Pengertian pH dan aplikasinya

Pengertian pH

pH adalah ukuran seberapa asam atau basa suatu zat. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14, dengan 7 berarti netral. PH kurang dari 7 bersifat asam, dan pH lebih dari 7 bersifat basa.

PH suatu larutan ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan. Larutan dengan konsentrasi ion H+ yang tinggi akan memiliki pH yang rendah, dan larutan dengan konsentrasi ion H+ yang rendah akan memiliki pH yang tinggi.

Skala pH adalah logaritmik, yang berarti bahwa perbedaan 1 pada skala pH sesuai dengan perbedaan 10 kali lipat dalam konsentrasi ion H+. Misalnya, larutan dengan pH 6 memiliki 10 kali lebih banyak ion H+ daripada larutan dengan pH 7, dan larutan dengan pH 5 memiliki ion H+ 100 kali lebih banyak daripada larutan dengan pH 7.

PH suatu larutan dapat diukur dengan menggunakan pH meter, yaitu alat yang mengukur potensial listrik suatu larutan. Potensial listrik suatu larutan berbanding lurus dengan konsentrasi ion H+ dalam larutan.

pH meter

PH suatu larutan penting dalam berbagai bidang, termasuk kimia, biologi, dan kedokteran. Misalnya, pH tubuh manusia dikontrol dengan ketat sekitar 7,4, dan setiap penyimpangan yang signifikan dari nilai ini bisa berbahaya.

Berikut adalah beberapa contoh pH berbagai zat:

  • Air murni: 7
  • Jus lemon: 2
  • Soda kue: 8
  • Darah: 7.4
  • Asam Lambung : 1,5

Peran pH di makanan dan pertanian

Berikut adalah beberapa peran pH di berbagai area:

  • Industri makanan dan minuman: pH makanan dan minuman penting untuk rasa, tekstur, dan umur simpan. Misalnya, makanan asam seperti lemon dan tomat memiliki rasa asam, sedangkan makanan dasar seperti soda kue memiliki rasa pahit. PH minuman juga dapat memengaruhi karbonasinya. Misalnya, minuman berkarbonasi memiliki pH sekitar 3,5, yang cukup asam untuk menjaga agar karbon dioksida tetap larut dalam minuman.
  • Pertanian: PH tanah penting untuk pertumbuhan tanaman. Misalnya, tanaman yang menyukai tanah asam, seperti blueberry, tidak akan tumbuh dengan baik di tanah basa. pH tanah juga dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Misalnya, fosfor lebih larut dalam tanah asam daripada tanah basa.
  • Industri: pH air penting untuk proses industri. Misalnya, pH air yang digunakan dalam pembuatan kertas harus dikontrol dengan hati-hati untuk memastikan bahwa kertas tersebut memiliki sifat yang diinginkan. PH air yang digunakan dalam pembuatan baterai juga harus dikontrol dengan hati-hati untuk memastikan baterai berfungsi dengan baik.
  • Ilmu lingkungan: pH badan air penting untuk kesehatan ekosistem perairan. Misalnya, danau dan sungai yang asam dapat berdampak negatif pada populasi ikan. PH tanah juga penting untuk kesehatan kehidupan tumbuhan dan hewan.

Semoga membantu! Beri tahu saya jika Anda memiliki pertanyaan lain.

Peran pH di pembuatan obat

PH suatu obat penting karena beberapa alasan selama pembuatan obat:

  • Stabilitas: pH obat dapat memengaruhi stabilitasnya, artinya berapa lama obat tetap efektif sebelum rusak. Misalnya, beberapa obat lebih stabil di lingkungan asam, sementara yang lain lebih stabil di lingkungan basa.
  • Kelarutan: pH suatu obat juga dapat memengaruhi kelarutannya, yang berarti seberapa baik obat tersebut larut dalam air. Ini penting karena obat harus larut agar dapat diserap ke dalam tubuh.
  • Bioavailabilitas: pH suatu obat juga dapat memengaruhi bioavailabilitasnya, artinya berapa banyak obat yang benar-benar diserap ke dalam tubuh. Hal ini penting karena jumlah obat yang terserap ke dalam tubuh menentukan efektivitasnya.
  • Rasa: pH suatu obat juga dapat memengaruhi rasanya. Misalnya, beberapa obat lebih pahit di lingkungan asam, sementara yang lain lebih pahit di lingkungan basa.

Selain faktor tersebut, pH suatu obat juga dapat mempengaruhi interaksinya dengan obat lain dan bahan kimia. Misalnya, beberapa obat dapat menjadi kurang efektif atau bahkan beracun jika diminum dengan obat lain yang memiliki persyaratan pH berbeda.

Oleh karena itu, penting untuk secara hati-hati mengontrol pH obat selama pembuatan untuk memastikan bahwa obat tersebut stabil, larut, tersedia secara hayati, dan memiliki rasa yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa contoh spesifik tentang bagaimana pH digunakan dalam pembuatan obat:

  • Buffering: Buffer adalah zat yang membantu menjaga pH larutan tetap konstan. Mereka sering digunakan dalam pembuatan obat untuk mencegah pH obat berubah selama penyimpanan atau transportasi.
  • Ionisasi: Ionisasi suatu obat adalah proses di mana obat tersebut larut dalam air dan menjadi bermuatan. PH larutan dapat mempengaruhi ionisasi obat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas, kelarutan, dan bioavailabilitasnya.
  • Pembentukan garam: Pembentukan garam adalah proses penggabungan obat dengan asam atau basa untuk membentuk garam. PH suatu larutan dapat mempengaruhi pembentukan garam suatu obat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas, kelarutan, dan bioavailabilitasnya.
https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini