Contoh kasus Sampling Akar N di Industri Farmasi

Dalam industri farmasi, banyak jenis sampling yang dilakukan, pada kali ini kita akan membahas mengenai sampling n atau rencana n (n-sampling) di industri farmasi.

Kebanyakan orang mengentahui bahwa sampling N hanya akar plus 1 (√N + 1) tapi tidak tahu bagaimana cara aplikasinya. Misal ada kedatangan 12 palet, masing-masing palet ada 9 dus tumpukan.

Apakah jumlah sampel adalah √12 + 1 = 3,46+1= 4,46 = 4 palet ?

Ataukah jumlah total dus = 108, maka √N + 1 = 10,3+1 = 11,3 = 11 dus ?

Mana yang benar ?

Jenis Sampling menurut WHO guideline

Ada pedoman sampling yang sering digunakan di industri farmasi yaitu Annex 4 WHO guidelines for sampling of pharmaceutical products and related materials

Rencana Pengambilan SampelBahan yang akan menjadi diambil sampelnyaJumlah diambil sampelnyaTeknikJika identifikasi konkordan, final Sampel
Rencana Nseragam sumber yang diakuiN + 1, simpan di container terpisahbagian manapun (yaitu Lapisan Atas)Sampel komposit untuk pengujian dan retensi lainnya
Rencana Pseragam sumber yang diakui tujuan utamanya adalah untuk tes identitasSetiap wadah untuk identitas, container/wadah terpisahbagian manapunPengumpulan sampel 0,4√N 
Rencana RTidak seragam Tidak terkenal sumber Produk herbalSetiap wadah untuk identitasJika tidak seragam, memastikan bahwa sampel mencerminkan bahanDipilih secara acak 1,5 √N 

untuk rencana R tidak mungkin kita lakukan di industri farmasi karena perusahaan tidak mungkin membeli dari sumber yant tidak terkenal/jelas. Untuk pengalaman saya sampling rencana P juga tidak dilakukan lebih sering menggunakan rencana P.

Berikut simulasi contoh jumlah sampel menurut masing-masing rencana:

Kasus: Kedatangan jumlah box ada 40 drum

Rencana NRencana PRencana R
N + 1 = √40+ 1 = 7 drum
7 Drum dibuka, sampling cukup bagian atas diperbolehkan, 7 sampel dari 7 drum dijadikan 1 (sampel komposit). 1 Sampel untuk uji kadar dan lain-lain sesuai farmakope.

Uji identifikasi tetap pada 40 drum
Setiap drum dibuka untuk identifikasi, sampel akhir 0,4√N = 0,4√40 =2,52=3
sampel akhir 3 buah
Setiap wadah
diambil sampelnya untuk
identifikasi.
Sampel akhir = 1,5√N=1,5√40=9,48 = 9
Sampel akhir 9

Contoh kasus Akar N plus 1

Suatu industri farmasi menerima kedatangan 10 palet box bahan kemas, tiap palet berisi 12 box, didalam box ada 20 botol bahan baku.

10 Palet

1 palet 12 box

1 box isi 20 botol bahan baku

Jumlah botol = 10 x 12 x 20 = 2400 botol

Botol yang akan disampel = √N + 1= √2400 + 1 = 49,9 = 50 botol

palet yang akan dijadikan sampel = √N + 1 = √12 + 1 =4,46 = 4 palet

Botol yang akan diambil dari setiap palet = 50/4 = 12,5 dibulatkan 13 botol

Maka total sampel 12 x 13 = 256 botol

jadi dengan kasus diatas disimpulkan

1 palet diambil 13 botol

Total sampel 256 botol

1 palet diambil 3 box (atas tengah bawah).

1 Box diambil 4-5 botol

Semoga Bermanfaat

M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini