Sedari dahulu saya bertanya mengapa untuk validasi atau kualifikasi selalu menggunakan angka 3?tiga batch berturut-turut?kenapa tiga?kenapa berturut-turut?Apakah yang dimaksud berturut-turut?
Saya juga bertanya yang dimaksud berturut-turut itu satu batch selesai, batch kedua proses kemudian batch ke tiga?itukah berturut-turut? Semisal ada produk yang jarang di produksi, dalam setahun hanya 1 batch. Berarti untuk 3 batch dalam waktu 3 tahun. Bisakah itu disebut berturut-turut? Kan ada jeda setahun dari satu batch ke batch berikutnya. Saya belum menemukan penjelasan yang gamblang mengenai ini.
Kita lanjutkan apa yang saya pahami saja. Di Guideline FDA atau regulasi lain tidak menyebutkan secara tersurat/tertulis berapa jumlah batch untuk melakukan validasi. Padahal dalam melakukan validasi harus ditentukan jumlah batchnya. Dari berbagai sumber yang saya baca ini alasannya kenapa 3 batch dalam validasi:
- Menggunakan jumlah batch kurang dari 3, tidak sesuai dengan prinsip statistik. Terlalu sedikit, bila mengevaluasi misal 2 batch, pasti dalam grafik pasti akan membentuk garis lurus. Bila garis lurus bagaimana kita tahu trend? Trend itu untuk tahu konsistensi, Validasi kan untuk membuktikan konsistensi. Bisakah kita mengetahui hasil hanya beruntung dan kebetulan saja?
- Bila jumlah batch kurang dari 3, akan banyak data yang harus diambil untuk menyakinkan validasi tersebut (membuktikan itu tidak kebetulan semata)
- Jumlah bacth 3 merupakan titik tengah antara kebutuhan statistik dengan kebutuhan industri. Angka 3 dapat digunakan dalam perhitungan statistik dan juga jumlah yang realistis untuk dilakukan validasi. Pada prinsipnya semakin banyak batch untuk validasi semakin bagus akan tetapi bila banyak akan menghabiskan banyak juga sumber daya industri(uang, listrik, reagen, waktu dll).
- Ada pendapat bahwa untuk 3 batch, batch pertama bila memenuhi syarat kualitas itu hanya sebuah “kebetulan”, jika 2 itu hanya “keberuntungan” dan jika 3 batch menunjukkan konsistensi. Konsistensi ini merupakan tujuan validasi.
Guideline FDA “Guidance for Industry on Process Validation : General Principles and Practice” menjelaskan tentang validasi proses, tidak menyarankan lagi pendekatan 3 batch berurtuan tapi juga tidak menyebutkan berapa jumlah batch untuk validasi. Bagi saya ini membingungkan dan industri seperti di PHP (Pemberi Harapan Palsu) hehe.Dalam guideline tersebut industri diminta menetukan dengan konsep statistik dan pendekatan masuk akal. Ini seperti bahasa halus “tidak boleh 3 batch tapi kamu cari sendiri ya, pikir sendiri, gue gak mau tahu, pokoke validasi dilaksanakan dan harus bagus”.
Guideline yang cukup egois menurut saya. Bagaimana dengan CPOB? Dalam CPOB khususnya POPP I halaman 516.
Dijelaskan dalam contoh protokol validasi proses dapat menggunakan 3 batch berturut-turut. Saya juga bertanya apakah ini hanya contoh saja? Seperti iklan life*ouy ada tulisan visualisasi kreatif, ada orang menyecan alat terus ketahuan mikrobanya. Dalam dunia nyata gak mungkin bisa (setidaknya teknologi sekarang). kenyataanya harus sampling dahulu kemudian inkubasi paling cepat 3 hari baru tahu mikroba atau yg paling cepat dengan tes DNA/ELISA. Saya khawatir yg ditulis di POPP hanya pajangan saja dan regulator bisa berdalih harus menggunakan Current GMP. Current artinya pakai guideline terbaru. Ah entahlah mungkin itu kekhawatiran berlebihan saja.
Jadi bagaimana kita menentukan batch untuk validasi?menurut saja 3 batch untuk validasi masih relevan dengan kondisi saat ini walaupun guideline tidak menyarankan ataupun tidak melarang secara jelas. Selama belum ada guideline yang secara tegas melarang 3 batch menurut saya 3 batch tetap bisa digunakan untuk validasi. Apalagi diperkuat dengan yang ditulis di POPP I halaman 516 tersebut.
Untuk mempelajari lebih jauh dapat membaca sumber-sumber di bawah ini:
- http://www.pharmaguideline.com/2013/08/three-consecutive-batches-for-validation.html
- http://www.fda.gov/downloads/Drugs/GuidanceComplianceRegulatoryInformation/Guidances/UCM070336.pdf
- http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/Scientific_guideline/2014/02/WC500162136.pdf
- http://www.pharmaqbd.com/process_validation_back_to_basics/
- http://forum.askaboutgmp.com/t/is-3-consecutive-batches-required-for-validation/2566
- POPP I CPOB
Mengenai minimum jumlah sampel dalam analisis apakah minimal 6? selengkapnya dapat dibaca disini.
Semoga Bermanfaat
Salam Kekinian 🙂
M. Fithrul Mubarok, S. Farm.,Apt
[…] Untuk melihat Kenapa Valiasi atau kualifikasi dilakukan pada 3 Batch? dapat dibaca disini. […]
[…] Tiga (3) Batch Berurutan Untuk Validasi di Industri Farmasi […]
Dalam Annex 4, WHO Technical Report Series 937, 2006, poin 5.2.7 disebutkan bahwa “Validation should be done over a period of time, e.g. at least three consecutive batches (full production scale) should be validated, to demon-
strate consistency. Worst case situations should be considered.”
Apa dokumen ini masih bisa menjadi rujukan regulasi saat ini?
masih menjadi rujukan nampaknya, tapi akanlebih baik melihat surat Edaran dari BPOM tgl 13 Juli 2018 No B-HK.06.333.3.07.18.3956 tenang Penggunaan Standar WHO TRS Sebagai referensi Cara Pembuatan Obat Yang Baik di Industri Farmasi
Terima kasih, infonya sangat bermanfaat,
Pertanyaan : bagaimana jika dalam pelaksanaan validasi batch nya kurang dari 3, apakah ada solusi yg tepat?
Dilakukan kajian risiko pak bu, dari kajian tsb apakah memungkinkan atau tidak, intinya harus ada justifikasinya
Mohon maaf kajian resiko yang dimaksudkan disini kajian seperti apa? Mohon penjelasannya
Maaf pertanyaan lain: apa pengujian packaging material untuk tiap kemasan primer sma atau berbeda seperti pengujian tube, botol, maupun material untuk blister dan blister?
Saya mahasiwa farmasi dan saya tertarik dengan farmasi industri..
Maaf maksud saya blister dan strip