Validasi Proses Industri Farmasi

Pada CPOB 2018 terjadi perubahan besar dan mendasar mengenai jenis validasi proses.
Untuk jenis validasi sendiri terdapat 4 (empat) jenis Validasi Proses, yaitu
(1) Validasi Awal dari Proses Baru,
(2) Validasi bila terjadi Perubahan Proses,
(3) Transfer Lokasi Pembuatan, dan
(4) Verifikasi Proses On-Going.

Pendekatannya ada 3 jenis, yaitu:

  • Pendekatan Tradisional
  • Pendekatan Kontinu
  • Pendekatan Hibrida


Validasi Proses (dengan) Pendekatan Tradisional adalah validasi yang dilakukan terhadap sejumlah bets produk yang diproduksi dalam kondisi rutin untuk memastikan reprodusibilitas. Pada umumnya minimal produksi tiga bets berturut-turut dalam kondisi rutin.

Validasi Proses (dengan) Pendekatan Kontinu adalah validasi yang dilakukan terhadap produk yang dikembangkan berdasarkan pendekatan quality by design (QbD), selama proses pengembangan

telah ditetapkan secara ilmiah, strategi pengendalian, yang memberikan tingkat kepastian mutu produk yang tinggi.

Pendekatan Hibrida merupakan validasi yang dilakukan dengan pendekatan “hibrida” (tandem/gabungan) dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu. Pendekatan ini dapat digunakan bilamana sudah diperoleh pengetahuan dan pemahaman yang tinggi mengenai produk dan proses yang diperoleh dari pengalaman pembuatan dan data riwayat bets.

Bila merujuk pada Buku Sosialisasi Question and Aswer CPOB 2018 halaman 60 sebagai berikut:

Prospektif dan konkuren adalah jenis validasi. Pendekatan tradisional, verifikasi proses kontinu dan hibrida adalah pendekatan validasi. Sedangkan verifikasi proses on-going yang dilakukan sepanjang siklus hidup produk adalah cara untuk membuktikan bahwa proses selalu dalam keadaan terkendali untuk mendapatkan produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan.

Verifikasi Proses kontinu (CPV): Verifikasi proses kontinu adalah salah satu pendekatan validasi proses berdasarkan prinsip QbD. Penerapan prinsip QbD memerlukan perencanaan yang komprehensif antara lain personel yang memahami prinsip QbD, sistem dan prosedur, statistik, dukungan manajemen (contoh: penggantian pemasok bahan aktif dan eksipien tidak dapat serta merta), “digitalisasi“ peralatan (proses maupun laboratorium), penggunaan PAT. Pengembangan produk dengan prinsip QbD memungkinkan industri memiliki strategi pengendalian baik material maupun proses agar mutu produk yang dipersyaratkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi. Revalidasi dari pendekatan tradisional tidak dapat menggantikan CPV.

Pendekatan hibrida dapat dilakukan bila:
 industri telah mempunyai produk dengan proses telah tervalidasi dengan pendekatan tradisional;
 telah mempunyai pengalaman pembuatan sehingga didapat pengetahuan dan pemahaman yang tinggi tentang produk dan proses; dan
 memiliki data riwayat bets.

Pada saat produk tersebut mengalami perubahan yang
dilakukan dengan penerapan QbD, dapat menggunakan pendekatan hibrida. Pada pendekatan hibrida masih dapat
dilakukan beberapa pendekatan tradisional untuk parameter tertentu yang tidak dapat didokumentasikan secara continuous (real time).
Sedangkan untuk produk yang ada dan telah tervalidasi, bila ada perubahan yang belum mengacu pada QbD, maka yang diperlukan langsung ke tahap proses verifikasi ongoing untuk memonitor bahwa proses selalu dalam keadaan terkendali dan tervalidasi.

Verifikasi proses on-going (OPV): pembuktian bahwa mutu produk dan kinerja proses selalu dalam keadaan terkendali dan tervalidasi sepanjang siklus hidup, dan berlaku untuk semua pendekatan validasi.
Butir 12.63 merupakan penjelasan bahwa monitoring dilakukan lebih sering dari pada PMP untuk mendapatkan data yang cukup untuk melakukan analisis tren dari bets yang diproses dengan menggunakan perangkat statistik yang cocok. Data yang didapat merupakan penunjang pada PMP. Di sini jelas bahwa OPV bukan dan tidak bisa
digantikan oleh PMP.

Butir 12.64 menjelaskan bahwa luas dan frekuensi ditentukan berdasar pemahaman pada proses, untuk
produk baru dilakukan lebih sering. Butir 12.65 menyebutkan diperlukan dokumentasi terpisah berbentuk protokol yang disetujui untuk melaksanakan OPV. Laporan dibuat untuk mendokumentasikan hasil, dan hendaklah digunakan perangkat statistik yang sesuai untuk mendukung kesimpulan yang berkaitan dengan variabilitas dan kapabilitas proses serta untuk memastikan keadaan
terkendali.

Butir 12.66 jelas menyebutkan bahwa laporan OPV, merupakan pembuktian status tervalidasi, mendukung saat evaluasi PMP. Sehingga OPV bukan dan tidak dapat digantikan oleh PMP.

OPV dilakukan terhadap CPPs dan CQAs untuk membuktikan process capabilities and robustness. Berbagai perangkat statistik dapat digunakan misal:
 spreadsheet tables c/w routine data analysis;
 trend charting;
 control charts (most common) attributes and variables;
 process capability;
 statistical software for analysis (Minitab, Statistica, QI Macros); dan
 lain-lain.

Verifikasi proses on-going bisa menggantikan periodic revalidation/ revalidasi berkala. Bila ada perubahan harus dilakukan melalui Sistem Manajemen Perubahan dan melalui MRM ditentukan apakah perubahan tersebut memerlukan revalidasi untuk mitigasi risiko. Perubahan antara lain tidak terbatas pada perubahan tempat produksi, perubahan bahan aktif, dan perubahan mesin

Untuk validasi proses retrospektif sendiri sekarang ini sudah tidak diterima.

Validasi Pengemasan

Terkait dengan validasi pengemasan berikut pemaparan dari buku Sosialisasi Question and Aswers CPOB 2018

29. Butir 12.71 dan 12.72. Apa saja ruang lingkup validasi proses pengemasan dan apa saja parameter
pemeriksaan yang dilakukan saat validasi pengemasan?

Validasi proses pengemasan dilakukan terhadap proses pengemasan primer dan sekunder. Proses pengemasan
primer dicakup pada validasi proses produk. Pelaksanaannya dengan menerapkan ketentuan CPOB, antara lain namun tidak terbatas pada pengemas yang berasal dari pemasok yang terkualifikasi, kualifikasi peralatan, personel. Diperlukan penerapan analisis risiko untuk menentukan atribut mutu kritis dan parameter proses kritis dari kemasan produk terkait.

Untuk penjelasan detailnya dapat menyaksikan penjelasan saya di video berikut :

Untuk video saya yang lain dapat disaksikan berikut ini:

CPOB secara umum https://youtu.be/cOk6PwxOYKM ,
-Validasi Pembersihan Industri Farmasi https://youtu.be/-cpOL4cqim4
– Dokumentasi CPOB 2018 Industri Farmasi https://youtu.be/kxIzRPVUrjA
-Sistem Mutu Industri Farmasi https://youtu.be/9S4PgO2G0rw
– CAPA Industri farmasi https://youtu.be/j2JQ0gA2ltM
– Formulasi Sediaan Steril https://youtu.be/nwhlOP62sCc
– Inspeksi Diri https://youtu.be/NSFgMPojS4A
– Preformulasi Sediaan Parentral https://youtu.be/5gnhwmqhppI

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini