Teknologi Pengembangan Vaksin COVID19

Semangat Pagi semua pembaca Blog farmasiindustri.com

Semoga masih dalam keadaan sehat sehingga dalam masa pandemi ini kita tetap optimis tentang masa depan. Terkait dengan COVID19 sudah lama kita menunggu segera ditemukan vaksin yang efektif dan aman. Holding BUMN farmasi kita dan pemerintah berencana memproduksi vaksin pada akhir tahun ini. Untuk diketahui teknologi pembuatan vaksin biofarma masih menggunakan cara lama yaitu pelemahan virus/bakteri walaupun masih secara ilmiah diterima. Akan tetapi perlu diketahui macam-macam teknologi pembuatan vaksin. Dalam tulisan ini akan diulas macam-macam teknologi pembuatan vaksin.

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Hampir seluruh negara di dunia termasuk indonesia mengalami dampak infeksi menular ini dan karenanya semua negara yang terdampak berlomba-lomba melakukan upaya pencegahan dari infeksi virus corona ini. salah satu upaya pencegahan yang menjadi pilihan adalah dilakukan pemberian vaksin untuk untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap sutu penyakit.

Vaksin pada prinsipnya, memiliki cara kerja mempersiapkan sistem imun manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. vaksin sendiri terdiri dari empat jenis diantaranya adalah vaksin hidup yang dilemahkan (Live Attenuated Vaccine), yaitu jenis vaksin yang dibuat dari mikroorganisme patogen (bakteri, virus) hidup yang telah dilemahkan di laboratorium. mikroorganisme yang telah dilemahkan ini kemudian melakukan replikasi pada tubuh penerima vaksin dan dapat merangsang respon kekebalan tubuh dengan baik seperti halnya terinfeksi bakteri atau mikroorganisme di alam. contoh vaksin ini adalah vaksin tuberculosis, polio oral, campak, rotavirus, dan vaksin demam kuning. kedua, ada vaksin yang diinaktivasi yang terbuat dari mikroorganisme (virus, bakteri, dll) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia atau secara fisika. respon vaksin ini jika diberikan kepada pasien diharapkan dapat timbul respon imunitas, namun terkadang tidak selalu bisa merangsang timbulnya respon imun. contoh dari vaksin ini adalah Vaksin pertussis, IPV, dan flu. Ketiga, ada vaksin jenis subunit (antigen murni) hampir sama dengan vaksin inaktivasi sel utuh, pada vaksin ini tidak mengandung pathogen hidup. vaksin ini hanya mengandung sebagian komponen pathogen. bagian dari pathogen ini dapat merangsang pembentukan respon kekebalan. contoh vaksin ini adalah vaksin hepatitis B dan HPV. Keempat, adalah vaksin toksoid yaitu vaksin dibuat dari toksin yang dihasilkan oleh bakteri tertentu (tetanus atau difteri) dan diinaktivasi menjadi toksoid. toksin ini kemudian dapat berfungsi merespon kekebalan tubuh. contoh dari vaksin ini adalah vaksin tetanus toksoid, toksoid difteri. dari beberapa jenis vaksin diatas merupakan jenis vaksin klasik yang telah dilakukan sebelumnya.

Berikut tabel progress perkembangan vaksin per 22 September 2020.

Perkembangan Vaksin COVID19 dari berbagai negara
Perkembangan Vaksin COVID19 dari berbagai negara

Untuk melihat tabel diatas lebih lengkap dapat mengakses disini. atau disini.

Saat ini terdapat strategi baru dalam proses pengembangan pembuatan vaksin menggunakan teknologi baru. adapun platform teknologi pembuatan vaksin terdiri basis RNA, DNA, Rekombinan, Adenovirus, Life Attenuated, dan Inactivated. masing masing basis akan dijelaskan dalam bentuk tabel dibawah ini 

teknologi pengembangan vaksin covid19
Platform pengembangan vaksin COVID19

Sumber : Amanat and Krammer, https://doi.org.10.10161/J.immunity.2020.01.007

1.  Vaksin berbasis DNA/RNA

Vaksin DNA dan RNA menggunakan fragmen materi genetik yang dibuat di laboratorium. Kode fragmen ini untuk bagian virus (seperti misalnya protein spike). Setelah vaksin disuntikkan, tubuh secara otomatis menginstruksikan dalam DNA / RNA untuk membuat salinan bagian virus (atau antigen) ini. Tubuh Anda mengenali ini dan dapat meningkatkan respon kekebalan tubuh, siap melindungi Anda saat Anda bertemu virus di lain waktu. namun vaksin teknologi terbarukan basis DNA/RNA hingga saat ini belum ditemukan. Keuntungan dan kerugian dari penggunaan vaksin ini adalah

a.   Keuntungan

·  Tidak menular, imunogenik, produksi cepat (pada RNA)

·  Tidak menular, mudah ditingkatkan, termostabil, dan produksi cepat (pada DNA)

b.      Kerugian

·  tidak aman (berkaitan demgan reaktogenisitas) (pada RNA)

·  Perlu alat untuk administrasi untuk mencapai imunogenitas yang baik (pada DNA)

2.      Vaksin berbasis protein Rekombinan

Vaksin berbasis protein rekombinan adalah vaksin yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan. Ini melibatkan memasukkan DNA yang mengkodekan antigen (seperti protein Spike) yang merangsang respons kekebalan ke dalam sel bakteri atau mamalia, mengekspresikan antigen dalam sel ini dan kemudian memurnikannya dari mereka. target dari vaksin ini adalah memblok atau merusak protein spike. teknologi vaksin basis protein ini sudah ditemukan. contoh vaksin hasil dari teknologi protein rekombinan adalah vaksin untuk influenza, HPV, dan HBV. Keuntungan dan kerugian dari penggunaan vaksin ini adalah

a.      Keuntungan

·       Tidak menular

b.      Kerugian

·        Perlu adjuvant untuk meningkatkan immunogenisitas,

·       kapasitas produksi terbatas.

·      

3.  Vaksin berbasis vektor virus
            Basis vaksin ini menggunakan virus yang seringkali dilemahkan untuk mengirimkan antigen virus ke dalam tubuh. Kemampuan virus untuk menginfeksi sel, mengeluarkan antigen dalam jumlah besar dapat memicu respon imun yang kuat dan membuat vaksin ini cukup menjanjikan. adapun target yang diharapkan pada vaksin ini adalah menyerang atau memblok protein spike pada virus yang akan dijadikan target. Namun, teknologi terbarukan terkait vaksin basis ini hingga saat ini belum ditemukan. Adapun keuntungan dan kelebihan vaksin jenis ini adalah:

a.   Keuntungan

·    Tidak menular dan data klinis baik (pada ebola)

b.   Kerugian

·    imunitas vector mempengaruhi efektivitas vaksin

4.      Life attenuated

Teknologi pembuatan vaksin jenis ini (virus yang dilemahkan) adalah salah satu strategi teknologi vaksin paling sukses yang sudah ada ( contoh berhasil sebagai vaksin campak dan polio) . vaksin ini mengandung virus yang dilemahkan di laboratorium namun masih hidup (hidup) tetapi tidak dapat menyebabkan penyakit. Setelah vaksinasi, virus dalam vaksin ini tumbuh dan berkembang biak, dan menstimulasi respon imun yang sangat baik. target dari vaksin ini adalah whole-virion. Keuntungan dan kerugian dari vaksin ini adalah:

a.    Keuntungan

·       Mudah dalam pembuatan.

·       Sudah banyak license vaksin dengan teknologi serupa.

·       fasilitas establish

b.   Kerugian

·       Handling clone yang infectious (perlu uji keamanan yang intensif)

5.      Vaksin basis inaktif

Vaksin ini merupakan vaksin yang dipercaya. Teknologi vaksin berbasis pelemahan ini telah berhasil melawan virus polio dan dalam beberapa jenis vaksin flu . Vaksin ini mengandung virus yang diolah dengan teknis pemanasan panas, bahan kimia, atau radiasi sehingga tidak dapat bereplikasi, tetapi masih dapat memicu respons imun. target vaksin ini adalah whole-virus. Adapun kekurangan dan kelebihan dari vaksin ini adalah:

a.   Kelebihan

·        Mudah dalam pembuatan,

·       sudah banyak license vaksin dengan teknologi serupa,

·       sudah ada fasiitas existing

b.   Kekurangan

·        Handling jumlah virus dengan kuantitas yang tinggi

·        integritas epitop harus diuji terkait proses inaktivasi

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok

Referensi :

·         Critical parameters in manufacturing process validation of different forms of pharmaceutical injectable products to assess products´ risk framework

·         Pharmaceutical manufacturing handbook: production and processes Amanat,

·         SARS-CoV-2 vaccines: status report. Immunity.

Penulis ucapkan terima kasih terhadap Thahir atas kontribusinya

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini