Deterjen dalam validasi pembersihan adalah sabun yang digunakan untuk membersihkan peralatan atau mesin farmasi. Dalam validasi pembersihan hampir pasti membutuhkan deterjen atau sabun dalam pembersihan peralatan atau mesin. Deterjen ini berguna agar memudahkan dalam pembersihan mesin, sabun ini berguna membantu pelarutan residu material obat yang mungkin tertinggal. Tanpa adanya deterjen akan sulit sekali dalam pembersihan.
Deterjen atau Sabun yang digunakan
Jika deterjen atau sabun digunakan untuk membersihkan permukaan peralatan/mesin produksi, tentukan dan pertimbangkan kesulitan yang mungkin terjad. Kesulitan muncul ketika mencoba menguji residu, jangan sampai deterjen ini malah menimbulkan residu yang sukar dibersihkan. Masalah umum yang terkait dengan deterjen digunakan adalah komposisinya. Banyak pemasok deterjen tidak akan memberikan komposisi khusus, yang mempersulit industri farmasi sebagai pengguna untuk mengevaluasi residu.
Seperti halnya residu produk, residu sabun adalah penting dan diharapkan industri farmasi mengevaluasi efisiensi pembersihan proses untuk menghilangkan residu. Deterjen bukan bagian dari proses pembuatan dan hanya ditambahkan ke larutan air/alkohol untuk memudahkan pembersihan selama proses pembersihan. Dengan demikian, deterjen ini harus mudah dibersihkan juga atau tidak menempel di permukaan mesin. Jika tidak, deterjen yang berbeda harus dipilih.
Jenis-Jenis Deterjen Validasi Pembersihan
Ada berbagai jenis deterjen seperti deterjen anionik, deterjen kationik, deterjen amfoter, deterjen alkali dll. Sifat deterjen ini tergantung pada sifat surfaktan yang ditemukan dalam deterjen. Ini semua memiliki kegunaan khusus karena sifat pembersihannya.
Semua deterjen di atas memiliki ion bebas dan ini tertinggal setelah membersihkan permukaan yang dibersihkan. Campuran deterjen nonionik dan anionik ditemukan menjadi deterjen anionik. Ion bebas ini dapat memiliki efek berbahaya pada produk farmasi dan mempengaruhi stabilitasnya.
Oleh karena itu, deterjen nonionik digunakan untuk membersihkan peralatan di industri farmasi. Deterjen nonionik juga diperlukan untuk membersihkan peralatan gelas yang digunakan dalam analisis farmasi karena ion bebas ini dapat mengubah hasil analisis.
Deterjen nonionik dibuat oleh reaksi molekul yang mengandung gugus hidroksil seperti alkilfenol dan etilen oksida. Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm yang menghasilkan panas. Etilen oksida sangat beracun dan mudah meledak. Oleh karena itu, ini disintesis dengan hati-hati dalam peralatan khusus.
Deterjen nonionik tidak terionisasi ketika dilarutkan dalam air. Deterjen ini diproduksi menggunakan jumlah asam dan basa yang sama dengan kekuatan yang sama dan tidak memiliki sifat asam atau basa.
Oleh karena itu nilai pH tetap netral. Deterjen ini menghasilkan lebih sedikit busa daripada deterjen kationik atau anionik bila digunakan dengan air. Karena properti ini, ini dapat dibersihkan dengan mudah dari permukaan peralatan. Ini sangat efektif terhadap bahan berminyak. Umumnya, deterjen farmasi ini ditemukan dalam bentuk cair
Memilih surfaktan atau deterjen yang larut air untuk aplikasi pembersihan merupakan hal yang kritis karena memerlukan pemilihan bahan kimia dan metode pembersihan yang cermat untuk memastikan kinerja yang memadai tanpa mengorbankan keselamatan pekerja atau lingkungan.
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok
