Asbes Kandungan Berbahaya pada Bedak Bayi

Asbes adalah zat penyebab kanker yang diketahui sebagai penyebab mestothelioma (kanker pada selaput berbagai organ tubuh) dan penyakit ini mematikan. Pada dunia farmasi ini, asbes ini terkait dengan bedak bayi talk yang ada pada berbagai produk bayi. Kasus yang menghebohkan adalah terkait dengan produk bedak bayi dari perusahaan farmasi besar Johnson and Johnson.

Apa itu Asbes ?

Asbes adalah mineral yang alami ada dalam tanah dan bebatuan. Karena ada di dalam tanah dan batuan, maka sering digunakan untuk bahan pembuat bahan bangunan seperti semen dan batu bata. Asbes dapat ditemukan pada berbagai bahan bangunan, yang paling sering adalah pada eternit atau plafon pada rumah.

Dampak negatif Asbes

Asbes ini bisa menjadi pemicu penyakit karena terhirup oleh nafas manusia. Kandungan asbes pada bahan bangunan yang ada terlepas ke udara kemudian terhirup manusia. Asbes dalam saluran nafas manusia mengendap dalam selaput organ manusia sehingga memicu terjadinya kanker. Penyakit karena masuknya asbes ke saluran nafas manusia disebut dengan asbestosis. Asbestosis ini disebabkan debu yang mengandung asbes masuk ke selaput paru-paru dan menyebabkan jaringan parut. Gejala dari penyakit ini adalah sesak nafas, batuk dan dahak yang keluar.

Aturan mengenai Asbes

Mengingat meningkatnya penggunaan asbes dalam industri dan meningkatnya kematian pekerja industri, Pemerintah Indonesia menerapkan peraturan penggunaan asbes di sektor industri Indonesia. 1985 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam Penggunaan Asbes. Sebagaimana Pasal 2 Permenaker RI ini menyatakan bahwa asbes atau bahan yang mengandung asbes tidak boleh digunakan dengan cara disemprot, Pasal 3 juga menyatakan bahwa setiap proses atau pekerjaan yang menggunakan atau menggunakan asbes biru (crocidolite) dilarang . Peraturan itu juga mengatur beberapa hal penting bagi pekerja di industri asbes, seperti: B. kewajiban pekerja industri selama bekerja, alat pelindung diri bagi pekerja industri dan lain-lain.

Asbes dan Farmasi

bedak bayi mengandung asbes

Asbes ini merupakan cemaran yang bisa terdapat dalam produk farmasi. Dalam sejarah pernah terjadi cemaran asbes ini pada bedak bayi, walaupun bedak bayi termasuk kosmetik akan tetapi bisa jadi berbahaya bagi manusia. Pada tahun 2019 terjadi penarikan produk bedak bayi Johnson & Johnson dari toko-toko dan online di seluruh Amerika Serikat.

Pada tahun 2023 bedak bayi Johnson and Johnson berhenti menjual secara global. Ini dikarenekan berbagai kasus cemaran terkait bedak bayi yang mengandung asbes. Perusahaan ini menghadapi sekitar 38 ribu tuntutan hukum dari konsumen dan para penyintas mereka yang mengklaim produk bedaknya menyebabkan kanker karena kontaminasi asbes, karsinogen yang diketahui. Itu sebabnya bedak bayi Johnson berhenti jual.

Bedak bayi ini mengandung talk yang tercemar dengan asbes. Pada tahun 2018, FDA mulai menguji sampel produk kosmetik yang mengandung talc untuk mengetahui keberadaan asbes, dan tes tersebut telah menyebabkan beberapa penarikan produk. Di masa lalu, sejumlah perona pipi, eye shadow dan bedak bayi semuanya telah ditarik kembali karena potensi kontaminasi asbes.

Untuk di Indonesia Badan POM telah mengeluarkan surat pengumuman resmi mengenai PENJELASAN BADAN POM RI Tentang PRODUK JOHNSON BABY POWDER. Berdasarkan pengawasan Badan POM, produk Johnson’s Baby Powder yang beredar di Indonesia memenuhi persyaratan keamanan dan mutu. Namun demikian untuk menjamin keamanan, manfaat, dan mutu kosmetika yang digunakan masyarakat, Badan POM tetap melakukan pengawasan terhadap produk tersebut, melalui sampling serta pengujian produk Johnson’s Baby Powder di peredaran.

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini