Kerusakan Tablet Obat

Tablet Obat

Tablet obat adalah bentuk sediaan padat yang mengandung bahan aktif dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Tablet obat banyak digunakan karena praktis, mudah, dan akurat dalam pemberian dosis. Namun, tablet obat juga dapat mengalami kerusakan fisik selama proses pembuatan, penyimpanan, atau distribusi. Kerusakan fisik tablet obat dapat mempengaruhi kualitas, kestabilan, dan efektivitas sediaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan tablet obat, penyebabnya, dan cara mengatasinya.

Jenis-Jenis Kerusakan Tablet Obat

Ada beberapa jenis kerusakan tablet obat yang sering terjadi, antara lain:

kerusakan tablet obat
  • Capping. Capping adalah pelepasan atau pemisahan bagian atas atau bawah tablet yang terkompresi dari badan utama tablet. Hal ini dapat terjadi selama pengeluaran dari cetakan tablet atau selama operasi berikutnya, seperti pelapisan, pengemasan, atau pengiriman.
  • Laminating. Laminating adalah retak melintang dan pemisahan tablet terkompresi menjadi dua atau lebih lapisan. Ini terjadi ketika retakan terbentuk di dalam bodi tablet, mengakibatkan tablet terbelah menjadi beberapa lapisan.
  • Binding. Binding adalah kegagalan tablet untuk keluar dari cetakan tablet setelah kompresi. Hal ini dapat menyebabkan tablet menempel pada dinding cetakan atau komponen punch, sehingga menghambat proses produksi dan merusak bentuk tablet.
  • Chipping. Chipping adalah kerusakan tablet dimana lepasnya tipis dari permukaan tablet, terutama pada bagian tepi atau sudut. Hal ini dapat terjadi karena tekanan yang terlalu tinggi, penggunaan punch atau die yang tidak sesuai, atau adanya bahan pengisi yang keras.

Penyebab Kerusakan Tablet Obat

Kerusakan tablet obat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari bahan baku, proses pembuatan, maupun kondisi penyimpanan. Beberapa penyebab umum kerusakan tablet obat adalah:

  • Adanya udara di dalam granul yang digunakan untuk pembuatan tablet. Udara yang tidak terlepas dengan baik dari granul di rongga cetakan sebelum dan selama kompresi dapat menyebabkan capping atau laminating.
  • Penggunaan tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah pada tahap kompresi. Tekanan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan capping, laminating, atau chipping, sedangkan tekanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan tablet tidak padat atau mudah hancur.
  • Penggunaan bahan pengikat yang tidak memadai atau tidak sesuai untuk membentuk tablet kohesif. Bahan pengikat yang terlalu sedikit, terlalu banyak, atau tidak cocok dengan bahan aktif atau bahan tambahan lainnya dapat menyebabkan tablet mudah pecah atau lepas.
  • Penggunaan bahan pelumas yang berlebihan atau tidak sesuai untuk mengurangi gesekan antara tablet dan alat. Bahan pelumas yang terlalu banyak dapat mengurangi pengikatan antara partikel tablet, sedangkan bahan pelumas yang tidak cocok dapat bereaksi dengan bahan aktif atau bahan tambahan lainnya dan mengubah sifat tablet.
  • Penggunaan punch atau die yang sudah lama, aus, atau tidak bersih. Punch atau die yang tidak dalam kondisi baik dapat menyebabkan tablet tidak berbentuk sempurna, menempel, atau retak.
  • Penggunaan granul yang terlalu kering atau terlalu basah. Granul yang terlalu kering dapat menyebabkan hilangnya tahapan pengikatan yang tepat, sedangkan granul yang terlalu basah dapat menyebabkan tablet lembek, lengket, atau berjamur.
  • Kondisi penyimpanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi tablet. Suhu, kelembaban, cahaya, atau oksigen yang berlebihan dapat mempengaruhi stabilitas fisik, kimia, atau mikroba tablet.

Cara Mengatasi Kerusakan Tablet Obat

Untuk mengatasi kerusakan tablet obat, perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan dan perbaikan, antara lain:

  • Mengoptimalkan proses granulasi untuk menghasilkan granul yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan metode, bahan, dan parameter granulasi sesuai dengan karakteristik bahan baku dan produk yang diinginkan.
  • Mengatur tekanan kompresi yang sesuai dengan jenis dan ukuran tablet. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji beberapa variasi tekanan kompresi dan mengevaluasi hasilnya berdasarkan kekerasan, berat, ketebalan, dan kerataan tablet.
  • Memilih bahan pengikat yang sesuai dengan bahan aktif dan bahan tambahan lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji beberapa jenis dan konsentrasi bahan pengikat dan mengevaluasi hasilnya berdasarkan kekuatan, kelarutan, dan disolusi tablet.
  • Memilih bahan pelumas yang sesuai dengan bahan aktif dan bahan tambahan lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji beberapa jenis dan konsentrasi bahan pelumas dan mengevaluasi hasilnya berdasarkan gesekan, pengikatan, dan stabilitas tablet.
  • Membersihkan, mengganti, atau melapisi punch atau die yang sudah lama, aus, atau tidak bersih. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rutin, pembersihan dengan larutan yang sesuai, penggantian dengan yang baru, atau pelapisan dengan bahan yang tahan gesekan atau korosi.
  • Menyesuaikan kadar air granul yang sesuai dengan spesifikasi tablet. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur kadar air granul sebelum dan sesudah pengeringan, dan mengatur suhu, waktu, dan aliran udara pengeringan.
  • Menyimpan tablet dalam kemasan yang sesuai dengan spesifikasi tablet. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih bahan, bentuk, dan ukuran kemasan yang dapat melindungi tablet dari faktor-faktor yang dapat merusaknya, seperti suhu, kelembaban, cahaya, atau oksigen.

Kesimpulan

Kerusakan tablet obat adalah hal yang dapat terjadi selama proses pembuatan, penyimpanan, atau distribusi tablet. Kerusakan tablet obat dapat mempengaruhi kualitas, kestabilan, dan efektivitas sediaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan tablet obat, penyebabnya, dan cara mengatasinya. Dengan demikian, tablet obat yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan dan memberikan manfaat yang optimal bagi pengguna.

M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini