Prinsip kerja Autoklaf

Autoklaf sering digunakan untuk sterilisasi di sektor farmasi dan perawatan kesehatan. Alat ini bekerja dengan memanaskan benda pada suhu tinggi yang dihasilkan melalui tekanan dalam bejana tertutup. Artikel ini membahas prinsip sterilisasi dengan autoklaf.

Pentingnya sterilisasi di industri farmasi dan medis tak bisa diabaikan. Banyak peralatan, instrumen, dan wadah yang digunakan setiap hari dalam perawatan pasien dan laboratorium, yang berpotensi terpapar kontaminasi oleh bakteri, spora, virus, atau mikroba berbahaya lainnya. Lalu, bagaimana para profesional farmasi memastikan kebersihan peralatan mereka?

Apa Itu Autoklaf?

Autoklaf pertama kali dikembangkan oleh Charles Chamberland pada tahun 1879 sebagai alternatif teknik sterilisasi api terbuka. Autoklaf, yang juga dikenal sebagai sterilisator uap, tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, namun prinsip dasarnya tetap sama.

Prinsip Kerja Autoklaf

Autoklaf adalah bejana baja tertutup yang banyak digunakan di berbagai industri untuk proses yang memerlukan suhu dan tekanan tinggi. Umumnya, autoklaf berbentuk silinder, yang lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan bentuk kotak atau kubus.

Jenis Autoklaf

Autoklaf meja yang berukuran seperti oven microwave biasanya digunakan di praktik medis kecil, sedangkan autoklaf horizontal yang lebih besar digunakan di rumah sakit untuk sterilisasi dalam skala besar. Di sektor farmasi, autoklaf dirancang khusus untuk memenuhi standar Praktik Manufaktur yang Baik (cGMP).

Cara Kerja Autoklaf

Autoklaf berfungsi mirip dengan panci presto, menggunakan uap untuk menciptakan tekanan tinggi dan suhu yang cukup untuk membunuh mikroba. Uap yang dihasilkan memungkinkan sterilisasi menyeluruh, bahkan di area berongga dan celah-celah kecil yang sulit dijangkau pembersihan biasa. Tekanan tinggi menciptakan segel otomatis yang melindungi isi dari kontaminasi eksternal.

Tahapan Sterilisasi Autoklaf

Proses sterilisasi melibatkan beberapa tahap berikut:

  1. Fase Pembersihan: Uap menggantikan udara di dalam ruang autoklaf, meningkatkan suhu dan tekanan.
  2. Fase Sterilisasi: Suhu dan tekanan dinaikkan ke tingkat optimal untuk menghancurkan patogen.
  3. Fase Pembuangan: Tekanan dilepaskan, namun suhu tetap tinggi.

Keterbatasan Autoklaf

Walaupun sangat efektif, tidak semua bahan dapat disterilkan dengan autoklaf. Bahan tertentu seperti asam, basa, serta plastik jenis tertentu seperti polietilena dan polistirena, tidak boleh diautoklaf karena berpotensi menimbulkan bahaya. Memahami prinsip kerja autoklaf sangat penting bagi teknisi untuk memastikan penggunaan yang aman.

Previous article
Next article
M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini