LIPITOR : KISAH DIBALIK “OBAT TERLARIS” SEPANJANG MASA

Berikut artikel dari Bambang Priyambodo tentang Lipitor, artikel lain dapat dilihat disini.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

Kerja keras, “brilliant”, persistent, percaya diri, dan “sedikit bumbu” keajaiban serta “keberuntungan” dalam “waktu yang tepat”, barangkali adalah kata-kata yang pas untuk menggambarkan perjalanan produk ini. Sebuah produk yang hampir-hampir saja “dibuang di tempat sampah” karena dianggap “tidak laku dijual”, namun berkat kerja keras dan kepercayaan diri yang sangat kuat terhadap keunggulan produk hasil risetnya sendiri dibandingkan dengan para pesaing, dibarengi dengan strategi marketing yang “ciamik” serta sedikit bumbu “keberuntungan”, jadilah sebuah “dongeng sepanjang masa” tentang sebuah produk yang dinobatkan oleh Majalah Forbes sebagai “Obat Paling Laris Sepanjang Masa”. Obat tersebut tidak lain adalah sang legenda : LIPITOR.

Cerita tentang Lipitor bermula pada tahun 1982, ketika seorang anak muda yang baru saja menyelesaikan pendidikan Post-Doktoral dari University of Rochester, setelah menyelesaikan Ph.D-nya di Iowa State University, bergabung dalam team riset sebuah perusahaan kelas menengah di Amerika Serikta, Parke Davis divisi dari Perusahaan Warner Lambert Co. sebagai Medical Chemist. Hanya dalam waktu 2 tahun, anak muda briliant ini sudah dipromosikan sebagai Senior Scientist dan menjadi Team Leader dalam sejumlah proyek penelitian yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Anak muda brilliant itu bernama Bruce D. Roth, yang lahir pada bulan Juni 1954 di Philadelphia.

Pada tahun 1985, pada saat masih berusia 32 tahun, Dr. Roth dan teamnya berhasil mensintesa sebuah senyawa yang diberi kode CI 981. Senyawa ini adalah sebuah HMG-CoA reductase inhibitor yang dapat menghambat pelepasan kolesterol sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa yang kemudian diberi nama ATORVASTATIN inilah yang berhasil “memporak-prandakan” dunia persilatan farmasi dunia dan bahkan “mengubah” wajah kesehatan dunia serta berhasil mencatatkan sejarah sebagai OBAT TERLARIS SEPANJANG MASA.

Penelitian mengenai HMG-CoA reductase inhibitor sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya oleh seorang peneliti dari Daiichi Sankyo Jepang yang bernama Akira Endo. Bahkan sejak tahun 1971, Dr. Endo berhasil membuat senyawa STATIN pertama yang diisolasi dari jamur Penicillium citrinum, dan diberi nama Mevastatin. Namun demikian, senyawa ini tidak pernah dipasarkan karena efek samping obatnya yang sangat berat. Antara lain dapat menyebabkan tumor, kemerosotan otot dan bahkan kematian pada hewan uji. Berita mengenai penemuan Dr. Endo mengenai senyawa anti-kolesterol ini “menggelitik” minat seorang Chief Scientist dari “raksasa” farmasi Amerika Serikat Merck &Co., Pindaros Roy Vagelos untuk mendalami lebih lanjut penemuan Dr. Endo. Tak terhitung berapa kali pria keturunan Yunani ini mondar-mandir antara New Jersey,Amerika Serikat – Tokyo, Jepang untuk menemui Dr. Endo. Akhirnya, pada tahun 1978 para scientist di Merck & Co. berhasil mengisolasi senyawa yang diberi nama LOVASTATIN dari Aspergillus terreus, sebagai Anti-Kolesterol PERTAMA dan dipasarkan pada tahun 1987 dengan nama dagang MEVACOR. Merck & Co., juga berhasil membuat senyawa STATIN yang berasal dari sintesis senyawa kimia. Senyawa yang kemudian dinamakan SIMVASTATIN berhasil disintesis dan mulai dipasarkan pada tahun 1992 dengan nama dagang ZOCOR.

Kesuksesan Merck & Co. memasarkan obat-obat anti-kolesterol memacu “penemu ASLI”nya, Daiichi Sankyo untuk melanjutkan penelitiannya. Bekerja sama dengan Bristol-Myers Squibb (BMS) akhirnya mereka berhasil mensintesis senyawa statin baru dari hasil modifikasi Lovastatin. Senyawa ini kemudian diberi nama PRAVASTATIN dan mulai dipasarkan pada tahun 1991 dengan nama dagang PRAVACOL. Satu lagi senyawa anti-kolesterol yang dipasarkan saat itu adalah FLUVASTATIN yang dijual dengan merek dagang LESCOL, yang berhasil disintesis dan diproduksi oleh Sandoz Biochemie (sekarang NOVARTIS). Jadi, Atorvastatin adalah senyawa anti-kolesterol KELIMA yang memasuki “kancah pertempuran” obat-obat golongan Statin (anti kolesterol).

Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Atorvastatin – sang pendatang baru- ini jadi memasuki “arena pertempuran” yang sangat kejam ini? Apa strategi yang dilakukannya dalam menghadapi para “raksasa” yang lebih dulu memasuki “medan pertempuran” yang sangat brutal itu? Apa “senjata unggulannya” dibandingkan dengan lawan-lawannya? Strategi apa yang digunakan? Akankah mereka berhasil menghacurkan musuh-musuhnya?

Saudara pendengar dan pemirsa, nantikan di serial berikutnya… SAMPAI JUMPA !!!

#Kisah_Obat_Terlaris_Sepanjang_Masa

M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini