Manakah Aku dalam Organisasi?

Berikut tulisan saya yang lebih bertema manajemen, tapi ini saya kira juga akan berguna bagi pembaca blog farmasiindustri.com sehingga saya post di blog ini

Dalam organisasi idealnya adalah semua orang berperan positif berkontribusi dalam kemajuan perusahaan. Idealnya semua energi dicurahkan fokus kepada kemajuan, menghindari aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan dampak positif bagi perusahaan. Dengan keunikan masing-masing orang dapat dimaksimalkan sehingga perusahaan bisa maju. Akan tetapi pada kenyataannya organisasi bermacam-macam; dinamika kepetingan, ego personal, rivalitas negatif, kecemburuan, saling menyalahkan telah membuat orang pada organisasi “lupa” akan peranannya. Dalam artikel ini saya mencoba mengingatkan diri saya sendiri dan pembaca semuanya pertanyaan mendasar

” Apakah keberadaan kita selama ini berguna bagi orang lain dan organisasi?”.

Agar lebih fasih menjawan pertanyaan diatas ada pembagian-pembagian orang sesuai dengan kontribusinya, berikut pembagiannya:

1. Performer

Orang tipe performer dalam organisasi adalah orang yang tahu kemanakah organisasi /perusahaan akan dituju, dia mempunyai visi ke depan demi kemajuan perusahaan. Dia tahu apa yang harus dilakukan ​agar organisasi menuju kemajuan. Dalam bekerja dia bertanggung jawab apa yang telah terjadi dan mengakui bila terjadi kesalahan (tidak berkelit, atau menyalahkan orang lain). Performer memahami apa yang dibutuhkan organisasi, bukan sekedar apa yang perlu dilakukan. Dia mengantisipasi arah dan permasalahan yang akan dihadapi di masa depan. Beda diantara keduanya terutama pada awareness dalam memilih aktivitas yang impactfull.

2. Highly Effective Doer/HED ( Pelaksana yang efektif melakukan pekerjaan).

Orang tipe HED mempunyai kemauan besar untuk berkerja, belajar dan melakukan perbaikan ke depan. Dengan arahan dan bimbingan yang tepat ke depan orang tipe HED ini bisa menjadi Performer. Orang tipe HED ini punya kemampuan memecahkan masalah dan hambatan yang ada, pada level tertentu dapat mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaan. Orang dengan HED sangat baik melaksanakan tugas tapi belum pintar dalam memilih prioritas mana-mana saja yang berdampak pada kemajuan perusahaan.

3. Less Effective Doer/LED ( Pelaksana yang kurang efektif melakukan pekerjaan)

Orang dengan tipe ini kadang-kadang membantu dan melaksanakan tugas, akan tetapi tidak selalu. Kontribusinya sehari-hari tidak memberikan dampak signifikan kepada hasil keseluruhan dalam organisasi. Boleh dibilang keberadaan dan tidak adanya dia sama saja bagi organisasi. ​Orang dengan tipe ini mudah terdistraksi dengan melakukan hal-hal tidak berdampak seperti menggosip, bermain hape (gaming, mengecek notifikasi medsos dll). Tipe LED ini tipe orang yang pasif, lebih sering menunggu perintah baru bergerak dan melaksanakan. Dalam melaksanakan kemudian mendapatkan hambatan lebih sering berhenti dan melakukan eskalasi ke atasan tanpa berusaha terlebih dahulu. LED adalah mereka yang merasa terpaksa berada di organisasi. Ibarat anak yang dipaksa sekolah, mereka adalah orang dewasa yang dipaksa bekerja. Karenanya bila siswa ogah-ogahan belajar, maka karyawan ogah-ogahan dalam bekerja. Cycle kerja-nya dimulai dari menunggu perintah, mengerjakan perintah, menemui hambatan, berhenti, menunggu arahan.

4. Potential Problem Source /PTS (Orang dengan potensi bermasalah).

​Dalam keseharian dia secara bergantian antara membantu dan merusak irama kerja organisasi. Keberadaan PTS ini membuat atasan serta organisasi membutuhkan usaha yang lebih keras dalam mencapai tujuan. PTS ini membuat sulit orang lain (performer, HED, LED) memprediksi apa yang akan dikerjakan ke depan, sehingga membuat orang lain habis energi mengatasinya. Energi ini seharusnya dapat digunakan untuk memberikan kontribusi positif, tapi habis untuk menangani orang ini.

5. Suppressive Person /SP (orang yang menghambat organisasi)

Orang SP ini selalu berusaha menghancurkan pelaksanaan sebuah organisasi dan selalu menyembunyikan perbuatannya dengan menyelimuti dengan wajah manis/tidak bermasalah. Orang ini selalu menghancurkan ide-ide yang dilontarkan orang lain tanpa memberikan solusi penggantinya. Berusaha menggembosi sesuatu yang telah diputuskan dalam rapat, tapi tidak berani kontra sebelum diputuskan. Tipe orang ini bila sampai tidak terdeteksi dalam perusahaan sangat berbahaya.

Agar organisasi dapat berjalan lancar dan fokus kepada kontribusi, pimpinan organisasi (perusahaan) harus bisa mendeteksi tipe-tipe orang. Dengan deteksi tersebut kemudian mengubah SP dan LED menjadi HED-Performer. Organisasi menurut saya dikatakan baik bila mempunya komposisi performer-HED lebih dari 60%.

Setelah membaca tulisan saya diatas mari renungkan pertanyaaan ini:

“Selama ini saya dalam organisasi tipe apakah?performer?HED?LED?SP apakah kebedaaan saya berkontribusi positif??”

Untuk memahami lebih jelas dapat menonton video dibawah ini :

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini