Alat Perlindungan Diri (APD) di Industri Farmasi

Macam-macam Alat Perhitungan Diri

Alat perlindungan diri di industri farmasi sangat penting sekali dan merupakan kewajiban untuk digunakan pada area produksi dan laboratorium. Di bidang yang berhubungan dengan kesehatan dan farmasi, laboratorium perlu mengikuti aturan-aturan yang terkait dengan keselamatan kerja. Di Laboratorium terdapat banyak reagen, bahan kimia yang berbahaya. APD tidak hanya untuk melindungi pekerja dari kemungkinan bahaya tetapi untuk melindungi pasien dari kemungkinan adanya zat asing yang mungkin terikut di produk atau kesalahan pengujian. Di industri farmasi banyak bahan yang berbahaya seperti peroksida, asam kuat, basa kuat atau produk kanker (sitotoksik).

Meskipun obat sitotoksik digunakan untuk membuat banyak obat kanker, yang tidak disadari orang adalah bahwa toksisitasnya dapat memiliki efek yang signifikan pada pekerja, apoteker, dan profesional kesehatan lain yang menanganinya.

Pada artikel ini, saya akan coba menulis tentang alat pelindung laboratorium di area steril farmasi dan cara menggunakannya.

Alat Perlindungan Diri
APD di Farmasi

Gaun dan Celemek (Gown and Appron)

Gaun atau jas lab sebaiknya dikancingkan, dan gaun lengan panjang dan bukaan belakang (kancing/resleting) melindungi lebih baik daripada gaun bukaan depan menjadikannya pilihan yang lebih baik di laboratorium mikrobiologi.
Celemek dapat dikenakan di atas gaun untuk perlindungan lebih bila diperlukan terhadap tumpahan bahan kimia atau bahan biologis seperti darah atau cairan kultur. Celemek atau apron ini tidak boleh digunakan di luar area laboratorium.

Apron

Perlengkapan Pelindung untuk Area Steril Kacamata dan Visor Pengaman

APD ini melindungi mata dan wajah dari percikan dan benturan benda-benda di lab. Penggunaan APD ini akan tergantung pada aktivitas yang dilakukan. Kacamata dengan bingkai khusus yang memungkinkan kacamata diletakkan dari depan, kristal kaca terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah dan dapat dilengkungkan atau memiliki pelindung lateral. Kacamata pelindung untuk melindungi dari percikan dan benturan harus dikenakan di atas kacamata resep biasa dan lensa kontak pengguna.
Visor terbuat dari plastik yang tidak mudah pecah, pas dengan wajah dan dilekatkan ke kepala dengan pita atau tudung. APD ini tidak boleh digunakan di luar laboratorium.

Masker Pernapasan

Perlindungan pernapasan dapat digunakan saat melakukan prosedur berisiko tinggi, jenis masker pernapasan yang dipilih akan bergantung pada jenis bahaya. Beberapa masker respirator dilengkapi dengan filter yang dapat diganti untuk melindungi dari gas, uap, partikel, dan mikroorganisme. Dalam kasus ini, sangat penting bahwa filter ditempatkan pada jenis masker yang sesuai. Penggantian filter harus ada SOP dan diganti secara berkala, ada pencatatannya.

Untuk menjamin perlindungan penuh, masker pernapasan harus sesuai dengan wajah pekerja dan diuji terlebih dahulu. Dalam kasus ekstrim, perangkat pernapasan mandiri dengan pasokan udara terintegrasi akan memberikan perlindungan yang lebih baik. Untuk memilih jenis masker yang tepat untuk laboratorium sebaiknya dari rekomendasi ahli dari yang berkualifikasi, seperti spesialis kebersihan kerja. Dapat berkonsultasi dengan ahli K3 yang ada di tiap perusahaan. Ada baiknya pembelian APD masker khusus ini bersertifikat dan dibeli dari vendor yang resmi.

Sarung Tangan

Sarung tangan melindungi tangan karyawan dari luka akibat benda tajam dan kontak langsung dengan bahan pencemar yang korosif.
Sarung tangan yang direkomendasikan adalah sarung tangan lateks, vinil atau nitril sekali pakai dari jenis bedah yang disetujui untuk penggunaan mikrobiologis untuk menangani agen infeksius dan untuk pekerjaan laboratorium umum. Menggunakan sarung tangan yang dapat digunakan kembali adalah pilihan, tetapi sarung tangan tersebut harus dilepas, dicuci, dibersihkan, dan didesinfeksi secara efisien. Pengalaman saya dalam produksi farmasi lebih baik menggunakan sarung tangan nitril karena lebih kuat, bebas serbuk dan tahan lama daripada sarung tangan lateks. Sarung tangan lateks dapat menimbulkan reaksi alergi seperti dermatitis dan hipersensitivitas

Sarung tangan nitrile

Setelah menangani bahan infeksius dan sebelum meninggalkan laboratorium, lepaskan sarung tangan dan cuci tangan sampai bersih. Sarung tangan sekali pakai harus dibuang bersama dengan limbah laboratorium yang terinfeksi. Dijadikan salam satu wadah tong sampah infeksius.

Kesimpulan

Semua peralatan laboratorium harus dikelola dengan hati-hati, dan harus ditujukan secara khusus untuk kegiatan yang dikembangkan dan zat yang dikelola untuk menjamin keselamatan manusia. Pastikan pengguna sudah mendapatkan pelatihan yang cukup dari atasan atau ahli k3 di pabrik. Pelatihan ini harus tercatat dan dievaluasi secara berkala.

Semoga Bermanfaat

Salam

apt M. Fithrul Mubarok, M. Farm

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini