Program pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance program) adalah program yang dijalankan oleh industri untuk mencegah adanya kerusakan mesin. Kerusakan mesin ini menyebabkan downtime atau berhentinya produksi sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Pencegahan terbukti lebih menguntungkan daripada terjadi kerusakan. Akan tetapi biasanya tidak semua personil memahami ini karena bersifat pencegahan tidak langsung terlihat hasilnya, berbeda dengan mesin yang rusak personil teknik memperbaiki jelas sekali hasil perbaikan, semisal mesin dapat beroperasi kembali. Dalam pencegahan tidak terlihat hal seperti ini karena fokus pada jangka panjang, oleh karena itu bagi yang terbatas ilmunya ini dianggap hal yang sia-sia karena tidak terlihat hasilnya langsung.
Pada perusahaan yang telah baik penerapan PM (Preventice Maintenance) alokasi anggaran yang telah dianggarkan bisa sampai terbesar kedua. Secara tradisional,pemeliharaan pencegahan adalah filosofi pemeliharaan peralatan yang didasarkan pada penggantian, perbaikan atau pembuatan ulang suatu peralatan pada interval yang tetap, terlepas dari kondisinya pada saat itu. Intinya, ini melibatkan memperbaiki sesuatu yang belum tentu rusak dan pendekatan ini masih banyak digunakan di industri farmasi.
Waktu berhenti ini bila dirupiahkan cukup mahal. Semisal mesin tablet mampu menghasilkan 3 butir tablet perdetik, harga satu tablet adalah 5000 rupiah. Berarti dalam 1 detik mesin itu bisa menghasilkan 15.000 rupiah. Bayangkan bilamana mesin tablet tersebut berhenti, semisal 5 menit maka kerugian potensial pabrik adalah 5 x 60 x 5000 = Rp. 1,5 juta rupiah.
Berdasarkan studi kualifikasi, program untuk pemeliharaan pencegahan semua peralatan manufaktur utama dan sistem pendukung kritis harus dikembangkan dan diterapkan untuk menjaga sistem produksi dalam kondisi kerja yang tepat dan mengurangi kerusakan peralatan.
Ini untuk memastikan bahwa peralatan & sistem terus bekerja di bawah kondisi yang terkendali dan dipelihara dalam “keadaan kontrol yang divalidasi”. Predictive maintenance dan preventive maintenance terbukti menghemat biaya dibandinkan dengan perbaikan.
PROGRAM PEMELIHARAAN PENCEGAHAN HARUS MENENTUKAN :
- METODE,
- FREKUENSI,
- DAFTAR PERIKSA KHUSUS PERALATAN, DAN
- DOKUMENTASI.
Berikut ini harus dipertimbangkan ketika mengembangkan jadwal pemeliharaan dan pencegahan
• Sejarah dan pengalaman perusahaan dengan komponen dalam aplikasi penting.
•Biaya untuk melakukan pemeliharaan atau kalibrasi.
• Dokumentasi yang diperlukan untuk kegiatan ini.
Pemeliharaan Pencegahan harus diarahkan melalui SOP (standard Operational Procedure) terpisah. Catatan pemeliharaan pencegahan harus dipelihara. Program Pemeliharaan Pencegahan mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Prosedur pemeliharaan pencegahan yang ditetapkan dengan baik ditetapkan untuk semua peralatan dalam SOP terkait.
- Program pemeliharaan pencegahan dijadwalkan mingguan, dua minggu, bulanan, triwulanan, setengah tahunan atau tahunan yang berlaku untuk semua peralatan.
- Departemen teknik akan bertanggung jawab untuk menjadwalkan pelacakan dan memaafkan program pemeliharaan pencegahan.
Dokumentasi Pemeliharaan Pencegahan
Itu termasuk:
- Jadwal pemeliharaan pencegahan
- Daftar Periksa pemeliharaan pencegahan
- Catatan pemeliharaan pencegahan
- Kabel Riwayat Peralatan
- SOP pemeliharaan pencegahan
Alasan khas untuk melakukan PM meliputi:
- Rekomendasi produsen peralatan asli (OEM).
- Mempertahankan spesifikasi kinerja instrumen.
- Memenuhi persyaratan peraturan.
- Memaksimalkan waktu kerja dan meminimalkan pemeliharaan korektif.
- Meningkatkan umur instrumen.
- Menjamin produktivitas dan efisiensi pengguna akhir.
Sumber:
https://www.pharmtech.com/view/preventive-maintenance-strategies-pharmaceutical-industry
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok