spot_img

Kualifikasi Stability Chamber

Stability chamber/enviroment chamber/humidity chamber biasa digunakan di industri farmasi untuk melakukan uji stabilitas pada bahan/produk. Uji stabilitas ini untuk memantau kualitas produk dalam jangka waktu tertentu (panjang) dalam kondisi suhu-RH tertentu. Produk yang dipantau stabilitasnya adalah retain sampel produk yang biasanya diambil tiap batch, jumlahnya bervariasi, masing-masing industri telah menetapkannya sendiri.

stability chamber
Contoh Stability Chamber/Enviroment Chamber

Kualifikasi Stability Chamber terbagi menjadi tahap-tahap Kualifikasi Desain (KD), Kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasi (KO) dan Kualifikasi Kinerja (KK).

DQIQOQPQ
Tahap Kualifikasi Alat/Mesin

Kenapa Kualifikasi Stability Chamber sangat penting? Karena stability chamber merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam laboratorium. Alat ini digunakan untuk uji stabilitas, bayangkan uji stabilitas dilakukan pada alat yang kita tidak tahu performanya. Uji stabilitas sangat berdampak langsung dengan kualitas produk yang disimpan. Dengan dilakukan kualifikasi kita bisa menjamin bahwa uji stabilitas yang  dilakukan benar-benar dan menyakinkan. Bila ada something wrong pada uji stabilitas kita bisa mengeliminasi kemungkinan tidak performnya dari chamber, jadi kemungkinanya mengerucut pada produknya.

Kualifikasi Desain

Sebelum melakukan KD disusun dahulu URS (user Requirement Specification). Dokumen URS ini memuat tentang parameter dan propertis apa saja yang diperlukan dalam stability chamber yang akan dibeli dari supplier. Didefinisikan dengan jelas juga kesesuaian chamber dengan kebutuhan industri. Jangan sampai membeli chamber yang ukurannya penyimpanannya tidak sesuai dengan kebutuhan, dapat terjadi overload dan tidak ada ruang untuk penyimpanan produk lagi. Tentukan dengan jelas spefikasi suhu-RH yang dibutuhkan (disesuaikan dengan produk). Untuk melihat spesfikasi dan aturan lebih lanjut dapat melihat ICH Q1A R2.

perlu juga dipertimbangkan

  • Lokasi chamber akan disimpan, bentuk dan ukuran
  • Diagram skematik chamber, letak kabel, pipa, rak, letak sensor, pintu transparan atau tidak?
  • Keamanan?ada kunci?ada password lock setting? lampu emergency?alarm?
  • budget yg diperlukan untuk membeli dan perkiraan harga maintenance

lanjut ke KD…..

URS tadi yang telah dibuat dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh supplier ke kita. Buat list perbandingan antara kebutuhan yang ditulis dalam URS dengan spesifikasi yang ditawarkan beberapa supplier, lakukan evaluasi satu persatu kemudian dibuat checklist. Setelah dilakukan evaluasi (termasuk harga) tentukan supplier mana yang cocok sebagai calon pemenang. Pertimbangkan juga reputasi supplier selama ini, apakah termasuk supplier handal?karena pengalaman saya berinteraksi supplier tidak jarang supplier hanya jual barang saja dan sistem putus. Sering juga supplier jual barang tapi tidak mengerti aspek-aspek kebutuhan industri farmasi seperti CPOB dan dokumen yang lengkap. Pilihlah supplier yang terpercaya, dokumen lengkap, waktu pengiriman, sistem jual sambung (tidak hanya jual barang tapi sistem, maintenance kesinambungan juga) dan berintegritas. Sangat mungkin chamber yang kita beli rusak sehingga supplier yang menyediakan jasa peerbaikan juga penting. Ingat Stability Chamber itu alat yang canggih tidak semua orang bisa memperbaiki. Susun laporan KD kemudian diperiksa-disetujui manager QA untuk lanjut ke tahap KI.

Kualifikasi Instalasi (KI)

Setelah ditentukan pemenang kemudian dilanjutkan proses pembelian. Stability Chamber akan datang ke fasilitas pabrik kita, hal pertama yang harus dicek adalah posisi chamber. Cek juga semua komponen apakah telah dipasang dengan benar, dan juga kelengkapan dokumen. Dokumen biasanya adalah buku manual, sertifikat kalibrasi, sertifikat lain dan kadang SOPnya.

Pengecekan semuanya tadi dilakukan sesuai dengan protokol KI yang telah disusun. bagian yang diperiksa termasuk: elektrikal, filter, pompa, pipa, exhaust fan. Bila Stability chamber memiliki control panel dapat dicek juga tombol, layar/layar sentuh dan lampu. Sistem kritis yang harus dicek yaitu sensor suhu, ventilasi, pemanas/pendingin dan lampu penerangan. Tuangkan semua kalau sudah dilakukan dalam laporan KO dan telah diperiksa-disetujui manager QA untuk bisa lanjut ke tahap KO.

Kualifikasi Operasi (KO)

Pada tahap KO ini kita cek masing-masing komponen apakah beroperasi dengan benar atau tidak. Pengecekan satu-satu atau bisa juga bersamaan.

Cek :

  • tombol lampu, alarm, pintu dan lain-lain.
  • Apakah tombol lampu dipencet lampunya menyala?
  • apakah alarm berbunyi (dalam kondisi misal listrik mati)?
  • Sensor suhu menyala?

Tulis semua hasil pengecekan tadi sesuai protokol KO dan bila sudah dilakukan tuangkan dalam laporan KO Stability Chamber.

TAHAP MAPPING

Tujuan dari mapping adalah menjamin bahwa temperatur, kelembapan (RH) yang terdistribusi dalam stability chamber sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan pada semua titik pengujian. Gunakan sedikitnya 10 sensor (data logger) dan tempatkan merata pada chamber. C0ntohnya pada masing-masing pojokan dan pada tengah-tengah. Biasanya 5 sensor tiap rak chamber, bila ada 3 rak berarti ada 15 data logger.

mapping stability chamber
Mapping Suhu Kelembaban pada Stability Chamber

Jumlah data logger untuk KO tidak pasti menggunakan angka ini, dapat juga dilakukan kajian atau berdasarkan literatur yang ada. Gunakan data logger yang mudah disetting, saya pernah menggunakan data logger seperti digambar, dimana saya menyetting setiap 5 menit logger mencatat suhu-RH dan saya setting setelah 7 menit tombol power ditekan logger mulai mencatat. Dilakukan ini untuk memastikan 10 data logger mencatat dalam waktu bersamaan. Dalam prakteknya kita butuh waktu memasukkan logger ke dalam chamber sehingga bila tidak dilakukan seperti ini pencatatan tidak akan bersamaan.

GDL fithrul
Data Logger

Mapping yang dilakukan pada KO adalah chamber dalam posisi kosong selama minimal 24 jam. Ada yang pendapat bahwa mapping dalam kondisi kosong masuk dalam tahap KK. Ini tidak masalah masuk KO atau KK karena ada klausul  12.17 CPOB yang menyinggung ini : “12.17 Meskipun KK diuraikan sebagai kegiatan terpisah, dalam beberapa kasus pelaksanaannya dapat disatukan dengan KO.”

Kumpulkan semua data-data suhu-RH dan evaluasi apakah masuk dalam persyaratan yang diklaim manufacturer.

RECOVERY TIMES

Setalah mapping selesai dilakukan, lakukan uji recovery times atau uji pembukaan pintu. Dilakukan dengan cara membuka pintu chamber selama 15 detik kemudian tetap biarkan data logger mencatat suhu-RH. Data logger sebelumnya disetting mencatat pada rentang pendek misal tiap 10 detik. Tutup pintu kemudian biarkan data logger mencatat suhu-RH, kita lihat bagaimana pengaruh suhu-RH antara pintu terbuka dan tertutup. Dengan ini juga diketahui berapa waktu yang dibutuhkan chamber untuk mencapai suhu-RH yang dipersyaratkan setelah pintu terbuka, ini disebut recovery times. Mirip seperti uji revovery times suhu-RH ruangan pada sistem HVAC. Uji sangat penting karena dalam prakteknya stability chamber pasti dibuka dan ditutup, untuk memasukkan mengeluarkan produk. Oleh karena itu dengan uji diketahui berapa waktu yang diperlukan chamber untuk memulihkan suhu-RH yang dipersyaratkan. Lakukan uji buka tutup pintu chamber selama minimal 3 kali dan pada akhir dihitung rata-rata waktu recoverynya. Bila dalam spesifikasi/klaim supplier ada syaratnya kita bandingkan hasilnya dengan syarat, bila memenuhi syarat maka opening door study bisa dinyatakan memenuhi. Bila tidak ada, dengan uji tadi kita tentukan waktu recovery yang akan digunakan sebagai syarat KO ulang berikutnya.

Setelah dilakukan evaluasi semua parameter dan masuk persyaratan yang telah ditentukan dalam laporan KO, dapat dilanjutkan ke tahap KK. Serahkan ke manager QA untuk mendapatkan persetujuan.

Kualifikasi Kinerja

Pada KK mirip dengan mapping chamber diatas tapi dengan kondisi muatan penuh, letak data logger sama dengan gambar diatas. Waktu pengujian minimal selama 24 jam, saya sarankan untuk pengujian ini dilakukan selama 72 jam berturut-turut. Pada kondisi muatan penuh kita juga lakukan uji buka tutup pintu persis seperti uji diatas. Jadi singkatnya KK adalah sama dengan KO hanya pada kondisi muatan penuh di dalam chamber. Ada baiknya juga pemantauan periodik bulanan untuk melihat apakah ada efek musim terhadap kestabilan suhu-RH dalam chamber.

data stability chamber.JPG
Contoh data pemantauan suhu-Rh yang pernah saya lakukan

KK dilakukan periodik tiap tahun, kecuali ada perubahan/maintenance mayor pada alat. Lakukan KK ini dengan cermat dan serius karena KK merupakan “puncak” dari suatu kualifikasi alat, dengan KK yang benar tepat dapat diketahui performa alat dalam jangka waktu lama. Info ini sangat penting untuk pertmbangan penyimpanan produk.

Buat laporan KK kemudian ajukan ke manager QA untuk disetujui. Setelah dilakukan kualifikasi lakukan monitoring periodik mengenai parameter suhu-RH pada chamber, stability chamber sekarang sudah dilengkapi USB untuk pengambilan data suhu-RH. Akan lebih memudahkan lagi bila Stability Chamber sudah dilengkapi sistem online terhubung dengan komputer sehingga kita bisa melihat data-data pada chamber secara real time.

Untuk contoh Laporan KK Stability Chamber bisa di download disini.

Sumber:

  • http://www.askaboutgmp.com/663-a-simple-approach-to-stability-chambers-qualification
  • http://www.vaisala.com/Vaisala%20Documents/Application%20notes/LSH-8-Steps-to-Mapping-Validation-Project.pdf
  • http://apps.who.int/prequal/trainingresources/pq_pres/workshop_GhanaDecember2009/presentations/1-4_Stability-Maintainance.pdf
  • http://www.ipapharma.org/events/Stability/Pramit%20Kumar.pdf
  • http://www.ich.org/fileadmin/Public_Web_Site/ICH_Products/Guidelines/Quality/Q1A_R2/Step4/Q1A_R2__Guideline.pdf

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, S.Farm.,Apt

WP

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

11 COMMENTS

  1. […] Bila water bath digunakan untuk melarutkan obat maka masuk  dalam grup A. Akan tetapi, bila waterbath tersebut membutuhkan suhu tertentu dan ada alat ukur suhunya maka akan masuk ke dalam grup B. Instrumen atau alat harus dilakukan kualifikasi desain, Instalasi, operasi dan kinerja. Untuk melihat contoh bagaimana melakukan kualifikasi dapat dibaca di  Kualifikasi Stability Chamber. […]

  2. Terima Kasih Pak Miftahul, atas penjelasannya.

    Punya rekomendasi perusahaan untuk perbaikan climatic chamber ?

    Saya punya 2 climatic yang control RH nya bermasalah.

    Terima kasih,

    Budiman Satya.
    HP: 081806404718

    PT.MENERINI INDRIA LABORATORIES

  3. Pak Miftahul, ijin bertanya…kami sedang melakukan mapping climatic chamber dengan hasil RH sedikit di bawah standard.
    Hasil : 69.0% selama 30 menit/hari (selama beberapa hari mapping) (std di protocol : 70-80%).
    Apakah boleh di justifikasi, karena hanya 30 menit saja. sehingga tidak perlu perbaikan dan re-mapping ?

    • kalau saran saya standar harus dikejar, dan harus diketahui akar penyebab kenapa tidak memenuhi standar RH tersebut.
      mungkin diskusi dengan vendor atau tim teknik, apakah cara metode pengujian sudah benar atau tidak.
      bila metode pengujian sudah benar maka ada performa alat yang menurun, harus ada perbaikan agar performa alat memenuhi standar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini