Autoclave-Pengertian, Sejarah, Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Penggunaan

Autoclave adalah instrumen laboratorium yang digunakan untuk mensterilkan (membunuh mikroba) alat-alat laboratorium. Alat ini sering digunakan di lab mikrobiologi.

autoclave

Pengertian Autoclave

kata Autoclave berasal dari bahasa Latin. Menurut istilah latin autoclave terdiri dari 2 suku kata yaitu Auto dan Clavis, auto berarti diri dan clavis berarti kunci. Jadi secara bahasa aritinya mengunci diri atau ruang kedap terkunci rapat.

Autoclave sering juga disebut otoklaf, autoklaf atau autoklaf dalam bahasa Indonesia.

Autoclave atau autoklaf adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium setelah digunakan. Mensterilkan alat-alat agar mikroba seperti bakteri, jamur dan spora mati sehingga tidak mengganggu proses yang membutuhkan kondisi steril seperti pembuatan media atau proses mikrobiologi lainnya.

Autoclave atau sterilisasi dengan uap adalah penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba, sebagaimana dibuktikan dengan menunjukkan pembunuhan spora bakteri yang sangat resisten. Ini adalah tingkat pembunuhan mikroba tertinggi.

Sejarah Autoclave

Dalam sejarah penemuan autoclave, terdapat 2 nama yang berhubungan dengan terbentuknya autoclave, yaitu Denis Papin dan Charles Chamberland.

Denis Papin adalah ilmuwan asal Prancis yang lahir pada Agustus 1647 dan tutup usia pada bulan Agustus 1713. Beliau merupakan ahli fisika dan matematika. Denis papin juga memiliki hubungan dengan beberapa penemuan seperti steam digester, pressure cooker dan steam engine. Beliau pun sangat erat hubungannya dengan penemuan autoclave atau yang memiliki nama lain steam sterilizer ini.

Charles Chamberland (12 Maret 1851 – 2 Mei 1908) adalah seorang mikrobiologis Prancis dari Chilly-le-Vignoble di departemen Jura yang bekerja dengan Louis Pasteur. Pada tahun 1884, ia mengembangkan jenis filtrasi yang dikenal saat ini sebagai filter Chamberland atau filter Chamberland-Pasteur, sebuah perangkat yang menggunakan batang porselen yang tidak diglasir. Filter ini memiliki pori-pori yang lebih kecil dari bakteri, sehingga memungkinkan larutan yang mengandung bakteri melewati filter dan bakteri sepenuhnya dihilangkan dari larutan. Chamberland juga dikreditkan untuk memulai proyek penelitian yang mengarah pada penemuan alat autoclave pada tahun 1879.

Fungsi Autoclave Laboratorium

Fungsi autoclave secara umum adalah untuk sterilisasi. Autoclave digunakan untuk mensterilkan media, reagen, tabung, petri dish, gelas beaker dan berbagai peralatan gelas lainnya. Selain itu, autoclave juga berfungsi untuk dekontaminasi atau membunuh mikroorganisme. Keunggulan dari sterilisasi dengan alat ini adalah karena kemampuannya untuk membasmi endospora yang terkenal sukar diberantas.

Fungsi autoclave di dalam laboratorium adalah untuk mensterilkan berbagai material antara lain:

  • Alat-alat medis kedokteran seperti gunting bedah
  • Peralatan laboratorium seperti cawan gelas
  • Media pertumbuhan bakteri baik padat maupun cair

Prinsip Kerja Autoclave

Prinsip kerja autoclave sebetulnya sangatlah sederhana, yakni mengubah energi listrik menjadi energi panas. Energi panas disalurkan ke air, air menjadi mendidih dan menghasilkan uap air, uap air berkumpul dan meningkatkan tekanan. Udara terdorong keluar dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai kebutuhan. Panas dari uap air yang mendidih dan tekanan tinggi akan dikontrol pada rentang waktu tertentu.

Panas dari uap mendidih mencapai 100-134°C sehingga dapat membunuh mikroba.

Sterilisasi uap dengan autoclave ini sangat efektif karena kelembapan uap membantu menggumpalkan protein pada mikroba. Menggumpalkan protein menonaktifkan mikroba dan akhirnya membunuh bakteri.

Autoclave biasanya menghasilkan suhu sekitar 121 derajat Celcius, membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menyelesaikan proses sterilisasi. Namun, siklus autoklaf dapat disesuaikan oleh teknisi yang bekerja.

Di sini kita melihat bahwa autoklaf didasarkan pada tiga faktor, yaitu: tekanan, suhu, dan waktu. Ketiga faktor ini semuanya bekerja sama untuk menciptakan uap jenuh, dalam jangka waktu tertentu, yang dapat membunuh semua tanda kehidupan mikroba, baik dalam bentuk vegetatif maupun spora.

Cara Penggunaan Autoclave

Untuk mengoperasikan autoclave laboratorium, pertama harus terlebih dahulu memuat bahan-bahan ke dalam autoclave dengan hati-hati, memastikan bahwa barang-barang tersebut tersebar merata. Kemudian, gunakan panel kontrol autoclave untuk memilih durasi siklus dan jenis siklus berdasarkan ukuran dan isi muatan. Setelah siklus selesai, biarkan barang-barang mencapai suhu yang aman sebelum mencoba membongkar autoclave .

Penting untuk dicatat bahwa sebelum mengoperasikan autoclave, semua personel laboratorium harus menyelesaikan pelatihan dari pengawas mereka tentang prosedur kerja autoclave standar . Selain itu, saat memuat, mengoperasikan, atau membongkar autoclave, personel laboratorium harus mengenakan perlengkapan perlindungan pribadi seperti sepatu tertutup, kacamata keselamatan, sarung tangan tahan panas yang menutupi seluruh tangan dan lengan bawah serta jas laboratorium .

Berikut langkah-langkah yang lebih mendetail

1). Periksa apakah ada instrumen sebelumnya yang terkandung di dalam Autoclave

2). Masukkan air ke dalam chamber dan pastikan jumlahnya tepat.

3). Tempatkan instrumen di dalam ruangan.

4). Tutup penutupnya dan kencangkan sekrupnya lalu nyalakan pemanas listrik.

5). Sesuaikan katup pengaman untuk mempertahankan tingkat tekanan yang diperlukan di dalam bilik.

6). Setelah air di dalam ruangan mulai mendidih, campuran udara-air dapat keluar melalui tabung pembuangan untuk memindahkan semua udara di dalamnya. Perpindahan total terbukti ketika tidak ada lagi gelembung air yang keluar dari pipa.

7). Tutup pipa drainase dan biarkan uap mencapai tingkat yang diinginkan.

8). Setelah tingkat tekanan tercapai, tiup peluit untuk menghilangkan semua tekanan berlebih di dalam ruangan.

9). Biarkan autoklaf bekerja selama periode waktu yang ditentukan setelah peluit.

10). Matikan pemanas listrik dan biarkan autoklaf mendingin hingga tekanan di dalam bilik turun hingga mencapai tekanan atmosfer.

11). Buka pipa pelepasan agar udara dari luar autoklaf dapat masuk.

12). Buka tutupnya dan keluarkan instrumen dari chamber.

Jenis-Jenis Autoclave

Ada beberapa jenis autoclave, termasuk perpindahan ke bawah (juga dikenal sebagai perpindahan gravitasi), perpindahan tekanan positif, perpindahan tekanan negatif, dan autoclave vakum tiga kali . Jenis dasar lain dari sterilisator uap (autoclave) adalah sterilisator prevakum berkecepatan tinggi. Dalam jenis autoclave ini, uap masuk dari atas atau sisi ruang sterilisasi dan memaksa udara keluar dari bagian bawah ruang melalui lubang pembuangan.

Autoclave perpindahan ke bawah, juga dikenal sebagai unit perpindahan gravitasi. Ini karena metode penghapusan udara di ruang sterilisasi. Sebuah elemen pemanas dicelupkan ke dalam kolam air, yang, ketika dipanaskan, menjadi uap ¹.

Autoclave perpindahan gravitasi terutama digunakan untuk memproses media laboratorium, air, produk farmasi, limbah medis yang diatur, dan artikel non-pori yang permukaannya memiliki kontak uap langsung. Untuk sterilisator perpindahan gravitasi, waktu penetrasi ke dalam item berpori diperpanjang karena penghapusan udara yang tidak lengkap.

Autoklaf perpindahan tekanan positif adalah peningkatan pada desain unit perpindahan ke bawah. Uap dibuat di ruang kedua yang terpisah dan ditahan hingga jumlah yang tepat untuk menggantikan semua udara di ruang sterilisasi terkumpul. Uap kemudian dilepaskan ke dalam ruang sterilisasi dalam semburan bertekanan, memaksa udara keluar melalui lubang pembuangan dan memulai proses sterilisasi. Ini memiliki efek perpindahan udara yang lebih akurat daripada yang dapat dicapai oleh unit perpindahan ke bawah

Autoklaf perpindahan tekanan negatif adalah salah satu jenis unit paling akurat yang tersedia . Setelah pintu ruang sterilisasi ditutup, pompa vakum mengeluarkan udara. Uap dibuat di ruang kedua yang terpisah. Setelah udara benar-benar dikeluarkan dari ruang sterilisasi, uap kemudian dilepaskan ke dalam ruang sterilisasi dalam semburan bertekanan seperti unit perpindahan tekanan positif. Unit perpindahan tekanan negatif mampu mencapai “Tingkat Jaminan Sterilitas” (SAL) yang tinggi, tetapi sistemnya bisa sangat besar dan mahal.

Autoklaf Vakum Tiga Kali Lipat
Autoklaf tiga vakum diatur dengan cara yang mirip dengan unit perpindahan tekanan negatif di mana ada pompa vakum untuk mengeluarkan udara dari ruang sterilisasi dan uap dibuat dalam ruang atau unit kedua yang terpisah. Prosesnya dimulai dengan vakum mengeluarkan udara, kemudian uap. Ini diulangi tiga kali, maka nama autoclave “tiga vakum”. Autoklaf jenis ini cocok untuk semua jenis instrumen dan sangat serbaguna

sumber

M. Fithrul Mubarok
M. Fithrul Mubarokhttps://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini