Apa itu Total Quality Management (TQM) dan Bagaimana Cara Menerapkannya di Industri Farmasi?

Apa itu TQM?

Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk, proses, dan layanan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua anggota organisasi. TQM dapat memberikan berbagai manfaat bagi industri farmasi, seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya, memenuhi standar regulasi, dan meningkatkan daya saing.

TQM

Manajemen mutu total (Total Quality Management, TQM) adalah suatu filosofi dan sistem manajemen yang berfokus pada kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan, dan peningkatan berkelanjutan. TQM bertujuan untuk mencapai kualitas produk dan layanan yang tinggi dengan menghilangkan pemborosan, kesalahan, dan ketidaksesuaian. TQM juga berusaha untuk meningkatkan kinerja, produktivitas, dan daya saing organisasi.

TQM sangat penting dan relevan bagi industri farmasi, karena produk farmasi berhubungan langsung dengan kesehatan dan keselamatan manusia. Industri farmasi harus memenuhi standar dan regulasi yang ketat dari otoritas yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), US Food and Drug Administration (FDA), atau European Medicines Agency (EMA). Industri farmasi juga harus menghadapi persaingan yang ketat dari produsen lain, baik lokal maupun global

Langkah dalam melakukan TQM

Untuk menerapkan TQM di industri farmasi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

  • Menetapkan visi, misi, nilai, dan tujuan organisasi yang berkaitan dengan kualitas.
  • Melakukan analisis situasi internal dan eksternal untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi kualitas.
  • Menyusun strategi, rencana, dan program untuk mencapai tujuan kualitas dengan menggunakan alat-alat seperti diagram sebab-akibat, diagram Pareto, diagram alir proses, dan diagram kontrol.
  • Melaksanakan program kualitas dengan melibatkan semua karyawan, pemasok, dan pelanggan dalam proses perbaikan berkelanjutan.
  • Mengukur dan mengevaluasi kinerja kualitas dengan menggunakan indikator-indikator seperti tingkat kepuasan pelanggan, tingkat keluhan, tingkat cacat, dan tingkat pengembalian produk.
  • Mengambil tindakan korektif dan preventif untuk mengatasi masalah-masalah kualitas yang terjadi dan mencegah terjadinya kembali.
  • Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan, pemasok, dan pelanggan yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas.

Hubungan TQM dan CPOB

Hubungan antara manajemen kualitas total (TQM) dan praktik manufaktur yang baik (GMP) dalam industri farmasi adalah keduanya merupakan pendekatan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan kemanjuran produk farmasi. TQM adalah filosofi dan praktik sistem manajemen mutu integratif yang berfokus pada kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, dan pencegahan cacat. GMP adalah seperangkat pedoman peraturan yang menentukan standar minimum produksi obat, seperti desain, pemantauan, dan pengendalian proses dan fasilitas. TQM dan GMP konsisten dan saling melengkapi, karena keduanya bertujuan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan produk farmasi berkualitas tinggi.

Dengan menerapkan TQM di industri farmasi, diharapkan dapat menciptakan budaya kualitas yang kuat dan berorientasi pada pelanggan. Hal ini akan meningkatkan reputasi dan kredibilitas organisasi, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini

Banner BlogPartner Backlink.co.id