Telah hampir 5 tahun Indonesia menjalani program asuransi kesehatan BPJS. Dengan adanya program BPJS ini transaksi dan penjualan obat di Indonesia terutama generik meningkat dengan pesat. Transaksi penjualan 10 obat terbesar di Indonesia mencapai lebih dari 1,2 Trilyun rupiah. Berikut daftar 10 obat dengan nilai transaksi terbesar pada tahun 2017.
[adinserter block=”3″]
- Vaksin Meningitis Menigococcal polysacharide Group A.C.Y.W135 Menivax ACYW (untuk kebutuhan haji dan umroh)
Vaksin ini diberikan untuk jemaah haji dan umorh Indonesia untuk mencegah tertularnya penyakit meningitis selama ibadah haji. Untuk mempelajari apa itu mengitis dapat membaca tulisanya disini. Nilai transaksi obat vaksin ini mencapai Rp 265.918.438.500 dengan harga satuan sediaan Rp 214.500. Volume penjualan unit sediaan yang berhasil dibukukan sebanyak 1.239.713 buah. Vaksin ini juga sudah tersertifikasi halal dilansir dari Republika.
Ringer laktat adalah cairan infus yang biasa digunakan pada pasien dewasa dan anak-anak sebagai sumber elektrolit dan air untuk hidrasi. Transaksi obat infus ini mencapai Rp 205.103.291.250 dengan volume penjulana mencapai 28.685.775 unit sediaan infus.
Merupakan vaksin untuk pencegahan penyakit difteri, tatanus, pertusism hepatitis dan rekombinan. Pada tahun 2017 transaksi mencapai Rp 203.893.174.870 dengan volume unit sediaan mencapai 2.672.782 unit.
Obat ini merupakan obat kombinasi untuk terapi pengobatan infeksi HIV. Nilai transaksi obat ini mencapai Rp 181.532.141 dengan unit sediaan mencapai 48.375.060 butir tablet.
Ini juga merupakan obat antivirus untuk terapi infeksi HIV dan hepatitis kronis. Nilai transaksi mencapai Rp 128.045.124.000 dengan volume mencapai 15.631.660 tablet.
Vaksin ini merupakan vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis berguna dalam pencegahan penyakit TBC. Pada tahun 2017 transaksi penjualan obat ini di Indonesia mencapai Rp 105.220.043.500 dengan unit volume 1.775.130 vial.
Vaksin ini digunakan dalam pencegah penyakit hepatisis B (penyakit hati). Transaksi penjualan obat ini mencapai Rp 102.859.454.500 dengan volume unit sebesar 4.921.505 vial.
Vaksin ini untuk pencegahan penyakit campak pada balita. Transaksi penjualan obat ini mencapai Rp 92.674.113.400 dengan volume mencapai 3.285.850 vial.
Obat infus ini nilai transaksinya mencapai Rp 91.889.696.060 dengan volume mencapai 14.335.366 botol infus.
Obat ini untuk menyembuhkan penyakit TBC. Pada tahun 2017 nilai transaksinya mencapai Rp 86.435.585.458 dengan volume unit mencapai 232.708 unit paket.
Berikut diatas merupakan obat di Indonesia dengan penjualan terbesar, hampir semua obat diatas merupakan obat generik yang pengadaannya melalui ekatalog obat. Bagaimana dengan nilai transaksi obat pada tahun 2018?? nantikan di postingan saya selanjutnya.
Semoga bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt