Daftar Isi
Pembuatan tablet obat adalah proses yang kompleks yang melibatkan berbagai tahap untuk memastikan bahwa produk akhir adalah efektif, aman, dan stabil. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam pembuatan tablet obat, mulai dari Blending hingga Kartoning:
Blending
Proses pembuatan tablet obat dimulai dengan tahap blending, atau pencampuran. Pada tahap ini, bahan aktif obat (API) dan eksipien (bahan tambahan) dicampur dengan hati-hati untuk memastikan distribusi yang merata. Pencampuran yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tablet mengandung dosis yang tepat dari bahan aktif. Mesin pencampur atau blender digunakan untuk mencapai homogenitas yang diinginkan.
Granulation
Setelah pencampuran, langkah selanjutnya adalah granulasi. Granulasi adalah proses yang mengubah campuran serbuk menjadi partikel yang lebih besar dan lebih stabil yang disebut granul. Proses ini membantu meningkatkan aliran bahan dan memudahkan proses selanjutnya. Ada dua metode utama granulasi: granulasi basah dan granulasi kering. Granulasi basah melibatkan penggunaan larutan pengikat, sementara granulasi kering tidak memerlukan cairan dan menggunakan tekanan tinggi untuk membentuk granul.
Granulasi Basah
Granulasi basah merupakan metode umum dalam produksi tablet terkompresi. Proses ini melibatkan pembesaran ukuran partikel dengan menggunakan zat pengikat. Metode ini meningkatkan peluang untuk memenuhi persyaratan fisik yang diperlukan dalam pembentukan tablet.
Tahapan granulasi basah meliputi:
- Menimbang, menggiling, dan mencampur bahan aktif farmasi (API) dengan eksipien bubuk.
- Menyiapkan larutan pengikat.
- Mencampurkan larutan pengikat dengan bubuk untuk menciptakan massa basah.
- Menyaring bubuk basah melalui saringan kasa untuk membentuk pelet atau granul.
- Mengeringkan granul basah.
- Menyaring granul kering untuk mengatur ukurannya.
- Mencampurkan granul kering dengan pelumas dan disintegran.
- Memadatkan granul menjadi tablet.
Granulasi Kering
Granulasi kering dilakukan dengan memadatkan campuran bubuk menjadi potongan besar atau padat, lalu memecahnya menjadi granul. Metode ini biasanya digunakan ketika eksipien tablet memiliki sifat pengikat alami dan dapat mencegah paparan bahan obat terhadap suhu tinggi atau kelembapan selama pengeringan.
Tahapan granulasi kering meliputi:
- Menimbang dan menggiling bahan formulasi seperti zat obat dan eksipien.
- Mencampur bubuk yang telah digiling.
- Memadatkan campuran bubuk menjadi slug.
- Menggiling dan menyaring slug.
- Memadatkan slug yang telah disaring menjadi tablet
Drying
Granul yang terbentuk melalui granulasi basah perlu dikeringkan untuk menghilangkan kelembaban. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan pengering bed fluidized atau oven pengering. Proses pengeringan memastikan bahwa granul memiliki tingkat kelembaban yang tepat sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Granul yang terlalu basah dapat menyebabkan masalah dalam proses penekanan tablet.
Compression
Tahap berikutnya adalah compression, atau penekanan. Pada tahap ini, granul dikompresi menjadi bentuk tablet menggunakan mesin tablet. Mesin ini memberikan tekanan tinggi untuk membentuk tablet dengan ukuran, bentuk, dan kekerasan yang diinginkan. Penekanan yang baik sangat penting untuk memastikan stabilitas dan kekuatan tablet. Selain itu, proses ini juga membantu mengurangi kemungkinan tablet menjadi hancur atau pecah selama penyimpanan dan transportasi.
Coating
Setelah tablet terbentuk, tahap selanjutnya adalah coating, atau pelapisan. Pelapisan tablet bertujuan untuk meningkatkan penampilan, melindungi bahan aktif dari lingkungan, dan mempermudah penelanan. Lapisan ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan pelepasan obat dalam tubuh. Proses pelapisan dilakukan dengan menggunakan mesin pelapis yang secara merata menyemprotkan larutan pelapis ke permukaan tablet.
Polishing and Branding
Setelah pelapisan, tablet biasanya melewati tahap polishing and branding. Polishing adalah proses menghaluskan permukaan tablet untuk memberikan kilau yang menarik. Sedangkan branding melibatkan pencetakan logo atau informasi lain pada permukaan tablet untuk identifikasi. Proses ini menggunakan mesin khusus yang memastikan tablet memiliki penampilan yang profesional dan mudah dikenali.
Blistering/Stripping
Tahap selanjutnya adalah blistering atau stripping. Pada tahap ini, tablet ditempatkan dalam kemasan individual yang disebut blister packs atau strip packs. Kemasan ini melindungi tablet dari kelembaban, cahaya, dan kontaminasi. Proses blistering menggunakan mesin otomatis yang membentuk kemasan plastik atau aluminium yang sesuai dengan ukuran dan bentuk tablet.
Kartoning
Tahap terakhir dalam pembuatan tablet obat adalah kartoning. Tablet yang telah dikemas dalam blister packs atau strip packs kemudian ditempatkan dalam kotak atau karton. Proses kartoning melibatkan mesin yang secara otomatis menyusun, mengemas, dan menutup karton. Selain itu, informasi penting seperti petunjuk penggunaan, dosis, dan tanggal kedaluwarsa juga dicetak pada karton.
Dengan melalui tahapantahapan ini, tablet obat yang berkualitas tinggi siap untuk didistribusikan dan digunakan oleh pasien. Proses yang hati hati dan terkontrol ini memastikan bahwa setiap tablet aman, efektif, dan memenuhi standar kualitas yang ketat.