Daftar Isi
Apa itu Penetrometer?
Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau konsistensi suatu bahan dengan cara menusuk atau menekan bahan tersebut dengan ujung berbentuk kerucut. Penetrometer dapat digunakan untuk berbagai macam bahan, seperti tanah, aspal, beton, makanan, obat-obatan, material bahan baku obat dan lain-lain. Tujuan penggunaan penetrometer adalah untuk mengetahui sifat-sifat mekanis, fisik, atau kimia bahan yang berpengaruh terhadap kualitas, kinerja, atau keamanan produk.
Begini penampakan alatnya:
Terkait dengan material bahan baku obat, uji konsistensi material menggunakan penetrometer dipersyaratkan dalam uji sejumlah bahan seperti uji pada vaselin kuning dan vaselin putih, sebagai berikut ini.
Konsistensi:
Alat: Tetapkan konsistensi vaselin kuning dengan penetrometer dilengkapi pengisap dari logam bentuk kerucut mengkilap bobot 150 g, mempunyai ujung baja yang dapat dilepaskan, dengan dimensi berikut:
Ujung kerucut membentuk sudut 30º
Diameter titik yang terpotong 0,381mm ± 0,025 mm
Diameter dasar ujung tip 8,38 mm ± 0,05 mm
Panjang ujung 14,94 mm ± 0,05 mm
Bagian kerucut yang tersisa mempunyai sudut 90º dengan tinggi lebih kurang 28 mm dan dasar mempunyai diameter maksimum lebih kurang 65 mm. Bejana uji terbuat dari silinder logam dengan dasar datar dengan diameter 100 mm ± 6 mm dan tinggi tidak kurang dari 65 mm. Alat ini terbuat dari logam tidak kurang dari 1,6 mm (16 gaus) dan dilengkapi dengan sambungan yang baik serta tutup kedap air.
Prosedur:
Letakkan sejumlah wadah dan vaselin kuning dalam oven dan panaskan hingga suhu 82 º ± 2,5 º. Tuang vaselin kuning ke dalam satu atau lebih bejana, isi hingga 6 mm dari bibir wadah. Dinginkan pada suhu 25 º ± 2,5 º selama waktu tidak kurang dari 16 jam, lindungi dari aliran udara. Dua jam sebelum penetapan, letakkan wadah dalam tangas air 25º ± 0,5º. Jika suhu kamar di bawah 23,5º atau di atas 26,5º, atur suhu kerucut pada 25º ± 0,5º dengan meletakkan dalam tangas air. Tanpa mengganggu permukaan senyawa yang ditetapkan, letakkan bejana pada meja penetrometer, dan rendahkan kerucut hingga ujungnya tepat menyentuh permukaan senyawa yang ditetapkan pada titik 25 mm hingga 38 mm dari tepi bejana. Atur pengatur pada nol dan segera lepaskan pengisap, kemudian pengisap dibiarkan bebas selama 5 detik. Kunci pengisap dan baca keseluruhan penetrasi dari skala, lakukan 3 kali atau lebih penetapan, sehingga tiap-tiap tempat tidak terjadi tumpang tindih daerah penetrasi. Jika penetrasi melebihi 20 mm, gunakan wadah terpisah dari senyawa uji untuk masing-masing penetapan. Baca penetrasi hingga mendekati 0,1 mm. Hitung rata-rata 3 kali atau lebih pembacaan dan lakukan penetapan lebih lanjut hingga keseluruhan 10 kali jika hasil tiap penetapan berbeda dari hasil rata-rata lebih dari ± 3% hasil rata-rata akhir penetapan tidak kurang dari 10,0 mm dan tidak lebih dari 30,0 mm, menunjukkan bilangan konsistensi antara 100 dan 300.
Apa itu Uji Konsistensi?
Uji konsistensi adalah salah satu jenis pengujian penetrometer yang bertujuan untuk mengetahui seberapa padat, lunak, keras, atau plastis suatu bahan. Uji konsistensi biasanya dilakukan dengan mengukur kedalaman penetrasi ujung kerucut penetrometer ke dalam bahan setelah diberi beban tertentu. Semakin dalam penetrasi, berarti semakin rendah konsistensi bahan tersebut. Uji konsistensi dapat digunakan untuk menilai kematangan, kesegaran, kelembaban, viskositas, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi sifat bahan.
Bagaimana Penerapan Uji Konsistensi Penetrometer di Farmasi?
Uji konsistensi penetrometer di farmasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk menguji sifat fisik dari produk farmasi seperti salep, krim, gel, supositoria, material semidolid dan lain-lain. Uji ini dilakukan dengan mengukur kedalaman penetrasi ujung kerucut penetrometer ke dalam produk farmasi setelah diberi beban tertentu. Uji ini dapat memberikan informasi tentang homogenitas, stabilitas, daya lekat, daya alir, dan daya larut produk farmasi. Uji ini juga dapat membantu dalam formulasi, pengembangan, dan kontrol kualitas produk farmasi.
Uji ini diwajibkan dalam material seperti vaselin kuning dan album seperti yang ditulis diatas. Terdapat juga meteode pengujian konsistensi ini sesuai dengan SNI 2432:2011 Cara Uji Penetrasi Aspal.
Berikut filenya:
Apa itu Dynamic Cone Penetrometer?
Dynamic Cone Penetrometer (DCP) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan tanah di lapangan dengan cara menumbuk ujung kerucut penetrometer ke dalam tanah dengan palu berat tertentu. DCP dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi lapisan tanah dasar dan pondasi jalan raya dengan cepat dan mudah. DCP memberikan nilai resistansi penetrasi kerucut yang dapat dikorelasikan dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) atau daya dukung tanah. DCP juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan dan lokasi lapisan tanah yang berbeda.
DCP Tanah untuk Apa?
DCP tanah digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah di lokasi proyek konstruksi seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung, bendungan, dan lain-lain. Dengan mengetahui kekuatan tanah, insinyur dapat merancang pondasi yang sesuai dengan kapasitas dukung tanah dan menghindari keruntuhan atau retaknya struktur akibat beban berlebih. DCP tanah juga dapat digunakan untuk memantau kondisi tanah seiring dengan waktu dan perubahan lingkungan.
Berapa Persen Nilai CBR untuk Jalan?
Nilai CBR untuk jalan adalah persentase perbandingan antara beban yang sanggup dipikul oleh tanah terhadap beban standar pada tingkat penurunan tertentu. Nilai CBR untuk jalan digunakan sebagai dasar perencanaan tebal perkerasan jalan sesuai dengan kelas dan lalu lintas jalan yang diharapkan. Semakin tinggi nilai CBR untuk jalan, berarti semakin baik kondisi tanah dasar jalan tersebut. Nilai CBR untuk jalan bervariasi tergantung pada jenis dan sifat tanah serta metode pengujian yang digunakan. Namun secara umum, nilai CBR minimum untuk jalan adalah sebagai berikut:
Jalan nasional: 80%
Jalan provinsi: 60%
Jalan kabupaten/kota: 40%
Jalan desa: 20%
Apa itu CBR dalam Tanah?
CBR dalam tanah adalah singkatan dari California Bearing Ratio, yaitu suatu parameter yang digunakan untuk menentukan kekuatan tanah dengan cara membandingkan beban yang sanggup dipikul oleh tanah terhadap beban standar pada tingkat penurunan tertentu. CBR dalam tanah dapat diukur dengan dua cara, yaitu uji laboratorium dan uji lapangan. Uji laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel tanah dari lokasi proyek dan mengujinya di laboratorium dengan alat khusus. Uji lapangan dilakukan dengan mengukur penetrasi kerucut penetrometer ke dalam tanah di lokasi proyek dengan alat khusus. CBR dalam tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis, komposisi, kepadatan, kelembaban, dan konsolidasi tanah.
Apa itu Pengujian CBR?
Pengujian CBR adalah proses pengukuran nilai CBR dalam tanah dengan menggunakan alat dan metode yang sesuai. Pengujian CBR dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu uji laboratorium dan uji lapangan. Uji laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel tanah dari lokasi proyek dan mengujinya di laboratorium dengan alat khusus. Uji lapangan dilakukan dengan mengukur penetrasi kerucut penetrometer ke dalam tanah di lokasi proyek dengan alat khusus. Pengujian CBR bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah yang berpengaruh terhadap desain dan konstruksi pondasi atau perkerasan jalan.
Sand Cone itu Apa?
Sand Cone adalah alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan tanah di lapangan dengan cara mengisi lubang yang dibuat di tanah dengan pasir kering yang berat jenisnya diketahui. Sand Cone dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat pemadatan tanah yang telah dilakukan atau untuk menentukan berat jenis tanah asli. Sand Cone terdiri dari beberapa bagian, yaitu tabung pasir, kerucut plastik, timbangan, sekop, dan alat ukur volume. Cara kerja Sand Cone adalah sebagai berikut:
Membuat lubang di tanah dengan diameter dan kedalaman tertentu
Mengambil sampel tanah dari lubang tersebut dan menimbang beratnya
Menutup lubang tersebut dengan kerucut plastik yang terhubung dengan tabung pasir
Membuka katup tabung pasir dan membiarkan pasir mengisi lubang tersebut hingga penuh
Menutup katup tabung pasir dan menimbang berat tabung pasir yang tersisa
Mengukur volume lubang yang terisi pasir dengan alat ukur volume
Dengan menggunakan data-data tersebut, dapat dihitung kepadatan tanah di lapangan dengan rumus tertentu.
Apa Saja Penyelidikan Tanah yang Diperlukan?
Penyelidikan tanah yang diperlukan tergantung pada jenis dan skala proyek konstruksi yang akan dilakukan. Namun secara umum, penyelidikan tanah yang diperlukan meliputi:
Pemetaan topografi dan geologi lokasi proyek
Pengambilan sampel tanah dari lokasi proyek
Pengujian sifat-sifat fisik, mekanis, dan kimia tanah di laboratorium
Pengujian sifat-sifat geofisik dan geoteknik tanah di lapangan
Analisis data hasil pengujian dan pembuatan laporan penyelidikan
Penyelidikan tanah yang diperlukan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang kondisi tanah di lokasi proyek sehingga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan desain dan konstruksi struktur atau bangunan yang aman dan efisien.
Dimana Lab Pengujian Konsistensi Material dengan Penetrometer?
Ada beberap laboratorium yang bisa melakukan uji ini di Indonesia. Seperti ….