Mengenal Na CMC

Na CMC atau Natrium karboksimetil selulosa adalah salah satu suspending agent yang sering digunakan sebagai penstabil dalam sediaan suspensi obat. Suspensi obat adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

Deskripsi Na CMC

Na CMC berwarna putih atau hampir putih, tidak berbau, tidak berasa, berupa serbuk granul. Bersifat higroskopik setelah dikeringkan.

Nama Lain

Nama lain dari Na CMC adalah :

  • Natrium Carboxymethylcellulose /Carboxymethylcellulose sodium
  • Akucell
  • Aquasorb
  • Aqualon CMC
  • Blanose
  • Carbose D
  • carmellosum natricum
  • Cel-O-Brandt
  • cellulose gum
  • Cethylose
  • E466
  • Finnfix
  • Glykocellan
  • Nymcel ZSB
  • SCMC
  • sodium cellulose glycolate
  • Sunrose
  • Tylose CB
  • Tylose MGA
  • Walocel C
  • Xylo-Mucine

Berikut nama generiknya

Farmakope Inggris: Carmellose Sodium
Farmakope Jepang: Carmellose Sodium
Farmakope Eropa: Carmellose Sodium
Farmakope Amerika: Carboxymethylcellulose Sodium

Nomer CAS Na CMC

Nomer CAS Na CMC adalah 9004-32-4 dengan nama lain Cellulose, carboxymethyl ether, sodium salt

Struktur Formula Na CMC

Na CMC

Bentuk Na CMC dengan mikroskop

bentuk Na CMC

Kegunaan Na CMC dalam Farmasi

Na CMC (Carboxymethylcellulose) banyak digunakan secara oral dan topikal formulasi farmasi, terutama untuk meningkatkan viskositasnya larutan. Larutan berair kental digunakan untuk mensuspensikan serbuk zat aktif untuk aplikasi topikal atau oral dan parenteral. Natrium karboksimetilselulosa juga digunakan sebagai pengikat dan penghancur tablet, dan untuk menstabilkan emulsi.

Na CMC juga digunakan dalam self-adhesive ostomy, perawatan luka, dan patch dermatologis sebagai muco-adhesive dan untuk menyerap eksudat luka atau air dan keringat transepidermal.
Properti muco-adhesive ini digunakan dalam produk yang dirancang untuk mencegah adhesi jaringan pasca operasi; dan untuk melokalisasi dan memodifikasi kinetika pelepasan bahan aktif yang diterapkan pada selaput lendir; dan untuk perbaikan tulang.
Enkapsulasi dengan natrium karboksimetilselulosa dapat mempengaruhi perlindungan dan penyerapan obat.
Natrium karboksimetilselulosa juga digunakan dalam kosmetik,sabun,prosthetics bedah,dan produk makanan.

Konsentrasi Na CMC dan kegunaannya

KegunaanKonsentrasi (%)
Agen Pengemulsi0,25-1
Agen pembentuk gel3-6
Injeksi0,05-0,75
Larutan Oral0,1-1
Pengikat Tablet1-6

Na CMC dalam Farmakope Indonesia VI

Na CMC monograf dalam Farmakope Indonesia VI ada di halaman 832-833

KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUM
Carboxymethylcellulose Sodium
Garam selulosa karboksilmetil eter natrium
[9004-32-4]

Karboksimetilselulosa Natrium adalah garam natrium dari polikarboksimetil eter selulosa, mengandung tidak kurang dari 6,5% dan tidak lebih dari 9,5% natrium (Na) dihitung terhadap zat kering.


Pemerian

Serbuk atau granul putih sampai krem; higroskopik.
Kelarutan

Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak larut dalam etanol, eter dan pelarut organik lain.


Identifikasi


Larutan uji Tambahkan 1 g zat pada 50 mL air sambil diaduk hingga terdispersi homogen. Lanjutkan pengadukan hingga diperoleh larutan jernih dan gunakan larutan ini untuk pengujian sebagai berikut:
A. Encerkan 1 mL Larutan uji dengan 1 mL air dalam tabung reaksi kecil, tambahkan 5 tetes 1-naftol LP. Miringkan tabung dan tuangkan 2 mL asam sulfat P dengan hati-hati melalui dinding tabung: terjadi warna merah ungu pada bidang batas antara dua lapisan.
B. Pada 5 mL Larutan uji, tambahkan 5 mL barium klorida LP: terbentuk endapan halus putih.
C. Menunjukkan reaksi Natrium seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj; tambahkan 1 mL larutan hidroksilamina hidroklorida P (1 dalam 5) ke dalam larutan residu.


Penetapan kekentalan <1051>

Tidak kurang dari 80,0% dan tidak lebih dari 120,0% dari yang terterapada etiket untuk kadar larutan 2%; tidak kurang dari75,0% dan tidak lebih dari 140,0% dari yang tertera pada etiket; timbang saksama sejumlah zat yang tidak dikeringkan dan bila dilarutkan setara dengan 200 g larutan zat, yang telah dikeringkan, pada konsentrasi yang dinyatakan.

Tambahkan zat sedikit demi sedikit sambil diaduk ke dalam lebih kurang 180 mL air dalam botol bermulut lebar yang telah ditara. Lanjutkan pengadukan dengan cepat hingga seluruhnya basah.
Tambahkan air secukupnya hingga berat 200 g, biarkan sekali-kali diaduk hingga larut sempurna. Ukur kekentalan pada suhu 25° ± 0,2° menggunakan viskosimeter rotasi, sistem mencapai kesetimbangan sebelum pembacaan akhir.
pH <1071>

Antara 6,5 dan 8,5; lakukan penetapan menggunakan larutan zat (1 dalam 100).


Susut pengeringan <1121>

Tidak lebih dari 10,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.
Penetapan kadar

Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat, larutkan dalam 80 mL asam asetat glasial P, panaskan di dalam tangas air mendidih selama 2 jam dinginkan hingga suhu ruang dan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV.


Tiap mL asam perklorat 0,1 N setara dengan 2,299 mg Na


Wadah dan penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat. Penandaan Pada etiket mencantumkan kekentalan dalam larutan yang dinyatakan konsentrasinya.

Sumber :

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini