Pengujian Efektifitas Lampu UV

APA ITU CAHAYA UV?

Cahaya ultraviolet adalah jenis radiasi yang memiliki panjang gelombang antara 10 hingga 400 nanometer (nm) dalam spektrum sinar matahari. Cahaya ini dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu UVA, UVB, dan UVC (200 nm hingga 275 nm). Sinar ultraviolet jenis-C, atau UVC, memiliki kemampuan untuk merusak DNA bakteri dan virus, sehingga efektif untuk desinfeksi dan sterilisasi. Menurut sebuah penelitian dari Pusat Penelitian Radiologi di Columbia University Irving Medical Center (CUIMC), paparan sinar ultraviolet C (far-UVC) dengan dosis rendah secara terus-menerus dapat membunuh virus influenza yang menyebar melalui udara tanpa menimbulkan risiko bagi jaringan manusia.

sumber gambar : https://shop.wf-education.com/science/la09968.html

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sinar ultraviolet C (far-UVC) di tempat-tempat seperti rumah sakit, kantor dokter, sekolah, bandara, pesawat terbang, dan ruang publik lainnya, dapat menjadi solusi efektif untuk mengendalikan epidemi influenza musiman dan pandemi influenza.

Prosedur Pengujian Efikasi UV:

Pengujian ini berlaku untuk lampu UV yang digunakan dalam berbagai alat seperti kotak pemeriksaan, bangku aliran udara laminar, serta bilik pakaian, bilik pengeluaran, dan bilik pengambilan sampel.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan suspensi kultur Staphylococcus aureus yang masih hidup atau gunakan suspensi kultur siap pakai (dengan sertifikat ketertelusuran yang mengandung 10-100 CFU).
  2. Ambil tujuh cawan Petri dan tambahkan 1 ml suspensi kultur ke dalam masing-masing cawan yang telah disterilkan.
  3. Tambahkan 15-20 ml agar cerna kasein kedelai steril ke setiap cawan Petri, setelah agar tersebut dicairkan dan didinginkan hingga sekitar 45°C.
  4. Tutup cawan Petri dengan mencampurkan kultur dan agar melalui teknik memutar cawan atau membiarkannya memadat pada suhu kamar.
  5. Ekspos enam cawan Petri yang berisi kultur dengan membuka penutupnya di bawah lampu UV bangku LAF, sementara satu cawan Petri yang tidak diekspos UV akan berfungsi sebagai kontrol positif.
  6. Siapkan satu cawan Petri tambahan tanpa kultur sebagai kontrol negatif.
  7. Pada interval waktu setiap 5 menit, ambil satu cawan Petri yang diekspos UV, beri label waktu paparan pada masing-masing cawan, mulai dari 5 menit hingga 30 menit. Setelah itu, tutup kembali cawan Petri.
  8. Inkubasi semua cawan Petri, termasuk kontrol positif dan negatif, pada suhu 30–35°C selama 48 jam.
  9. Ulangi prosedur ini selama tiga hari berturut-turut untuk memvalidasi proses pengujian.
  10. Prosedur yang sama juga harus diterapkan untuk lampu UV pada alat-alat seperti kotak pas, bilik pakaian, dan tempat pengambilan serta pengeluaran sampel.

Pengamatan dan Pencatatan:

Selama penggunaan lampu UV, pastikan bahwa semua bahan yang melewati kotak pas UV diekspos pada sinar UV sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk memastikan efisiensi.

Frekuensi Pengujian dan Penggantian:

Pengujian efikasi UV sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan. Penggantian lampu UV juga harus dicatat.

Spesifikasi Pengujian:

Tidak adanya koloni pada waktu paparan tertentu menunjukkan waktu efikasi UV yang sesuai dan efektif.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini

Banner BlogPartner Backlink.co.id