Sebelumnya sebenarnya saya tidak ada ide mengenai menulis tentang pernikahan Apoteker dengan sesama Apoteker. Hanya saja belakangan ini saya sering bertemu Apoteker dari komunitas lain dan herannya kalau sudah ngomongin keluarga pasti pertanyaanya:

“Mas Fithrul Apoteker kan, Istrinya Apoteker juga?”

Berhubung saya sudah berpengalaman ditanya pertanyaan semacam itu, jadi saya juga sudah siap dengan jawaban:

“Oh TENTU tidak!”

menjawab dengan keras pada kata “OH TENTU” dan pelan pada kata “Tidak”

Nampaknya si penanya sedikit terkejut dan sedikit sudah antisipasi, karena memang Apoteker yang menikahi Non-Apoteker adalah diluar trend biasanya. Saya punya buktinya, kalau anda pembaca dan Anda Apoteker HAMPIR PASTI  mempunyai teman Apoteker yang menikahi Apoteker. Dan itu lebih dari satu biasanya. Benar kan? atau mungkin ditempat kerja anda ada Apoteker tanya saja apakah Apoteker sering menikahi s̶e̶s̶a̶m̶a̶ ̶j̶e̶n̶i̶s̶  Apoteker?.

Kenapa fenomena ini sering terjadi? Hmm setahu saya ini juga terjadi pada jurusan lain, contohnya adalah Kedokteran. Sering sekali saya melihat Dokter menikahi Dokter, baik di undangan pernikahan, pada tempat praktek dokter ataupun dari cerita-cerita orang.

Melanjutkan kenapa fenomena Apoteker menikahi Apoteker sering terjadi? Ada beberapa kemungkinan:

1. Probabilitas pertama adalah kebanyakan mahasiswa akan “menemukan” pacar atau pasangan pada waktu kuliah. Ada juga porsi yang besar dimana orang yang menikah ketemu pasangannya sewaktu SMA atau sewaktu kerja. Pacar waktu kuliah ini sering menjadi pasangan hidupnya di masa depan.
2. Sedangkan waktu kuliah jurusan farmasi kondisinya adalah banyak cewek dibandingkan cowok. Menurut saya ini karena hanya teori probabilitas saja a̶l̶a̶s̶a̶n̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶i̶l̶m̶i̶a̶h̶ ̶y̶a̶? . Dalam kuliah S1 Farmasi- Apoteker mahasiswa cowok adalah s̶p̶e̶s̶i̶e̶s̶ ̶l̶a̶n̶g̶k̶a̶ sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah mahasiswi cewek. Perbandingannya bervariasi bisa 1:3, 1:4 bahkan bisa 1:5 tergantung universitasnya dalam 1 angkatan. Ini belum dihitung angkatan bawah atau angkaran diatasnya. Angkatan atas atau bawah bisa 1-4 tingkatan. Jadi kalau itu ikut dihitung maka kemungkinan perbandingannya jadi sangat membesar, katakanlah bisa 1:7. Melihat perbandingan diatas jadi sangat r̶a̶s̶i̶o̶n̶a̶l̶ mungkin seorang mahasiswa farmasi/apoteker ke depannya akan menikahi temannya mahasiswi yang apoteker juga.
3. Menempuh kuliah S1 farmasi dan profesi Apoteker menuntut r̶e̶s̶o̶u̶r̶c̶e̶s̶  waktu, tenaga dan pikiran yang banyak. Karena kuliahnya cukup berat (berdasarkan pengalaman sendiri). Oiya bukan berarti saya menggangap orang yang kuliah di jurusan lain ringan ya.  Karena kuliahnya berat dan padat membuat kebanyakan mahasiswa farmasi k̶u̶p̶e̶r̶  banyak berkutat di kampus dan laboratorium. Waktu yang hanya sedikit ini menipiskan probabilitas mahasiswa/mahasiswa farmasi berkenalan atau bertemu dengan orang di luar farmasi.

Itulah sebabnya :

“Kebanyakan Apoteker Menikahi Sesama Apoteker”

Alasan saya cukup diperkuat oleh beberapa apoteker yang mengungkapkan fenomena ini, salah satunya dari dosen saya Pak Sampurno (Mantan Kepala BPOM). Ini yang bicara mantan Kepala BPOM lho, jadi cukup kredibel diabandingkan saya sendiri hehe. Ini buktinya:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10203441947114534&id=1388448045

Bagaimana sudah mengerti?

Salam

M. Fithrul Mubarok, S.Farm, Apt dan Nyonya Fithrul (non Apt tentunya hehe)