Gel adalah sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Farmakope Indonesia VI, 2020).
Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan (Formularium Nasional, hal 315)
Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase (misalnya Gel Aluminium Hidroksida). Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar, massa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma (misalnya Magma Bentonit). Baik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan. Sediaan harus
dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin homogenitas dan hal ini tertera pada etiket. Gel disebut juga Jeli dalam bahasa Indonesia.
Gel Dalam Farmasi adalah sediaan homogen, Sediaan semipadat biasanya terdiri dari larutan atau dispersi satu atau lebih obat dalam basa hidrofobik dan hidrofilik yang sesuai. Bahan pembentuk gel yang sesuai digunakan untuk pembuatan gel antara lain adalah Antioksidan, Pengawet, dan Stabilisator dapat ditambahkan ke gel. Gel yang dioleskan untuk luka terbuka yang besar pada kulit yang terluka parah harus bersifat steril.
Jenis Gel Farmasi
Klasifikasi Gel adalah Sebagai Berikut:
- Gel pelepasan terkontrol
- organogel
- Gel rilis diperpanjang
- Gel amfifilik
- Gel hidrofilik
- Gel tidak berair
- Gel bioadhesive
- Hidrogel reversibel sol-gel termosensitif
- Gel kompleksasi
- Hidrogel
Polimer yang digunakan untuk pembuatan gel farmasi
Polimer seperti gom alam, pektin, tragacanth, agar, asam alginat, karagenan, dan sintetis, bahan semi-sintetis, metil selulosa, hidroksi metilselulosa, karboksimetilselulosa, dan karbopol digunakan untuk pembuatan gel farmasi.
Pembuatan bisa dilakukan skala kecil di laboratorium atau skala besar menggunakan mesin vakum mixer. Gel dibuat dengan proses fusi atau proses unik yang diperlukan untuk gelan tertentu.
Perbedaan Gel, Jeli, dan Pasta:
Gel: Gel biasanya semipadat transparan bening yang mengandung zat aktif terlarut.
Jeli: Jeli adalah bahan dasar yang larut dalam air yang dibuat dari gom alami atau gom sintetis.
Pasta: Pasta adalah dispersi konsentrasi tinggi zat bubuk yang tidak larut (20 hingga 50%) dalam basa lemak atau berair. Contoh pasta Gigi
Tes Standar untuk Gel:
- Keseragaman Berat: Berat bersih rata-rata isi sepuluh wadah tidak kurang dari jumlah yang tertera pada label, dan berat bersih isi setiap wadah tidak kurang dari 91% dan tidak lebih dari 109% dari jumlah berlabel.
Bila jumlah yang tertera pada etiket 50 g atau kurang atau Tidak kurang dari 95,5% dan tidak lebih dari 104,5% dari jumlah yang tertera pada etiket bila jumlah yang tertera pada etiket lebih dari 50 g tetapi tidak lebih dari 100 g, untuk batas isi lebih dari 100 g diberikan dalam Standards of Weights and Measures (Packaged Commodities) Rules, 1977 (dapat diikuti)
Untuk lebih tepat lagi dapat menggunakan aturan keseragaman bobot yang ada di Farmakope Indonesia VI halaman 2025.
- Uji Sterilitas: Harus sesuai dengan spesifikasi jika diberi label steril.
- pH: Harus dalam Batas yang ditentukan.
- Viskositas: Harus sesuai dengan spesifikasi. Spesifikasi dapat ditentukan sendiri oleh industri (in house method)
- Penampilan: Harus sesuai dengan spesifikasi. Spesifikasi dapat ditentukan sendiri oleh industri (in house method)
- Homogenitas: Harus sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan Farmakope Indonesia VI Keseragaman Sediaan <911>
- Konten pengujian: Harus sesuai dengan spesifikasi
- Tes internal lainnya.
Pembawa Gel
Pembawa dapat berupa:
- Aqueous/Air
- Hidroalkohol
- Basis Alkohol
- Non Aqueous/Air
Gel menunjukkan kondisi fisik dan sifat intermediet antara bentuk padatan dan cairan
Gelling Agent
Contoh gelling Agent :
- Makromolekul sintetik seperti carbomer 934
- Turunan selusa seperti carboxymethylcellulose/ hydroxypropyl methylcellulose
- Narutal gums seperti tragacanth
Keuntungan Sediaan Gel
Beberapa keuntungan sediaan gel (Voigt, 1994). Adalah sebagai berikut:
- Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
- Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit
- Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
- Kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
Kerugian Sediaan Gel
Untuk hidroalkaholik :
- gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada mata
- penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari
- alkohol akan menguap dengan cepat dan meninggalkan film yang berpori atau pecah pecah sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan zat aktif.
Formula Umum Gel
- Zat aktif
- Basis gel
- Peningkat penetrasi
- Peningkat konsistensi
- Pengawet
- Pendapar
- Antioksidan
- Pengompleks
Formula Gel
Untuk mendapatkan formula gel untuk berbagai zat aktif dapat membaca buku Sarfaraz K. Niazi (Author) – Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations, Third Edition-Volume Four, Semisolid Products-CRC Press (2019).
Semoga Bermanfaat
Salam
M. Fithrul Mubarok, M. Farm.,Apt