Sanitasi membran RO dalam sistem pengolahan air merupakan hal yang sangat kritis. Air merupakan bahan utama dalam banyak produk farmasi yang digunakan oleh masyarakat. Mengingat kekhawatiran yang semakin meningkat terkait bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk farmasi, penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan memiliki stabilitas dan konsistensi yang baik.
Reverse osmosis (RO) adalah proses pemurnian air yang menghilangkan ion, molekul yang tidak diinginkan, dan partikel yang lebih besar dari air minum menggunakan membran permeabel sebagian. Akibatnya, zat terlarut tetap berada pada sisi membran yang bertekanan dan pelarut murni dibiarkan mengalir ke sisi yang lain.
sumber gambar : https://www.indiamart.com/proddetail/5000-lph-industrial-ro-system-8335701597.html
Sistem Reverse Osmosis (RO) adalah inti dari proses pemurnian air. Sistem ini menggunakan membran poliamida semi-permeabel yang memiliki kemampuan menolak pengotor organik dan ionik dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%.
Membran RO memiliki pori-pori yang sebenarnya adalah ruang intersegmental di dalam molekul polimer. Membran ini cukup besar untuk memungkinkan molekul air melewati, tetapi tidak cukup besar untuk membiarkan ion kimia terhidrasi melewati. Proses sanitasi membran dalam sistem air murni sangat penting.
Beberapa faktor mempengaruhi selektivitas permeasi molekul air, termasuk perbedaan tekanan melintasi membran, suhu, dan pH. Dengan pengoperasian dan pengendalian yang tepat, membran RO dapat menghasilkan air dengan kualitas yang sangat baik, termasuk pengurangan mikroba, endotoksin, dan bahan kimia.
Untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba, sistem air murni harus secara rutin menjalani sanitasi kimia. Ini membantu mengganggu biofilm yang dapat melindungi bakteri dari tindakan pembersih. Selain itu, sanitasi sistem air murni harus dilakukan melalui bypass RO.
Membran RO rentan terhadap kerusakan akibat bahan kimia yang kuat. Oleh karena itu, sanitasi membran RO dilakukan dengan menggunakan sirkulasi air panas murni (80°C). Ini membantu menghilangkan kontaminasi mikroba pada membran RO. Sanitasi dengan air panas sebaiknya dilakukan setiap minggu.
Pori-pori membran RO sangat halus dan dapat tersumbat oleh kotoran kecil yang terlarut dalam air umpan RO. Tekanan balik pada membran RO harus secara rutin diatasi melalui pencucian balik. Frekuensi pencucian balik tergantung pada penggunaan sistem air dan kualitas air umpan, tetapi sebaiknya dilakukan setidaknya sekali dalam 24 jam untuk mengurangi pembentukan biofilm pada membran RO.
Analisis mikroba pada air buangan RO juga harus memperhitungkan beban mikroba pada membran reverse osmosis. Jika beban mikroba meningkat dalam sampel, ini menunjukkan peningkatan populasi mikroba pada permukaan membran yang memerlukan pencucian balik atau sanitasi dengan air panas pada membran RO dan seluruh sistem.