Daftar Isi
Pengertian Patch Transdermal
Patch transdermal adalah cara pengiriman obat di mana tambalan berperekat menyalurkan dosis obat yang telah ditentukan sebelumnya yang diserap melalui kulit dan masuk ke aliran darah.
Patch transdermal melakukan pengiriman obat dengan cara non-invasif / tidak merusak sambil memungkinkan penyerapan obat yang stabil selama jangka waktu yang lama, dengan ini merupakan alternatif untuk pemberian obat dengan injeksi.
Contoh sediaan dari patch transdermal sendiri adalah klonidin, fentanyl, lidokain dan nitrogliserin.
Patch transdermal adalah salah satu bentuk sediaan obat yang digunakan dalam bidang farmasi. Patch transdermal dirancang untuk melepaskan obat secara perlahan melalui kulit ke dalam aliran darah. Patch transdermal dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, seperti nyeri kronis, tekanan darah tinggi, dan gangguan kecemasan.
Keuntungan Patch Transdermal
Patch transdermal memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan bentuk sediaan obat lainnya. Salah satunya adalah kemudahan penggunaan. Patch transdermal mudah ditempelkan pada kulit dan tidak memerlukan pengukuran dosis atau penanganan yang rumit. Hal ini membuat patch transdermal menjadi pilihan yang baik bagi pasien yang mungkin kesulitan menelan pil atau menggunakan inhaler.
Selain itu, patch transdermal juga dapat memberikan dosis obat yang lebih akurat. Karena obat dilepaskan secara perlahan sepanjang waktu, patch transdermal dapat memberikan dosis yang stabil dan terkontrol. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko overdosis atau efek samping yang tidak diinginkan.
Patch transdermal juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. Karena patch transdermal mudah digunakan dan memberikan dosis yang akurat, pasien lebih cenderung mengikuti jadwal pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan membantu pasien mencapai hasil yang lebih baik.
Kelemahan Pemberian Patch Transdermal
Namun, patch transdermal juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah risiko iritasi kulit. Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi pada kulit di tempat patch ditempelkan. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk memantau kondisi kulit mereka dan melaporkan gejala yang tidak normal kepada dokter.
Selain itu, patch transdermal juga dapat terpengaruh oleh faktor eksternal seperti suhu dan kelembaban. Patch transdermal mungkin tidak bekerja dengan baik jika terkena air atau jika suhu lingkungan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk menyimpan dan menggunakan patch transdermal sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Namun, hanya obat-obatan yang molekulnya cukup kecil untuk menembus kulit yang dapat dikirimkan melalui metode ini ³. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan patch transdermal untuk memastikan bahwa itu adalah pilihan pengobatan yang tepat bagi kondisi medis mereka.
Contoh Merk Obat
Merk obat transdermal kebanyakan ada di luar negeri di Indonesia cukup jarang, seandainya ada berasal dari merk luar negeri.
Ada beberapa merek patch transdermal yang tersedia di pasaran. Beberapa contoh merek patch transdermal yang tersedia di Amerika Serikat adalah Xulane dan Twirla untuk kontrasepsi . Ada juga patch transdermal yang mengandung estradiol, seperti Alora, Climara, Estradiol Patch, Menostar, Minivelle, dan Vivelle-Dot .
Tipe-Tipe Obat Transdermal
Ada lima jenis tambalan transdermal yang umum:
- Single-Layer Drug-in-Adhesive: Seluruh tambalan terdiri dari satu lapisan perekat yang mencakup dosis obat. Saat diaplikasikan, lapisan ini menempel pada kulit sekaligus melepaskan obat secara bersamaan.
- Multi-Layer Drug-in-Adhesive: Serupa dengan single-layer, tetapi mengandung lebih dari satu lapisan drug-in-adhesive. Biasanya digunakan untuk tambalan jangka panjang. Setiap lapisan akan memulai difusi melalui lapisan berikutnya saat lapisan yang paling dekat dengan kulit selesai mengantarkan obat.
- Reservoir: Obat-obatan dalam tambalan reservoir disimpan dalam lapisan cairnya sendiri, terpisah dari perekat. Saat dioleskan ke kulit, obat perlahan-lahan meninggalkan lapisan cair melalui membran pengatur laju. Obat-obatan kemudian bergerak melalui perekat ke kulit. Lapisan atas berisi sisi lain dari lapisan obat cair.
Matriks: Obat-obatan disimpan dalam lapisan semi-padat, disebut sebagai matriks. Lapisan perekat pada tambalan jenis ini biasanya mengelilingi matriks ini, mirip dengan jalur reservoir. - Patch Uap: Lapisan perekat patch uap juga berfungsi sebagai vektor untuk melepaskan uap. Patch uap dapat bertahan hingga enam jam dan paling sering digunakan sebagai dekongestan atau alat bantu tidur.
Kelima metode ini bekerja melalui sistem pengiriman pasif atau aktif.
Sistem pasif dikenal karena konsistensinya. Mereka mengandalkan difusi membran alami untuk mentransfer obat dari tambalan, melalui kulit, dan ke dalam darah.
Sistem aktif menggunakan penambah atau bantuan tambahan untuk mentransfer obat. Kadang-kadang ini adalah peningkat dalam tambalan, tetapi mereka juga dapat memasukkan obat transdermal alternatif.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, patch transdermal adalah salah satu bentuk sediaan obat yang efektif dan mudah digunakan dalam bidang farmasi. Namun, seperti halnya dengan semua bentuk sediaan obat, penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan patch transdermal untuk memastikan bahwa itu adalah pilihan pengobatan yang tepat bagi kondisi medis mereka.
Sumber :
(1) Transdermal Patch – Planned Parenthood. https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-patch Accessed
(2) Estradiol transdermal (skin patch) – Drugs.com. https://www.drugs.com/mtm/estradiol-transdermal-skin-patch.html
(3) Transdermal Patch Manufacturer – R&D Medical Products. https://rdmedicalproducts.com/transdermal-patch-manufacturer/
(4) The 8 best transdermal patches for 2023 | The Cannigma. https://cannigma.com/picks/best-transdermal-patches/