Pada kali ini kita akan membahas farmasi, farmasi industri yaitu pada kemasan plastik. Plastik dalam kemasan memiliki banyak manfaat karena fleksibilitasnya, kualitas tinggi, dan kebebasan desain. Untuk produk farmasi, plastik umumnya dibuat dari polimer, seperti polietilena.
Polietilena berdensitas tinggi (HDPE) adalah bahan yang paling sering digunakan dalam industri farmasi untuk membuat wadah obat. Polietilena ini memiliki ketahanan yang baik terhadap kelembapan, tahan terhadap sebagian besar pelarut, serta tidak mudah bereaksi dengan asam dan basa kuat.
Wadah HDPE
Kepadatan polietilena berkisar antara 0,91 hingga 0,96, yang berpengaruh langsung pada sifat fisik dasar wadah cetak tiup, seperti ketahanan terhadap retak tegangan, kejernihan atau transparansi, kekakuan, serta kemampuan menghalangi transmisi uap air. Semakin tinggi kepadatannya, bahan menjadi lebih kaku, memiliki titik leleh yang lebih tinggi, dan lebih tahan terhadap distorsi. Bahan juga menjadi kurang permeabel terhadap gas dan uap, namun lebih rentan terhadap retak tegangan. Struktur molekul polietilena berdensitas tinggi mirip dengan yang berdensitas lebih rendah.
Meskipun polietilena tidak bening dan cenderung menyerap bau, rasa, serta oksigen lebih tinggi, bahan ini tetap memberikan perlindungan terbaik untuk produk dengan biaya yang efisien.
Polimer pada umumnya rentan terhadap degradasi oksidasi, terutama selama proses produksi dan setelah terpapar, sehingga diperlukan penambahan antioksidan. Antioksidan yang sering digunakan adalah butylated hydroxytoluene.
Jumlah dan jenis aditif yang ditambahkan ditentukan berdasarkan sifat polimer, yang biasanya digunakan untuk membentuk kemasan. Wadah yang diproduksi untuk tujuan farmasi harus bebas dari zat-zat yang dapat diekstraksi dalam jumlah signifikan dari produk yang dikandungnya, sehingga dapat menghindari bahaya toksisitas dan ketidakstabilan kimia.
Aditif yang paling sering ditambahkan pada polietilena untuk botol adalah aditif antistatik, yang mengurangi penumpukan debu di permukaan botol selama pengisian, penyimpanan, dan penanganan. Aditif antistatik ini biasanya berupa rantai panjang fatty amides polietilena, yang digunakan dalam konsentrasi 0,1%-0,2%. Aditif lainnya mungkin termasuk antioksidan, pelumas, pengubah dampak, pelembut, penstabil, pewarna, dan agen antistatik.
Wadah dari polietilena berdensitas tinggi sangat tahan terhadap kerusakan, sehingga memberikan keamanan lebih bagi konsumen dan mengurangi kerugian akibat kerusakan selama distribusi dan penggunaan. Modifikasi pada sifat fisik dan kimia bahan kemasan farmasi dapat memengaruhi permeasi, sorpsi, dan pencucian, yang bisa menyebabkan degradasi plastik.
Sebagian besar wadah plastik mengandung bahan tambahan dalam jumlah kecil yang berfungsi menstabilkan dan memberikan sifat khusus, meskipun ada potensi pencucian. Dengan sifat-sifat yang dimiliki polietilena berdensitas tinggi, bahan ini sangat cocok untuk digunakan dalam farmasi.
Jika jumlah obat yang dikeluarkan dengan cara memeras wadah berkurang, tekanan akan berkurang dan memungkinkan produk tersedot kembali ke dalam tabung. Wadah farmasi yang terbuat dari polietilena dapat mempertahankan bentuknya selama digunakan, tahan bocor, tidak mudah pecah, dan memiliki fitur “suck-back” yang unik.