Di dalam industri farmasi istilah ini juga banyak orang yang mempertukarkan artinya atau menyamakannya. Padahal kalibrasi dengan verifikasi ini mempunyai arti dan tujuan yang berbeda. Sebelumnya saya pernah menulis tentang Perbedaan antara Kualifikasi, Kalibrasi dan Validasi.
Kalibrasi (POPP I halaman 637) :
Serangkaian tindakan pada kondisi tertentu untuk menentukan tingkat kesamaan nilai yang diperoleh dari sebuah alat atau sistem ukur, atau nilai yang direpresentasikan dari pengukuran bahan dan membandingkannya dengan nilai yang telah diketahui dari suatu acuan standar.
Verifikasi :
Proses mengecek terhadap acuan standar untuk mengkonfirmasi bahwa alat sesuai dengan rentang dan spesifikasi khusus yang disediakan manufakturernya (pembuatnya).
Kita lihat bahwa terdapat persamaan antara kalibrasi dengan verifikasi yaitu kedua-duanya menggunakan standar acuan. Sedangkan perbedaannya pada kalibrasi lebih menitikberatkan tingkat kesamaan nilai dengan alat/sistem ukur. Tingkat kesamaan ini diukur menggunakan statistik. Pada verifikasi titik beratnya mengkonfirmasi sesuai dengan rentangnya saja.
Contoh Kasus Pada Timbangan:
Seperti kita ketahui bahwa timbangan secara periodik dilakukan kalibrasi dan verifikasi dilakukan bila akan digunakan menimbang (biasanya tiap hari). Pada kalibrasi dilakukan oleh kalibrator yang kompeten, dilakukan di ruangan khusus kalibrasi, dihitung reading repeatibility dan penyimpangan dari nilai nominal (Departure from nominal value). Semua itu dicatat dihitung dan dituangkan dalam suatu Laporan Kalibrasi Timbangan.
Sedangkan verifikasi dilakukan tiap hari waktu akan menimbang, dilakukan oleh pelaksana penimbangan dan dicatat dalam buku log verifikasi harian timbangan. Verifikasi ini dilakukan untuk memastikan timbangan dapat menimbang pada rentang yang telah ditentukan. Dilakukan pada titik-titik pada nampan timbangan, kiri atas, kanan atas, tengan, kiri bawah dan kanan bawah. Verifikasi dilakukan pada tempat dimana timbangan diletakkan. Cukup dilihat hasil penimbangan masuk rentang yang dipersyaratkan atau tidak. Tidak perlu perhitungan yang rumit.
versi Pdf contoh Catatan Verifikasi Timbangan dapat di download (Catatan Verifikasi Timbangan)
Pelaksanaan Kalibrasi dan verifikasi
Pada proses kalibrasi dilakukan dengan sangat ketat, dilakukan kalibrator yang kompeten, pada ruangan khusus (idealnya) dan ada guideline tertulis yang menjadi acuan (USP, EDQM, ISO/IEC 17025). Pada verifikasi biasanya hanya dilakukan oleh pelaksana yang akan melakukan pengukuran dan cara/prosedur hanya berdasarkan manual alat, setahu saya tidak/belum ada guideline yang khusus mengatur verifikasi alat ukur.
Selain timbangan alat ukur yang dilakukan kalibrasi dan verifikasi adalah pH meter.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kalibrasi pH meter dapat dibaca di panduan EDQM : QUALIFICATION OF EQUIPMENT ANNEX 9: CALIBRATION/QUALIFICATION OF PH-METERS
Sendangkan untuk timbangan dapat dibaca di QUALIFICATION OF EQUIPMENT ANNEX 8: QUALIFICATION OF BALANCES .
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt
[…] Perbedaan Kalibrasi dan Verifikasi […]
[…] Setelah semuanya terpasang perlu dilakukan kualifikasi atau minimal verifikasi ulang suhu pada sensor. Dilakukan kajian/QRM bila pergantian sparepart menunjukkan bahwa berdampak besar terhadap sistem maka dilakukan kualifikasi menyeluruh. Akan tetapi jika pergantian berdampak kecil terhadap sistem dan keamanan obat cukup dilakukan verifikasi/kalibrasi. […]
Malam, mas. Mau tanya, untuk acuan rentang nilai penerimaan 99,98 -100,20 g didapat dari mana ?
itu didapat dari sertifikat anak timbangan yang digunakan. Sertifikat didapat dari KAN untuk anak timbangan kelas E1 kalau gak salah
Mau tanya lagi, mas. Kalau saya punya timbangan dengan kapasitas 1500 g ketelitian 0,1 g. Anak timbangan dan kelas berapa yg harus saya gunakan untuk verifikasi harian timbangan?
untuk timbangan 1500 g saya belum tahu karena tidak pernah menggunakan. Yg pernah saya gunakan adalah timbangan 3000 g dan menggunakan anak timbangan 100 g sertifikat E1 untuk pengecekan dan verifikasi timbangan.
Sedikit koreksi, untuk berat anak timbangan diusahakan 1/10 kapasitas maksimal timbangan (info dari seminar). Untuk kapasitas 1500 g berarti anak timbangan 100 g+50 g diusahakan kelas timbang E1 atau E2. Dalam praktek nya bisa menggunakan 2 anak timbangan tersebut bersamaan. Semoga menjawab. Terima kasih
apakah dalam kalibrasi ada macam-macam kalibrasi? seperti kalibrasi internal dan eksternal? tolong penjelasannya
Benar, kalibrasi ada, kalibrasi internal dan eksternal. Kalibrasi internal dilakukan oleh industri farmasi sendiri biasanya dr bagian QA atau teknik. Kalibrasi eksternal dilakukan oleh organisasi lain diluar industri farmasi, seperti badan kalibrasi INDEPENDEN, badan metrology dan KAN. Kapan dilakukan kalibrasi internal atau eksternal? Tergantung kemampuan dan sumber daya perusahaan. Sumber daya meliputi kemampuan orang yang nengkalibrasi, kelengkapan alat kalibrasi, standar yang dimiliki. Sumberdaya tersebut semuanya tidak ada yang murah dan tidak mudah. Biasanya kalibrasi eksternal dilakukan untuk alat /mesin yang rumit dan mahal, seperti sistem udara bertekanan, boiler dsb.
terima kasih kak, untuk aturan waktu kalibrasi setiap alat kan berbeda. secara umum apakah setiap alat harus di kalibrasi setiap hari? setiap akan dipakai atau terjadwal setiap hari?
apakah ada cara-cara kalibrasi dari setiap alat? terima kasih
Umumnya tidak tiap hari, Klo tiap hari bisa bangkrut Pabriknya. Yg dilakukan tiap hari adalah verifikasi. Untuk kalibrasi periode nya tergantung alatnya, periode bisa ditetapkan lewat kajian atau dari rekomendasi pembuat alat. Cara kalibrasi ada caranya dan ada hitungan nya. Di industri farmasi sudah ada jadwal kalibrasi tiap alat tiap tahun.
mas mau tanya kalau untuk verifikasi alat pressure gauge misalnya , itu didapat dari mana ya program verifikasi beserta rumus perhitunga nya ?? apa ada link program kalibrasi tersendiri dan rumus nya untuk verifikasi ??
saya kurang tahu hal hal semacam itu. Mohon maaf
Mas, apa standar keberterimaan untuk verifikasi timbangan apa bisa ditentukan sendiri bila berat acuan standar pengecekan tidak memiliki sertifikat kalibrasi? Semisal kita ingin menentukan bahwa timbangan yang akan kita verifikasi mempunyai kapasitas 1000 kg dan mempunyai ketelitian 0,1 kg, apakah boleh kita menentukan berat acuan 50 kg dengan standar keberterimaan 50 kg ± 0,1 kg sesuai dengan ketelitiannya 0,1 kg. Maturnuwun atas bantuannya.
1. standar keberterimaan untuk verifikasi timbangan apa bisa ditentukan sendiri bila berat acuan standar pengecekan tidak memiliki sertifikat kalibrasi?
=> bisa tapi tingkat keyakinannya kurang, karena prinsip dari kalibrasi adalah semua standar tertelusur dan dikeluarkan dari badan yang berwenang. Bila saya sebagai auditor akan saya pertanyakan apabila tidak mempunyai acuan standar yang valid, akan saya tanyakan juga apakah yang mengkalibrasi sudah mempunyai pelatihan yang cukup (ditunjukkan dengan bukti sertifikat/pelatihan).
2. apakah boleh kita menentukan berat acuan 50 kg dengan standar keberterimaan 50 kg ± 0,1 kg untuk timbangan kap 1000 kg?
=> untuk ini saya gak begitu yakin, mungkin perlu dicari guideline yang menjelaskan tentang kalibrasi semacam OIML. Apakah ada list acuan standar untuk berbagai kapasitas timbangan? ini perlu dicari dahulu
Terima kasih
Dengan kondisi terbatas seperti ini, bagaimana cara kita untuk dapat melakukan verifikasi timbangan?
Maturnuwun.
Klo kami di industri farmasi, mau tidak mau harus sesuai aturan yang ada. Tapi seandainya ada cara alternatif yang berdasar diperbolehkan membuat kajian. Tapi kajian ini jangan dipersalahgunakan untuk menghindari aturan
untuk penentuan titik-titik verifikasi dari suatu timbangan itu darimana yaa?bisa dishare panduan untuk penentuan titik verifikasi nya
untuk dasarnya dari literatur atau sumber apa saya tidak begitu tahu…, penentuan titik-titik selama ini berdasarkan kejian saya. langkah baiknya dibaca OEML atau metrologi
saya mau tanya untuk % penyimpangan itu acuannya dari mana ya ? terima kasih