Daftar Isi
Pengertian
Mikroskop cahaya, atau dikenal juga sebagai mikroskop cahaya majemuk, adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya untuk menggantikan cahaya matahari yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan cermin datar atau cekung yang terletak di bawah kondensor. Cermin ini mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor untuk memungkinkan pengamatan.
SUMBER GAMBAR: https://www.saka.co.id/news-detail/jenis-jenis-mikroskop-yang-dibutuhkan-laboratorium
Sejarah penemuan mikroskop cahaya dimulai pada tahun 1611 dengan gagasan dari Johannes Kepler tentang pembuatan mikroskop majemuk. Robert Hooke menggunakan mikroskop cahaya pada tahun 1655 untuk mengungkapkan adanya pori-pori kecil dalam sayatan gabus yang ia sebut sebagai sel. Antony van Leeuwenhoek melaporkan penemuannya atas protozoa pada tahun 1674 dan bakteri pada tahun 1683 dengan menggunakan mikroskop cahaya. Penemuan bagian sel berkembang lebih lanjut setelah Ernst Abbe menganalisis efek difraksi pada pembentukan citra dalam mikroskop pada tahun 1876, yang juga mengusulkan cara untuk menyempurnakan rancangan mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya memiliki beberapa bagian utama, seperti lensa okuler, revolver, lensa objektif, pengatur fokus makro dan mikro, papan letak objek/sampel/preparat, sumber cahaya, kondensor cahaya, dan penjepit sampel. Mikroskop ini memungkinkan pengamatan terhadap objek kecil seperti jaringan pada hewan, tanaman, protozoa, virus, bakteri, dan lainnya dengan detail yang sangat kecil.
Mikroskop cahaya dibangun menggunakan sistem lensa cahaya di mana perbesaran utama disediakan oleh lensa objektif, yang kemudian diperparah (dikalikan) oleh lensa okular (lensa mata).
Lensa objektif adalah lensa bawah yang paling dekat dengan spesimen yang memperbesar spesimen dan juga disebut sebagai lensa primer sedangkan lensa mata adalah lensa okular atas yang terletak paling dekat dengan mata pemirsa dan juga dikenal sebagai lensa sekunder. Mereka menawarkan informasi visual dua dimensi.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop Cahaya
Pembesaran untuk berbagai tujuan pada mikroskop senyawa biasanya berkisar antara 4x hingga 100x. Lensa mata yang umum digunakan adalah 10x, memberikan perbesaran total 40x hingga 1000x.
Mikroskop senyawa secara luas dianggap telah dibuat oleh Zacharias Janssen, menggunakan tabung runtuh yang menghasilkan perbesaran hingga 9X. Namun, mayoritas ahli percaya bahwa ayahnya, Hans, pasti memiliki andil yang signifikan dalam pembangunan instrumen.