Indonesia merupakan pangsa pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN mencapai 27% dari total pangsa pasar ASEAN, dimana 73% pangsa pasar farmasi nasional didominasi oleh perusahaan farmasi lokal. Kondisi merupakan hal yang sangat membanggakan dimana hanya satu-satunya di kawasan ASEAN dimana perusahaan lokal mendominasi pangsa pasar. Negara lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand pangsa pasar farmasinya dikuasai oleh Perusahaan Asing/Multi National Company.
Update Rangking Perusahan Farmasi Tahun 2019
Rangking perusahaan farmasi indonesia telah berubah dari tahun 2017, beberapa industri farmasi berubah posisinya menjadi berikut ini:
Dapat dilihat diatas bahwa nomer 1 adalah Dexa Medica yang sebelumnya berada pada rangking 3. Dexa medica mempunyai pangsa pasar sebesar 6,1%. Ferron sendiri yang merupakan bagian dari Dexa Grup dihitung terpisah dalam rangkin ini. Akan tetapi bila holding farmasi BUMN yang terdiri dari Biofarma, Kimia Farma dan Indofarma dijadikan satu maka akan berada pada rangking 1 dengan pangsa pasar 8,2%. Bila dijadikan satu dengan Ferron maka Dexa Grup akan menjadi rangking 2 setelah holding farmasi BUMN
Berikut urutan rangkingnya berdasarkan besar pangsa pasar (dalam persen) :
- Dexa Medica 6,1 %
- Sanbe Farma 5,4%
- Kalbe farma 5,3 %
- Kimia Farma (termasuk Phapros) 3,9%
- Biofarma 3,8%
- Novartis 2,9%
- Nvell Pharmaceutical Laboratories 2,9%
- Lapi 2%
- Interbat 2,0%
- Ferron Pharmaceutical 1,9%
- Industri Farmasi Indonesia, merupakan pasar yang sangat terfragmentasi dengan lebih dari 200 industri
farmasi - Tidak ada pemain yang dominan pada pasar farmasi Indonesia, sehingga persaingan terjadi secara kompetitif terutama pada peringkat 10 besar Industri Farmasi
Untuk rangking Q3 (triwulan ke 3) 2019 versus rangkin Q3 (triwulan ke 3) 2020 berikut ini:
Berikut Latar belakang pasar farmasi Indonesia tahun 2020.
- Populasi Indonesia yang besar, terbesar di ASEAN, nomer empat di Dunia. Populasi Indonesia 274 juta penduduk
- Terjadi tren peningkatan penyakit tidak menular, sehingga akan mendorong peluang di sektor kesehatan, terutama obat-obatan
- Pertumbuhan Industri Farmasi Indonesia yang stabil selama 10 tahun terakhir, terlihat dengan adanya peningkatan total Market Size pada sektor farmasi
- Peningkatan Market Size di tahun 2016-2019 yaitu dari 65,9 T menjadi 88,36
- Kondisi ini menunjukkan tingginya permintaan & konsumsi obat-obatan
- Kesadaran masyarakat Indonesia yang terus meningkat tentang obat-obatan dan kesehatan
- Peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah yang tren semakin meningkat. Ini menyebabkan keterjangkauan harga beli obat-obatan.
Berikut rangking perusahaan farmasi indonesia pada tahun 2017 (berdasarkan pada penjualan tahun 2016)
- Kalbe farma merupakan perusahaan farmasi terbesar Indonesia dengan pangsa pasar 6,5%
- Sanbe Farma 5,92%
- Dexa Medica 3,88%
- Pharos Indonesia 3,28%
- Tempo Scan Pasific 2,58%
- Kimia Farma 2,50%
- Fahrenheit 2,44%
- Sanofi-Aventis
- Soho 2,28%
- Novell Pharm 2,06%
Terlihat bahwa pangsa pasar farmasi Indonesia sangat terfragmentasi dengan pembagian pangsa pasar yang kecil. Bagaimana perubahan rangking perusahaan farmasi Indonesia selama 3 tahun terakhir ini? dapat dilhat pada tabel dibawah ini:
[adsforwp id=”13312″]
untuk jelasnya bisa dilihat disini Pangsa pasar farmasi Indonesia
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa posisi 4 besar selalu tetap sedangkan posisi 6-10 relatif berubah tiap tahunnya, ini indikasi bahwa persaingan sangat ketat pada posisi ini. Ada kemungkinan posisi 6-10 di tahun mendatang akan berubah lagi. Pada posisi 1-4 relatif tetap tapi ada perubahan nilai pangsa pasar. Pada tahun 2016 terdapat “top performer ” yaitu boehringer ingelheim dan PT Kimia Farma dimana boehringer ingelheim tiba-tiba masuk ke dalam 10 besar yang tahun sebelumnya tidak masuk sama sekali. Sedangkan PT Kimia Farma naik drastis dari peringkat 13 (2014), 10 (2015) kemudian ke peringkat 6 (2016).
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt
Sumber:
- pharmaboardroom.com
- IMS Quintiles
- IQVIA
[…] QA) biasanya diperlukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan surat izin apotek/PBF atau industri farmasi. Jadi singkatnya adalah bila Sertifikat Kompetensi Mati maka STRA mati, SIPA mati dan mungkin izin […]
[…] Perusahaan Farmasi Terbesar Indonesia […]
[…] Perusahaan Farmasi Terbesar Indonesia […]
[…] Perusahaan Farmasi Terbesar Indonesia […]
Selamat pagi, Pak M. Fithrul Mubarok.
Mohon informasi, data mengenai 10 Besar Perusahaan Farmasi Indonesia tahun 2019 sumbernya dari mana ya pak?
Terima kasih
IQVIA