Efisiensi Manufakturing Industri Farmasi dengan OEE (Overall Equipment Offectiveness) Bagian 2

Pada bagian 1 saya telah menjelaskan mengenai teori OEE dan enam  kerugian besar dalam manufakturing. Pada kesempatan ini saya akan berbagi aplikasi perhitungan OEE pada mesin filling tube/mesin pengisi krim ke alumunium tube. Akan dijelaskan juga bagaimana interpertasi OEE dan apa yang harus kita perbuat agar efektivitas meningkat yang ditandai dengan peningkatan nilai OEE. Perhitungan yang saya lakukan adalah pada mesin pengisi tube, dilakukan pada mesin ini karena mesin ini adalah mesin utama dalam produksi sediaan krim.

Mesin Pengisi Krim ke dalam Tube

Mesin pengisi tube adalah mesin yang digunakan untuk memasukkan massa semisolid ke dalam wadah tube (lihat gambar). Wadah tube dapat berupa tube allumunium atau tube plastik. Mesin ini terdiri dari hopper (tangki penampung massa), rotary table (meja berputar), tube holder (penataan tube), injector (peralatan pemasukan massa) dan control panel (panel kendali). Prinsip kerja dari mesin ini adalah memasukkan masa semisolid ke dalam tube kosong kemudian dilakukan penutupan ujung tube oleh mekanikal mesin. Pertama tube kosong diletakkan dalam tube holder, tube kosong secara perlahan akan turun melalui jalur menuju loading tube (pengambil tube). Loading tube akan mengambil tube kosong kemudian dimasukkan ke dalam rotary dies (dies pemegang tube). Tube di dalam rotary dies akan diputar sesuai dengan eye marknya sehingga orientasi tube akan sama. Rotary table akan berputar/bergeser menuju injector, masa semisolid akan masuk ke dalam tube. Mekanikal mesin akan melakukan pelipatan/sealing sebanyak 3 kali. Pelipatan ujung tube dapat dilakukan dengan berbagai macam model lipatan seperti pelipatan tunggal dan pelana kuda. Setelah tube tertutup dengan pelipatan, pada ujung rotary tube akan didorong oleh ejektor kemudian turun melalui tube outfeed (jalur tube keluar).

mesin pengisi tube.JPG

Mesin pengisi tube ini pada awalnya hanya beroperasi 2 shift/hari dengan kapasitas masing-masing mesin sekitar 27.000 tube/mesin per hari. Adanya pesanan krim yang sangat banyak pada tahun 2017, mengharuskan mesin untuk beroperasi 3 shift selama 24 jam. Operasional 24 jam pada kedua mesin otomatis sebanding dengan tingkat risiko kerusakan mesin. Tercatat per minggu rata-rata terjadi sekitar 5 kali breakdown mesin pada tahun 2017 meningkat hampir 2 kali lipat dari tahun 2016. Adanya breakdown mesin yang banyak ini akan mengurangi ketersediaan mesin dalam OEE, oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran efektivitas mesin sehingga diketahui akar masalahnya melalui identifikasi enam kerugian besar. Dengan diketahui akar masalahnya maka akan dilakukan perbaikan yang spesifik sehingga efektivitas mesin naik.

Aplikasi perhitungan OEE

Untuk menghitung nilai OEE mesin pengisi tube disediakan formulir  untuk menghitung nilai OEE mesin pengisi tube. Formulir dibuat dengan satuan shift (per 8 jam), basis waktu untuk perhitungan OEE sebenarnya dapat bebas dipilih dengan basis perhitungan shift hari ataupun bulan. Berikut formulir yang dibuat :

Formulir tersebut kemudian direkap dalam Formulir perhitungan OEE, data yang saya ambil mencapai 3 bulan, berikut rekapan datanya:

rekap.jpg

setelah data terkumpul kemudian dilakukan perhitungan kerugian-kerugian berdasarkan rekapan data diatas, berikut perhitungan yang pernah saya lakukan :

kerugian.jpg

Setelah semua nilai kerugian dihitung kemudian nilai OEE dibandingkan dengan nilai ideal OEE, tabel disajikan dibawah ini:

nilai OEE.jpg

Dengan mengetahui faktor penyebab ketidakidealan mesin dapat dicari akar penyebab masalahnya. Salah satu caranya adalah dengan fishbone analysis seperti gambar dibawah ini.

fishbone.JPG

setelah melakukan analisis akar penyebab masalah dapat diketahui penyebab yang berkontribusi terhadap rendahnya nilai OEE. Dapat dilakukan langkah-langkah spesifik agar penyebab rendahnya nilai OEE hilang atau seminimal mungkin dampaknya. Dengan menghilangkan penyebab tersebut diharapkan nilai OEE dari mesin akan naik sehingga efisiensi mesin akan meningkat. Efisiensi meningkat diharapkan dalam menurunkan nilai HPP dari produk sehingga harga produk krim akan mudah bersaing.

Sekian sharing saya mengenai perhitungan OEE yang pernah saya lakukan. 

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, M. Farm.,Apt

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini