AQL di Industri Farmasi

sumber gambar : AQL table (tis-service.cn)

Tingkat Kualitas yang Dapat Diterima (AQL) adalah metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan ukuran batch dan tingkat pemeriksaan yang diperlukan. Beberapa pembeli meminta agar produsen mematuhi standar AQL, sehingga banyak pabrik manufaktur, terutama dalam industri farmasi, telah mulai menerapkan konsep ini.

AQL berperan dalam menentukan dua hal utama:

  1. Jumlah sampel yang harus diambil dan diperiksa dari satu batch produk.
  2. Kriteria yang digunakan untuk memutuskan apakah batch tersebut diterima atau ditolak.

Konsep ini diambil dari standar ISO 2859-1, yang merupakan prosedur pengambilan sampel untuk keperluan inspeksi. AQL adalah alat statistik yang memudahkan pembeli dalam mengevaluasi kualitas produk. Metode ini digunakan secara luas di kalangan pemasok internasional untuk memastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan standar pemeriksaan global. AQL bekerja berdasarkan dua tabel utama: satu untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil, dan yang lainnya untuk menetapkan batas penerimaan produk.

Cara Kerja AQL
Pertama, kode huruf dipilih dari tabel 1, berdasarkan ukuran batch atau lot. Misalnya, untuk batch yang berjumlah 500.000 unit, huruf yang dipilih adalah “P” untuk tingkat inspeksi II, yang tergantung pada seberapa kritis cacat yang ditemukan.

Kemudian, tabel 2 digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang perlu diambil. Untuk huruf “P”, misalnya, 800 unit produk akan diambil sebagai sampel. Jika AQL ditetapkan pada 1,5, batas cacat yang diterima adalah 21 unit. Jika ditemukan lebih dari 21 cacat, misalnya 22 unit, maka batch tersebut akan ditolak.

Biasanya, AQL dan tingkat inspeksi ditentukan oleh pembeli sesuai dengan kebutuhan mereka, yang bisa berbeda dari satu pembeli ke pembeli lainnya. AQL berkisar antara 0,01 hingga 1000, tergantung pada tingkat kekritisan cacat produk. Untuk cacat kritis, tingkat toleransi adalah 0%, yang berarti tidak ada cacat yang dapat diterima. Sementara itu, untuk cacat mayor, batas toleransinya adalah 2,5%, dan untuk cacat minor, biasanya diizinkan hingga 4%.

Penerapan AQL dalam industri farmasi dapat membantu produsen memenuhi standar internasional untuk pemeriksaan kualitas. Rencana pengambilan sampel untuk produk farmasi jadi dapat dirancang dengan menggunakan tabel AQL ini, sehingga memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang diharapkan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini

Banner BlogPartner Backlink.co.id