Efisiensi Manufakturing Industri Farmasi dengan OEE (Overall Equipment Offectiveness) Bagian 1


Tinjauan mengenai OEE


Overall equipment effectiveness (OEE)merupakan metode perhitungan yang dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi tingkat produktivitas dan kinerja mesin/peralatan. OEE menunjukkan tingkat ketersediaan mesin, kinerja mesin dan kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin. Perhitungan OEE dapat dihasilkan dengan membandingkan hasil (output) dari peralatan dibagi dengan hasil (output) maksimum peralatan pada kondisi kinerja peralatan terbaik. Awal mulai OEE berasal dari konsep Total Preventive Maintenance (TPM), dikembangkan oleh Seiichi Nakajima dari Japan Institute of Plant Maintenance, tujuan dari TPM adalah mencapai kinerja ideal dan mencapai zero loss atau tidak adanya kehilangan hasil karena kerusakan, tidak adanya breakdown mesin, tidak ada kecelakaan, tidak ada hasil terbuang pada waktu proses berjalan.Tolok ukur keberhasilan dari penerapan TPM merujuk pada hasil pengukuran OEE dari waktu ke waktu, dengan mengetahui nilai OEE peralatan dapat diukur efisiensi kinerja mesin. Dampak positif efisiensi kinerja mesin adalah peningkatan produksi, berkurangnya biaya, berkurangnya persediaan dan dengan sendirinya peningkatan produktivitas tenaga kerja.


Nilai OEE didapat dari perkalian antara tiga komponen yaitu tingkat availaibility (ketersediaan), performance efficiency (efisiensi kinerja) dan rate ofquality product (kualitas produk).
OEE = Availability  x Performance Efficiency x Rate of Quality Products

Availability (ketersediaan mesin) adalah waktu dari produksi untuk beroperasinya peralatan dikurangi waktu downtime terencana, persiapan dan penyetelan mesin. Availability rate adalah rasio yang menunjukkan penggunaan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi mesin. Availability diukur dengan total waktu peralatan beroperasi dikurangi waktu kerusakan, downtime, persiapan dan penyetelan mesin. Nilai persentase availability rate adalah perbandingan loading time dikurangi downtime dibagi dengan loading time.Loading time adalah Total time dikurangi machine shutdown. Waktu downtime berupa waktu setup, setdown, adjustment.
Availability  = loading time – downtime/loading time x 100%

Performance efficiency (tingkat kinerja) adalah rasio yang menunjukkan kinerja mesin dalam menghasilkan produk yang memenuhi syarat. Nilai persentase performance efficiency adalah perbandingan kecepatan operasi peralatan aktual dibagi dengan kecepatan ideal peralatan berdasarkan kapasitas desain awal. Perhitungan dari performance rate membutuhkan nilai dari cycle time, actual output, actual operating time. Operating time diperoleh dari loading time dikurangi kerusakan mesin, setup dan adjusment yang tidak terencana.
Performance rate = Processsed amount  x ideal cycle time / operating time x 100%

Rate of quality product (tingkat kualitas product) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk (output/processed amount) yang memenuhi syarat. Nilai rate ofquality productyang tinggi menunjukkan banyaknya waktu yang terserap untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan. Total defect adalah jumlah produk yang tidak memenuhi syarat seperti jumlah cacat setelah produksi.
Rate of quality product = Output-totaldefect /output x 100%

Tinjauan Enam Kerugian Besar
Salah satu tujuan utama dari TPM (Total Preventive Maintenance) dan OEE adalah untuk mengurangi atau menghilangkan apa yang disebut dengan six big losses (enam kerugian  besar) yang merupakan penyebab umum dari ketidakefisienan peralatan produksi dalam manufaktur. Hubungan antara kerugian dan efektivitas dalam TPM yaitu pada kualitas produk dan ketersediaan peralatan. Enam kerugian besar menurut Nakajima7 adalah sebagai berikut:

1. Equipment Failure/Breakdown losses (Kerusakan Peralatan/Pemberhentian tidak terencana)
Kerusakan mesin adalah periode waktu dimana peralatan dijadwalkan untuk produksi tapi tidak berjalan produksi karena kerusakan peralatan.Kerugian ini termasuk kerugian waktu (berkurangnya produktivitas) dan hilangnya kuantitas produksi ( terjadi karena rusaknya produk). Kerusakan peralatan ini karena adalnya kerusakan sporadik/kronik. Kerusakan sporadik terjadi ketika terjadi perubahan beberapa kondisi seperti peralatan, cara kerja dan keadaan mesin. Kerusakan peralatan ini membutuhkan perbaikan untuk menjadikan ke keadaan semula.Kerusakan kronis terjadi kerika ada kerusakan tersembunyi dalam mengoperasikanperalatan. Kerusakan ini tidak dapat diperbaiki walapun berbagai perbaikan telah dilakukan. Kerusakan mesin berefek pada nilai ketersediaan dalam OEE. Nilai ketersediaan mesin akan berkurang. Contoh umum dari kerusakan peralatan adalah kerusakan perkakas, berhenti mesin dan perawatan tidak terencana. Dari perspektif yang lebih luas mengenai pemberhentian yang tidak direncanakan yaitu tidak adanya operator atau bahan baku.

2.Setup and adjustment losses(Penyetelan dan Penyesuaian)
Penyetelan dan Penyesuaian adalah waktu dimana peralatan yang dijadwalkan untuk produksi tapi tidak berjalan karena adanya pergantian atau penyesuaian peralatan. Penyetelan berarti serangkaian operasi dari penghilangan bagian yang tersangkut sampai akhir produksi, perapian dan pembersihan. Penyetelan dan penyesuaian termasuk dalam kerugian waktu, dimana digunakan untuk menghitung ketersediaan peralatan. Contoh dari penyetelan dan penyesuaian adalah penyetelan peralatan, pergantian, penyesuaian besar dan penyesuaian perkakas.

3. Idling and Minor Stoppages losses (waktu mengganggur dan pengheentian sejenak)
Idling and Minor Stoplosses adalah waktu dimana peralatan berhenti pada periode waktu yang pendek (semenit atau dua menit) dimana penghentian dilakukan oleh operator. Nama lain dari Idling and minor stoppagesadalah perhentian kecil (small stops). Idling dan minor stoppages adalah kerugian kinerja. Contohnya adalah tersangkutnya material, material yang tidak lanar, setting yang tidak sesuai, sensor tidak bekerja dan pembersihan berkala.

4. Reduced Speedlosses (pengurangan kecepatan)
Pengurangan kecepatan adalah waktu dimana peralatan berjalan lebih lambat dibandingkan dengan waktu siklus idealnya (waktu teoritis tercepat untuk memproduksi satu produk). Nama lain dari pengurangan kecepatan adalah siklus lambat. Pengurangan kecepatan adalah kerugian kinerja. Contohnya adalah peralatan kotor atau aus, pelumasan yang buruk, bahan kurang lancar, kondisi lingkungan yang buruk, kurangnya pengalaman, startup, dan shutdown.

5. Process Defect Losses ( Cacat Proses)
Cacat proses adalah produk rusak yang diproduksi selama produksi berjalan stabil. Contohnya adalah komponen bekas dan bagian yang dapat dikerjakan ulang. Cacat proses adalah kerugian kualitas. Penyebab umum dari cacat proses adalah penyetelan peralatan yang tidak tepat, kesalahan operator dan kesalahan penanganan peralatan.


6. Reduced Yield Losses ( Pengurangan Hasil )
Pengurangan hasil adalah jumlah produk tidak masuk syarat/cacat dari mulai awal peralatan dinyalakan sampai produksi stabil. Pengurangan ini termasuk produk yang dibuang dan produk yang dikerjakan ulang. Pengurangan hasil merupakan kerugian kualitas. Penyebab umum dari pengurangan hasil adalah pergantian yang tidak optimal, penyetelan peralatan yang tidak tepat ketika suku cadang baru dipasang dan peralatan yang memerlukan pemanasan.

Hubungan antara enam kerugian besar dengan tiga komponen OEE dapat dirangkumdalam tabel berikut:

Tabel  Enam kerugian besar dan komponen OEE

Komponen OEEKerugian yang berkaitan
1. Ketersediaan MesinKerusakan Peralatan/Pemberhentian tidak terencanaPenyetelan dan Penyesuaian
2. Tingkat Kinerjawaktu mengganggur dan penghentian sejenakPengurangan kecepatan
3. Tingkat kualitasCacat ProsesPengurangan hasil

Sekian penjelasan teori mengenai OEE dan enam kerugian besar, mengenai aplikasi OEE dan perhitungannya di Industri Farmasi (dalam hal ini di PT Kimia Farma Plant Watudakon) akan dijelaskan di bagian 2

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, M. Farm.,Apt

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini