Suhu 121°C menjadi pilihan utama dalam sterilisasi autoklaf karena mampu secara efektif menghancurkan mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang paling tahan, tanpa merusak bahan yang disterilkan. Berikut adalah alasan mengapa suhu ini dianggap ideal:
- Efisiensi Uap Jenuh pada 121°C: Autoclave menggunakan uap jenuh dengan tekanan tinggi (biasanya 15 psi), yang mencapai suhu 121°C. Uap memiliki kemampuan transfer panas yang lebih baik dibandingkan udara kering, sehingga mempercepat proses penghancuran mikroba dan spora.
- Penghancuran Spora Bakteri: Spora bakteri, seperti Clostridium dan Bacillus, terkenal sangat tahan terhadap panas. Namun, pada suhu 121°C, panas lembab menembus dan membunuh spora ini dalam waktu 15-20 menit.
- Keseimbangan Optimal: Meski suhu yang lebih tinggi, seperti 134°C, bisa mempercepat proses sterilisasi, suhu 121°C menawarkan keseimbangan yang ideal. Suhu ini cukup efektif untuk membunuh mikroorganisme tanpa merusak bahan yang sensitif terhadap panas, seperti plastik, karet, atau kain.
- Standar Global yang Diakui: Suhu 121°C telah menjadi standar internasional yang diakui dalam bidang mikrobiologi dan kedokteran, yang ditetapkan oleh organisasi seperti ISO (International Organization for Standardization) dan Farmakope Amerika Serikat (USP).
Pada suhu 121°C (250°F), uap jenuh mampu membunuh semua mikroorganisme, termasuk sel vegetatif dan spora, dalam waktu 10-12 menit, menjamin sterilisasi total. Suhu di bawahnya, seperti 100°C, tidak cukup untuk memastikan sterilisasi sempurna.
Meski suhu 121°C ideal untuk sebagian besar aplikasi, selalu disarankan untuk menyesuaikan parameter autoklaf berdasarkan jenis bahan yang akan disterilkan agar hasilnya optimal.
