Propilen glikol sering digunakan di dalam sediaan cair sirup, terutama sirup obat untuk anak-anak. Propilen glikol ini merupakan eksipien atau bahan tambahan di dalam obat cair. Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan selain bahan aktif dalam formulasi sediaan obat untuk berbagai tujuan,misalnya meningkatkan kelarutan obat. Propilen glikol pada dasarnya tidak berbahaya akan tetapi bila mengandung cemaran Dietilen glikol dan Etilen glikol yang melebihi batas akan berbahaya terutama ke ginjal.
Propilen glikol di farmasi sangat banyak digunakan terutama sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan kelarutan zat aktif. Biasanya ditambahkan pada sirup obat batuk yang mengandung parasetamol untuk meningkatkan kelarutan obat dalam air. Parasetamol dalam air dingin sukar larut sehingga perlu ditambahkan zat ini untuk meningkatkan kelarutannya.
Apakah Propilen Glikol Aman ?
Food and Drug Administration (FDA) telah mengklasifikasikan propilen glikol sebagai aditif yang “secara umum diakui aman” untuk digunakan dalam makanan. Ini digunakan untuk menyerap air ekstra dan menjaga kelembapan pada obat-obatan, kosmetik, atau produk makanan tertentu.
Fungsi Propilen Glikol
Adapun kegunaan propilen glikol dalam dunia industri cukup luas antara lain: sebagai bahan pengawet maupun pelarut dalam industri makanan, sebagai obat-obatan, dalam industri kosmetik sebagai pelembab, dan juga berguna dalam industri farmasi untuk formula obat. Propilen glikol sering digunakan sebagai pelarut dan pembawa untuk bahan aktif obat yang sulit larut dalam pembawa air. Dalam setahun kebutuhan propilen glikol di Indonesia baik untuk obat dan makanan bisa mencapai 40.000 ton per tahun. Negara penghasil propilen glikol terbesar dari negara-negara Asia dan Eropa.
Propilen Glikol
Propilen glikol merupakan cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau. Pemerian propilen gilok adalah cairan kental, jernih, tidak berwarna, tasa khas, praktis tidak berbau menyerap air pada udara lembab. Propilen glikol disetujui dan digunakan sebagai pembawa untuk sediaan farmasi topikal, oral, dan beberapa intravena di AS dan di Eropa.
Mengenai detail propilen glikol ini dapat ditemukan di Farmakope Indonesia VI halaman 1446.
Kerapatan: 1.04 g/cm³
IUPAC ID: propane-1,2-diol
Titik Didih: 188.2 °C
Formula: C3H8O2
Titik Leleh: -59 °C
Masa Molar: 76.09 g/mol
Cemaran Dietilen glikol dan Etilen glikol pada Propilen Glikol
Menurut Farmakope Indonesia VI cemaran Dietilen glikol dan Etilen glikol diperiksa dengan kromatografi gas. Cemaran maksimal dalam propilen gilkol untuk dietilen glikol-etilen glikol adalah masing-masingtidak lebih dari 0,10%.
Penetapan Cemaran Dietilen glikol dan Etilen glikol
Penetapan cemaran dietilen glikol dan etilen glikol dijabarkan pada Farmakope Indonesia VI halaman 1447 berikut ini:
Dietilen glikol dan Etilen glikol Masing-masing
tidak lebih dari 0,10% untuk dietilen glikol dan etilen
glikol; Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi
gas seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Pengencer Gunakan Metanol P.
Larutan baku Buat larutan baku Propilen Glikol
BPFI, Etilen Gikol BPFI, Dietilen Glikol BPFI dan
2,2,2-trikloroetanol (baku internal) dalam metanol P
dengan kadar berturut-turut 2,0; 0,050; 0,050 dan 0,10
mg per mL.
Larutan uji Buat larutan propilen glikol dan 2,2,2-
trikloroetanol (baku internal) dalam metanol P dengan
kadar masing-masing 50 dan 0,10 mg per mL.
Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi
dengan detektor ionisasi nyala dan kolom leburan
silika 0,53 mm x 30 m berisi fase diam G43 dengan
ukuran partikel 3,0 µm dan “split liner” di deaktifasi
dengan wol kaca. Suhu injektor dan detektor berturutturut 220 C dan 250C. Kolom dikondisikan pada suhu
yang diprogram seperti berikut:
Suhu awal (º) | Kenaikan suhu (º/menit) | Suhu akhir (º) | Waktu suhu akhir dipertahankan (menit) |
100 | – | 100 | 4 |
100 | 50 | 120 | 10 |
120 | 50 | 220 | 6 |
Gunakan helium P sebagai gas pembawa, laju alir
lebih kurang 4,5 mL per menit dengan tipe injeksi
“split flow” perbandingan lebih kurang 10:1. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: [Catatan Lihat Tabel untuk waktu
retensi etilen glikol, baku internal, dan dietilen glikol.
Waktu retensi propilen glikol adalah 4 menit].
Tabel
Komponen | Waktu retensi relatif |
Etilen glikol | 0,8 |
Propilen glikol | 1,0 |
Baku internal | 1,7 |
Dietilen glikol | 2,4 |
resolusi, R, antara puncak etilen glikol dan propilen
glikol tidak kurang dari 5.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 1,0 µL) Larutan uji ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak.
Semoga Bermanfaat