Waktu pencampuran selama pencampuran merupakan faktor penting. Perpanjangan atau pengurangan waktu pencampuran dapat mempengaruhi keseragaman campuran dan kualitas produk farmasi. Untuk keseragaman bobot telah ada panduan dari ISPE yang dapat diakses disini.
Salah satu alat yang pasti ada di fasilitas pembuatan obat sediaan padat adalah DCB. Double Cone Blender adalah mesin yang efisien dan serbaguna untuk mencampur bubuk kering dan butiran secara homogen. Semua bagian kontak terbuat dari stainless steel. Volume efektif untuk homogenitas optimal adalah antara 35-70% dari volume kotor. Jadi parameter waktu dan putaran pada DCB harus dikalibrasi untuk memastikan kebenaran waktu yang pengaruh ke keseragaman campuran oba.
Waktu pencampuran dan Keseragaman Sediaan Padat
Dalam proses pembuatan tablet obat lebih dari satu bahan dicampur selama pencampuran di dalam blender. Waktu pencampuran yang tidak memadai juga dapat menghasilkan campuran yang tidak tercampur dengan baik. Jika waktu pencampuran terlalu singkat, campuran tidak tercampur dengan baik, sebaliknya jika waktu pencampuran terlalu lama, terjadi over mixing. Karena pencampuran yang berlebihan, konstituen akan terpisah tergantung sifat-sifatnya yang berbeda. Bilamana campuran terpisah maka campuran tidak akan segaram kandungan obatnya, tentu ini berbahaya karena berisiko membuat obat tidak manjur bahkan bisa toksik.
Untuk keseragaman kandungan saya pernah menulis sebelumnya disini Keseragaman/Homogenitas Campuran Obat.
Karena bertambahnya waktu pencampuran bahan campuran dapat terpisah yang dapat menyebabkan distribusi bahan aktif farmasi yang tidak merata dalam satuan sediaan.
Faktor-Faktor yang pengaruh ke keseragaman campuran
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseragaman campuran adalah ukuran partikel, densitas bahan dan interaksi bahan akibat perpanjangan waktu pencampuran.
- Ukuran partikel – Bahan dapat terpisah karena partikel bahan campuran yang berbeda.
- Interaksi bahan- Interaksi antara obat dan eksipien dapat menyebabkan pencampuran bahan yang tidak tepat.
- Kepadatan bahan – Perbedaan yang cukup besar dalam kerapatan bahan yang dicampur dapat menyebabkan pemisahan bahan yang memiliki kerapatan lebih tinggi.
Tiga faktor di atas bekerja selama pencampuran ketika getaran terjadi maka partikel material yang lebih kecil bergerak di bawah partikel yang lebih besar. Karena ini memisahkan partikel yang lebih kecil dan lebih besar dari bahan yang sama. Jika waktu pencampuran diperpanjang maka material dengan kepadatan lebih tinggi bergerak menuju bagian bawah blender. Ini juga dapat menyebabkan pemisahan bahan campuran yang berbeda berdasarkan kepadatannya. Jadi, waktu pencampuran campuran juga merupakan faktor penting untuk mencapai tingkat keseragaman campuran tertinggi.
Partikel bahan yang berbeda memiliki interaksi di antara bahan-bahan tersebut. Interaksi dapat ditingkatkan selama pencampuran. Partikel dari dua bahan yang berbeda yang memiliki interaksi lebih dapat memisahkan menyebabkan bahan non-keseragaman dalam campuran.
Serbuk memiliki kecenderungan segregasi selama pencampuran yang dapat menyebabkan distribusi bahan farmasi yang tidak merata dalam satuan sediaan. Berikut ini adalah faktor yang berpengaruh.
- Ukuran Partikel: Perbedaan ukuran partikel bahan campuran dapat membantu memisahkan bahan.
- Kepadatan Bahan: Perbedaan yang cukup besar dalam kerapatan bahan yang dicampur dapat menyebabkan pemisahan bahan yang memiliki kerapatan lebih tinggi.
- Interaksi Bahan: Interaksi antara obat dan eksipien dapat menyebabkan de-pencampuran bahan
Keseragaman dan waktu pencampuran ini sebenarnya tidak hanya di sediaan padat tapi juga pada sediaan cairan, semisolid dan juga sediaan biologis.
Oleh karena itu, proses pencampuran harus dilakukan dengan hati-hati. Validasi waktu pencampuran harus diikuti secara ketat selama pencampuran. Waktu pencampuran obat merupakan parameter kritis pembuatan atau CPP (Critical Proces Parameter) dan CQA (Critical Quality Attribute)nya adalah keseragaman kandungan campuran. Parameter-prameter ini harus dievaluasi dan dicantumkan dalam validasi proses pembuatan obat.
Semoga Bermanfaat