Pengertian Kromatografi dan Jenisnya

Pengertian Kromatografi

Kromatografi adalah teknik laboratorium dalam memisahkan komponen atau molekul larutan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam dan fase gerak. Fase gerak dapat berupa cairan (pada umumnya) dan gas sedangkan fase diam dapat berupa padat atau cairan.

Kromatografi adalah teknik umum dalam pemisahan senyawa yang dilakukan di laboratorium. Teknik ini umumnya dipelajari pada pelajaran kimia di tingkat sekolah menengah atas atau di perkuliahan.

Komponen campuran pada fase gerak bergerak pada fase diam dengan kecepatan berbeda, sehingga menyebabkan campuran tersebut terpisah antara satu dengan yang lainnya. Sifat alami dari fase gerak dan fase diam yang akan menentukan komponen yang terpisah tersebut bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Perbedaan waktu gerak ini disebut waktu retensi.

Sejarah Kromatografi

Kromatografi pada awalnya digunakan dalam pemisahan zat warna kimia pada kain. Pada abad ke 19 beberapa ilmuwan Jerman melakukan pengujian untuk mengetahui lebih dalam fenomena pemisahan ini. Penemuan teknik kromatografi disepakati bahwa penemu awalnya adalah Mikhail S.Tsev dikarenakan dia pada tahun 1901 mengenali fenomena dasar fisiko kimia dari pemisahan ini. Mikhail S. Tsev mengaplikasikan secara rasional dan tersusun bagaimana pemisahan warna pigmen tanaman yaitu klorofil dan karetonoid.

Dengan pemahaman teknik dasar ini akhirnya kromatografi berkembang sekarang ini dalam berbagai bentuk seperti kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi gas dan lain-lain.

Jenis-Jenis Kromatografi

1. Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas adalah kromatografi paling umum. Kromatografi ini menggunakan kertas sebagai fase diam. Gaya kapiler pada kertas yang basah berfungsi menarik cairan melewati kertas dan memisahkan campuran.

Prinsip kromatografi kertas ialah adsorbsi dan kepolaran, dimana adsorbsi didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran komponen, berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak.

Metode kromatografi kertas ini digunakan karena pelarutan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang teliti dan mahal. Dimana hasil-hasil yang lain dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi yang sederhana. Jadi dengan metode kromatografi kertas, kita sudah dapat melakukan percobaan dengan hasil yang baik. Prinsipnya pun adsorbs dan kepolaran, dimana adsorbs didasarkan pada panjang komponen dalam campuan yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran, dimana adsorbs didasarkan pada panjang komponen yang berpengaruh, karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan migrasi pada fase gerak

2. Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis atau KLT menggunakan material absorben rata berupa gelas atau pelat plastik. Biasanya pelat datar yang digunakan adalah silika sebagai fase diam sedangkan fase gerak adalah cairan organik. Metode ini sederhana dan cepat untuk mengecek kemurnian dari komponen organik. Kromatografi jenis ini digunakan untuk mendeteksi pestisida atau residunya.

Untuk mendeteksi pemisahan campuran dapat dilakukan penyemprotan reagen untuk melihat pemisahannya. Reagen dapat menyebabkan pemisahannya campuran berwarna sehingga jelas atau regen flourensi berpendar yang dilihat dibawah sinar ultra violet.

3. Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom adalah teknik yang digunakan untuk mengisolasi komponen kimia dari ccampuran. Kromatografi kolom dapat memisahkan substansi kimia berdasarkan perbedaan adsorbsi dari komponen pada absorben. Pada kromatografi kolom, campuran yang akan dipisahkan diletakkan pada bagian atas kolom penjerat yang berada dalam tabung kaca, tabung logam, atau tabung plastik. Kolom kromatografi tabung untuk pengaliran karena gaya tarik bumi (gravitasi) atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca ynag dilengkapi dengan keran jenis tertentu oada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut.

Skeamatik Kromatografi Kolom
Skeamatik Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom adsorbsi merupakan salah satu contoh dari kromatografi cair-padat yang termasuk teknik tertua yang dioperasikan berdasarkan retensi terlarut pada permukaan adsorben. Pada kromatografi adsorbsi, fase stationernya terdiri atas zar padat dan fase geraknya terdiri dari zar gas atau cair. Yang temasuk dalam kromatografi cair-padat adalah kromatografi kolom adsorbsi, kromatografi gas, dan kromatografi lapis tipis.

Kromatografi kolom memiliki peranan yang sangat luas dalam berbagai bidang, misalnya dalam penentuan kualitatif atau kuantitatif suatu senyawa. Metode ini juga diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin, dan molekul penting lainnya.

Kelebihan kromatografi kolom :

  • Dapat digunakan untuk analisis dan aplikasi preparatif
  • Menetukan jumlah komponen campuran
  • Untuk pemisahan pemurnian
  • Murah dan mudah, menggunakan alat yang sederhana

Kekurangan kromatografi kolom:

  • Membutuhkan kemampuan dalam teknik
  • Penyiapan kolom yang sesuai perlu waktu lama
  • Kurang akurat dalam penetapan kuantitatif komponen senyawa

4. Kromatografi Gas

Kromatografi gas adalah teknik pemisahan kromatografi untuk memisahkan komponen kimia dari sampel campuran dan mendeteksi jumlahnya. Untuk pemisahan sampel tersebut diuapkan dan dibawa oleh gas yang dilewatkan pada fase diam. Untuk dapat dianalisis dengan kromatografi gas, sampel harus mudah menguap dan tahan terhadap pemanasan sehingga tidak rusak selama analisis.

Untuk zat yang tidak berbentuk gas harus dimodifikasi terlebih dahulu agar bisa menguap menjadi gas baru bisa dipisahkan dan deteksi. Gas yang berfungsi membawa campuran adalah gas indert seperti nitrogen atau helium.

Berdasarkan fasa diamnya, kromatografi gas dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  1. Gas Liquid Chromatography (GLC), fasa diamnya berwujud cair. Cairan tersebut merupakan cairan yang tidak mudah menguap yang melekat pada padatan pendukung yang inert berupa butiran halus. Prinsip pemisahannya perbedaan partisi komponen-komponen dari suatu sampel di antara fasa diam dan fasa gerak.
  2. Gas Solid Chromatography (GSC), fasa diamnya berwujud padat. Padatan yang digunakan misalnya karbon, zeolit dan silika gel. Prinsip pemisahannya berdasarkan adsorpsi terhadap fasa diam.
Diagram Kromatografi Gas
Diagram Kromatografi Gas

Kromatografi gas secara luas digunakan untuk berbagai industri dari makanan, minuman, farmasi dan penelitian. Kromatografi gas biasanya dilengkapi dengan spektrofotometer massa atau disebut GC-MS. Spektrometer massa digunakan untuk identifikasi komponen kimia.

Mekanisme kerja kromatografi gas adalah sebagai berikut, gas dalam silinder baja bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisis fasa diam. Cuplikan berupa campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan, disuntikan ke dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam kolom dan di dalam kolom terjadi proses pemisahan. Komponen-komponen campuran yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector diletakan di ujung kolomuntuk mendeteksi jenis maupun jumlah komponen campuran. Hasil pendeteksian direkam dengan recorder dan dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang terdapat dalam campuran. Sedangkan luas peak bergantung kepda kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam kromatogram berupa senyawa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan lebar peak tersebut.

Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi Gas antara lain :

  • Kromatografi Gas akan memisahkan campuran-campuran yang mengandung banyak komponen dengan perbedaan titik didih rendah.
  • Analisis cepat (biasanya 10 -15 menit)
  • Sensitif (dengan detektor T.C.D. ppm, F.I.D. low ppm. E.C.D. ppb)
  • Bisa dipakai untuk menganalisis berbagai macam campuran, hidrokarbon, obat, pestisida, gas-gas dan steroid-steroid.
  • Mudah dioperasikan dan tekniknya terpercaya.
  • Volume yang diperlukan sangat kecil ( 1 – 10 μl )
  • Baik pada analisa kualitatif dan kuantitatif
  • Hasilnya mudah ditafsirkan

5. Kromatografi Cair

Kromatografi cair adalah teknik pemisahan dimana sampel dilarutkan dalam cairan dan dilewatkan fase diam yang biasanya terbuat dari silika. Beberapa jenis kromatografi cairan seperti fase normal dan fase terbalik. Salah satu jenis yang paling umum adalah HPLC.

6. Kromatografi Pertukaran Ion

Kromatografi pertukaran ion adalah teknik pemisahan menggunakan perbedaan muatan antara sampel dalam fase gerak dengan muatan pada fase diam. Kromatografi jenis ini biasanya digunakan untuk permurnian biomolekul.

Semoga Bermanfaat

Salam

apt M. Fithrul Mubarok, M. Farm

Referensi:

[adsforwp id=”14493″]

M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini