Trouble Shooting HPLC

Trouble shooting HPLC sangat diperlukan bagi orang yang mengoperasikan secara rutin HPLC. HPLC (High Performance Liquid Chromatography) adalah salah satu teknik analisis yang banyak digunakan di berbagai bidang, seperti farmasi, makanan, biologi, kimia, dan lingkungan. HPLC dapat mengidentifikasi, memisahkan, dan mengukur konsentrasi zat-zat kimia dalam suatu larutan campuran dengan tingkat sensitivitas, selektivitas, presisi, dan akurasi yang tinggi

SUMBER

Namun, dalam pengoperasian HPLC, seringkali terjadi masalah-masalah yang dapat mengganggu kinerja sistem, kualitas hasil, dan efisiensi waktu. Masalah-masalah ini dapat berasal dari berbagai komponen HPLC, seperti fase gerak, pompa, injektor, kolom, detektor, pemanas kolom, rekorder, atau komputer. Oleh karena itu, penting bagi pengguna HPLC untuk mengetahui cara mengisolasi, mengidentifikasi, dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi.

Langkah-Langkah Trouble Shooting HPLC

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan trouble shooting HPLC:

  • Pertama, tentukan masalah yang terjadi. Apakah masalahnya berkaitan dengan tekanan, bentuk puncak, retensi, sensitivitas, baseline, noise, atau spike pada kromatogram? Apakah masalahnya mempengaruhi semua sampel atau hanya sampel tertentu? Apakah masalahnya terjadi secara tiba-tiba atau secara bertahap?
  • Kedua, isolasi sumber masalah. Gunakan tabel 1 untuk menentukan komponen HPLC mana yang mungkin menyebabkan masalah. Lakukan proses eliminasi untuk menemukan penyebab spesifik dan mengoreksinya.
  • Ketiga, periksa parameter-parameter yang berkaitan dengan metode analisis. Apakah metode analisis sesuai dengan standar atau validasi? Apakah pengaturan instrumen benar? Apakah prosedur analisis diikuti dengan benar? Apakah ada perubahan yang dilakukan pada metode atau instrumen?
  • Keempat, periksa kondisi-kondisi yang berkaitan dengan sampel dan fase gerak. Apakah sampel dan fase gerak bersih, segar, dan terfilter? Apakah sampel dan fase gerak kompatibel dengan kolom dan detektor? Apakah sampel dan fase gerak disimpan dengan benar? Apakah ada kontaminasi atau pertumbuhan mikroorganisme pada sampel atau fase gerak?

Tabel 1. Komponen HPLC yang Mungkin Menyebabkan Masalah

Komponen HPLCMasalah yang Mungkin Terjadi
Fase gerakBaseline naik, noise, spike, sensitivitas rendah, retensi berubah, bentuk puncak buruk
PompaTekanan tidak stabil, noise, spike, retensi berubah, bentuk puncak buruk
InjektorVolume injeksi tidak akurat, kontaminasi, retensi berubah, bentuk puncak buruk
KolomTekanan tinggi, retensi berubah, bentuk puncak buruk, resolusi rendah, efisiensi rendah
DetektorBaseline tidak stabil, noise, spike, sensitivitas rendah, respons tidak linier
Pemanas kolomSuhu tidak stabil, retensi berubah, bentuk puncak buruk, resolusi rendah
Rekorder atau komputerData tidak tersimpan, data tidak ditampilkan, data tidak akurat

Contoh Kasus dan Solusi Trouble Shooting HPLC

Berikut adalah beberapa contoh kasus dan solusi trouble shooting HPLC yang umum terjadi:

  • Kasus 1: Baseline naik secara drastis saat melakukan elusi gradien.
    • Solusi: Periksa fase gerak, apakah ada kontaminasi atau pertumbuhan mikroorganisme. Gunakan air yang bersih dan terdeionisasi, filter fase gerak sebelum digunakan, tambahkan sodium azide atau pelarut organik untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme, ganti fase gerak secara berkala.
  • Kasus 2: Tekanan kolom meningkat secara tiba-tiba dan tidak kembali ke normal.
    • Solusi: Periksa kolom, apakah ada sumbatan atau kontaminasi. Balik arah aliran kolom untuk membersihkan frit yang kotor, cuci kolom dengan pelarut yang lebih kuat dari fase gerak, ganti frit atau kolom jika perlu.
  • Kasus 3: Bentuk puncak menjadi tailing (mengecil di bagian depan) atau fronting (mengecil di bagian belakang).
    • Solusi: Periksa injektor, apakah volume injeksi terlalu besar atau ada kontaminasi. Kurangi volume injeksi, bersihkan injektor, ganti septum atau jarum jika perlu. Periksa kolom, apakah ada kerusakan atau deaktivasi pada fase diam. Cuci kolom dengan pelarut yang sesuai, ganti kolom jika perlu.
  • Kasus 4: Noise atau spike muncul pada kromatogram.
    • Solusi: Periksa fase gerak, apakah ada gelembung udara, partikel, atau kontaminasi. Hapus gelembung udara dengan degasser atau sonikasi, filter fase gerak sebelum digunakan, ganti fase gerak jika perlu. Periksa pompa, apakah ada kebocoran, fluktuasi, atau kontaminasi. Perbaiki kebocoran, kalibrasi pompa, bersihkan pompa jika perlu. Periksa detektor, apakah ada kotoran, gelembung udara, atau kontaminasi pada sel detektor. Bersihkan sel detektor, kalibrasi detektor, ganti lampu jika perlu.

Kesimpulan

Trouble shooting HPLC adalah proses untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan mengatasi masalah-masalah yang dapat terjadi pada sistem HPLC. Trouble shooting HPLC dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: menentukan masalah, mengisolasi sumber masalah, memeriksa parameter dan kondisi analisis, dan mengoreksi penyebab masalah. Trouble shooting HPLC dapat meningkatkan kinerja sistem, kualitas hasil, dan efisiensi waktu.

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini