Tren Pelanggaran CPOB di Industri Farmasi

Setiap perusahaan farmasi telah menerapkan aturan dan standar yang ketat yang selaras dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Standar ini dirancang untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan. Meskipun ada upaya intensif dari pihak perusahaan, masih sering ditemui berbagai masalah selama audit regulasi. Tulisan ini akan mengulas berbagai pelanggaran CPOB yang sering terjadi dan pengaruhnya terhadap sektor farmasi.

pelanggaran cpob

Definisi Pelanggaran Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB merupakan rangkaian standar yang wajib diikuti oleh industri farmasi dalam proses produksi obat-obatan. Pelanggaran CPOB yang sering terjadi berkaitan dengan penyimpangan dari standar pembuatan dan pencatatan yang telah ditetapkan. Kesalahan ini bisa berakibat fatal bagi produsen, sehingga sangat krusial untuk mematuhi setiap prosedur dengan akurat.

Kategori Pelanggaran CPOB Banyak perusahaan farmasi yang tidak berhasil memenuhi standar CPOB dengan berbagai alasan. Beberapa isu yang kerap muncul antara lain: Pelanggaran CPOB

Contoh-contoh Pelanggaran CPOB di Industri Farmasi

  1. Abai Terhadap Prosedur Produksi yang Tepat Kesalahan yang sering terjadi dan umum dalam GMP adalah pengabaian terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Contohnya, dalam proses produksi yang memerlukan sterilisasi, peralatan yang tidak steril dapat mengkontaminasi seluruh batch produk.
  2. Pengabaian Protokol Kontrol Kualitas Kontrol kualitas esensial untuk mengevaluasi dan memastikan standar produk. Produk yang dihasilkan tanpa mengikuti protokol kontrol kualitas yang ketat berisiko tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
  3. Pemalsuan Data Pemalsuan data pada setiap langkah produksi, dari penggunaan bahan baku hingga distribusi produk akhir, adalah pelangaran serius terhadap GMP. Hal ini sering dilakukan untuk mengurangi waktu atau menutupi kesalahan dalam analisis kontrol kualitas.
  4. Kegagalan dalam Menanggapi Keluhan Pelanggan Menanggapi keluhan pelanggan adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Mengabaikan keluhan ini dapat menyebabkan masalah yang lebih besar, termasuk kemungkinan penarikan produk dari pasaran.
  5. Kegagalan dalam Mempertahankan Catatan yang Tepat Dalam industri farmasi, penting untuk memiliki dokumentasi yang lengkap dan akurat dari bahan baku hingga produk jadi. Kegagalan dalam hal ini dapat menyebabkan masalah serius dan mempersulit perbaikan masalah yang ada.
  6. Kegagalan dalam Melatih Karyawan Secara Adekuat Pelatihan karyawan merupakan elemen kunci dalam mematuhi GMP. Tanpa pelatihan yang memadai, karyawan dapat melakukan kesalahan yang berujung pada pelanggaran GMP selama proses produksi.
  7. Kegagalan dalam Mematuhi Prosedur Keselamatan Pelatihan keselamatan bagi karyawan sangat penting untuk menangani peralatan dan bahan dengan aman. Karyawan yang tidak terlatih dapat melakukan kesalahan yang berakibat pada produksi barang yang tidak memenuhi standar.

Frekuensi dan Penyebab Pelanggaran CPOB

Pelanggaran terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) menjadi semakin lazim di sektor farmasi. Berdasarkan data dari FDA, terjadi peningkatan pelanggaran CPOB hingga 54% dalam beberapa tahun belakangan. Banyak faktor yang berkontribusi pada tren ini.

Salah satu penyebab utama adalah strategi perusahaan untuk mengurangi biaya, yang seringkali mengorbankan langkah-langkah keamanan dan berujung pada pelanggaran CPOB. Selain itu, ada perusahaan yang kurang paham tentang standar CPOB dan regulasi yang berlaku, sehingga mengabaikan prosedur yang seharusnya dijalankan.

Pelanggaran CPOB bisa terdeteksi sejak dini dan seharusnya dapat diatasi dengan mudah sebelum berubah menjadi masalah keamanan produk yang lebih besar. Namun, kurangnya pengetahuan dari karyawan sering kali menyebabkan pelanggaran CPOB yang berujung pada temuan oleh BPOM.

Bagaimana cara mencegah Pelanggaran CPOB?

Meningkatkan kemampuan inspeksi dan pemantauan badan pengatur secara berkala.
Perusahaan harus memastikan bahwa karyawannya sepenuhnya menyadari peraturan GMP dan mematuhinya dengan ketat.

Apa Hukuman atas Pelanggaran CPOB?


Berdasarkan sifat pelanggarannya, BPOM dapat mengeluarkan surat peringatan yang memberitahukan ke pimpinan industri farmasi atau perusahaan mengenai pelanggaran dan meminta koreksi, hingga penuntutan pidana terhadap individu atau perusahaan tersebut.

Dengan pertumbuhan industri farmasi, jumlah pelanggaran CPOB pun cenderung meningkat. Mengetahui adanya pelanggaran CPOB di perusahaan Anda memungkinkan Anda untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Dengan demikian, Anda dapat memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar regulasi yang berlaku.

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini