Sediaan padat/solid (tablet, hardcapsul,softcapsul, serbuk, granul ) merupakan sediaan yang paling banyak dibandingkan dengan sediaan lain (liquid, semisolid, gas) dalam farmasi. Contoh sediaan padat adalah tablet, tablet menurut cara proses pembuatan dapat dibagi 2 yaitu tablet cetak langsung atau granulasi. Untuk dapat memberikan efek terapi pertama tablet harus dapat pecah dahulu kemudian larut dalam cairan gastrointestinal dan diserap masuk ke dalam plasma(darah/getah bening) tubuh. Dalam artikel ini saya hanya akan membahas kelarutan obat saja. Untuk “nasib” obat dalam tubuh manusia sampai berefek mungkin akan saya tulis di artikel berikutnya.
Dalam skema diatas terlihat bahwa obat dalam bentuk tablet untuk terlarut lebih lama diabndingkan dalam bentuk granul atau serbuk, ini dikarenakan luas permukaan tablet lebih kecil dibandingkan dengan granul atau serbuk. Semakin luas permukaan obat semakin cepat untuk larut ke dalam cairan. Kenapa larut ini penting? karena obat untuk bisa berefek harus diserap tubuh, untuk bisa diserap harus larut dalam cairan gastrointestinal.
[metaslider id=7981]
Obat setelah masuk ke dalam saluran pencernaan akan pecah terdisintegrasi kemudian larut. Oleh karena pentingnya kelarutan ini dalam desain pembuatan obat oleh bagian RnD akan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi syarat kelarutan. Kemudian dilakukan juga uji disolusi untuk melihat bagaimana profil dissolusi obat.
Dengan diketahui profil disolusi dapat dievaluasi dengan parameter-parameter persyaratan apakah tablet obat tersebut “baik” atau tidak. Parameter-parameter tersebut dibandingkan dengan persyaratan kemudian dinilai sesuai atau tidak. Bila sesuai maka tablet tersebut bagus. Profile disolusi menggambarkan tablet tersebut tablet konvensional atau modified release. Bila obat dilepaskan segera serentak dalam profil disolusi, dilepaskan hitungan menit maka termasuk tablet konvensional. Dalam obat Modifier Release (MR) terdapat dosis initial dan dosis maintenance. Dosis initial dilepaskan awal, biasanya dalam obat diletakkan dipermukaan tablet dan dosis maintenance dilepaskan sedikit- sedikit untuk menjaga dosis obat dalam range terapi.
Perlu diketahui bahwa kelarutan obat yang diuji lewat uji disolusi merupakan parameter penting tablet obat tapi bukan satu-satunya parameter baik tidaknya obat. Masih ada parameter lain diantaranya keregasan, kerapuhan, kekerasan dan lain-lain.
Untuk melihat INDAHNYA video pelepasan/kelarutan obat dapat melihat video dibawah ini:
Sumber:
- http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1516-89132007000100007
- http://clinicalgate.com/tablets-and-compaction/
- Pharmaceutics-The Science of Dosage Form Design, 2nd Ed
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok, S.Farm.,Apt