Pengujian cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) saat ini menjadi sangat penting terkait dengan kasus cemaran yang diduga menyebabkan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.
Sebenarnya pada bahan baku Polietilenglikol (PEG) dan gliserin sudah dipersyaratkan dalam farmakope Indonesia VI untuk diuji, dapat melihat tulisan sebelumnya disini
- https://farmasiindustri.com/industri/kegunaan-dan-fungsi-gliserin.html
- https://farmasiindustri.com/cpob/propilen-glikol-fungsi.html
PENETAPAN KADAR CEMARAN ETILEN GLIKOL DAN DIETILEN GLIKOL
Penetapan Kadar Cemaran Etilen Glikol Dan Dietilen Glikol Dalam Sediaan Sirup Secara Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC-MS)
Prosedur
- Pelarut
Metanol
1. Larutan Baku
Larutan Baku Induk Etilen Glikol
Timbang saksama lebih kurang 100 mg Etilen Glikol Baku Pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 50 mL Pelarut, sonikasi selama 5 menit, encerkan dengan Pelarut sampai tanda.
Larutan Baku Induk Dietilen Glikol
Timbang saksama lebih kurang 100 mg Dietilen Glikol Baku Pembanding, masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 50 mL Pelarut, sonikasi selama 5 menit,encerkan dengan Pelarut sampai tanda.
Buat kurva kalibrasi untuk masing-masing senyawa menggunakan larutan campuran yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam labu tentukur 5 mL menggunakan pelarut metanol dengan cara sebagai berikut:
Etilen Glikol | Dietilen Glikol | ||
onsentrasi Baku Seri (ppm) | Pemipetan Baku on Induk Etilen Glikol (µL) | sentrasi Baku Seri (ppm) | emipetan Baku Induk Dietilen Glikol (µL) |
6 | 30 | 12 | 60 |
8 | 40 | 16 | 80 |
10 | 50 | 20 | 100 |
12 | 60 | 24 | 120 |
14 | 70 | 28 | 140 |
1. Larutan Uji
Tetapkan Bobot Jenis (BJ) sampel. Timbang lebih kurang 5 g sampel, masukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, tambahkan 30 mL metanol, sonikasi selama 5 menit,
encerkan dengan metanol sampai tanda. Saring dengan penyaring membran dengan porositas 0,45 µm.
encerkan dengan metanol sampai tanda. Saring dengan penyaring membran dengan porositas 0,45 μm.
Catatan :
Apabila hasil pengukuran konsentrasi Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam Larutan Uji (x ppm) berada di luar rentang kurva kalibrasi, maka lakukan penyesuaian preparasi Larutan Uji agar konsentrasi Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berada pada rentang kurva kalibrasi. Dokumentasikan penyesuaian preparasi larutan uji.
Cara Penetapan
Pelarut, Larutan Baku dan Larutan Uji masing-masing disuntikkan ke dalam Kromatograf Gas Spektrometri Massa (GC-MS) dengan kondisi sebagai berikut:
Kolom
DB Wax UI (atau yang setara) dengan panjang 30 m, diameter dalam 0,25 mm, film thickness 0,25 μm berisi polietilen glikol.
Detektor
- Spektrometer Massa
- Suhu injektor 250 oC
- Suhu kolom 100 oC ditahan 1 menit Kenaikan suhu 10 oC/menit sampai 130 oC ditahan 7 menit
- Kenaikan suhu 20 oC/menit sampai 240 oC ditahan 3 menit
- Ion Source 230 oC
- Interface 240 oC
- (dapat disesuaikan dengan instrumen yang digunakan)
Fase gerak Helium Ultra pure
Laju alir gas : 0,65 mL/menit
Split Ratio : 10:1
Volume : 1μL
penyuntikkan Solvent Cut Time : 4 menit
MS Mode Sebagai berikut:
Interpretasi Hasil
Keterangan:
y : Luas area Etilen Glikol atau Dietilen Glikol yang diperoleh dari alat
b : Nilai intersep yang dihasilkan dari kurva kalibrasi baku
a : Nilai slope yang dihasilkan dari kurva kalibrasi baku
F : Faktor pengenceran
Bu : Bobot uji (g)
BJ : Bobot Jenis (g/mL)
Catatan :
- Mempertimbangkan ketersediaan alat yang dimiliki oleh industri Farmasi, maka uji dapat menyesuaikan dengan kondisi kromatografi yang dimiliki dengan memperhatikan tahapan pengujian, Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOQ).
- Metode analisis sebagaimana Lampiran 1, dapat digunakan untuk pengujian setelah dilakukan validasi terlebih dahulu di laboratorium dan memenuhi kriteria validasi
Selengkapnya dapat dibaca pada halaman PDF dibawah ini