Perbedaan antara Disintegrasi dan Disolusi tablet

Disintegrasi dan disolusi merupakan dua istilah yang sering digunakan dalam industri farmasi. Istilah ini terkait dengan pengujian dan cara tablet berproses di saluran pencernaan manusia sebelum adanya absorbsi obat ke darah.

Apa itu Disintegrasi ?

Disintegrasi adalah tes secara in vitro yang dilakukan menggunakan alat uji rak basket untuk mengecek tingkat laju tablet pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

disintegrasi
Disintegrasi

Prosesnya adalah sediaan padat (tablet) bersentuhan dengan cairan sehingga terpecah menjadi granul-granul kecil. Granul kecil ini dapat melewati mesh nomor 10 atau lubang dengan ukuran 2.0±0.2 mm.

Tes disintegrasi diuji secara in vitro artinya uji ini dilakukan diluar tubuh manusia. Uji ini untuk melihat tablet atau sediaan solid terpecah menjadi fragment pada waktu yang telah ditentukan.

Ketika kita meminum obat tablet, obat tersebut harusnya masuk ke saluran cerna sehingga pecah menjadi bagian kecil.

Jangan sampai kita minum tablet keluar tablet juga.💩

Bila tablet pecah menjadi bagian kecil maka akan terlarut kemudian akan diabsorbsi oleh saluran cerna kemudian masuk ke dalam darah untuk memberikan efek farmakologis.

Jadi bila tablet tidak mengalami disintegrasi yang baik kemungkinan besar obat tersebut tidak akan berefek farmakologis.

Waktu disintegrasi dapat diperbaiki dengan penambahan bahan tambahan pada formula yang disebut disintegran dan super disintegran. Disintegran ini memecah ikatan pada formula obat sehingga memgasilitasi rilis obat ke cairan cerna.

Contoh dari disintegran adalah :

  • Starch
  • Pregelatinized Starch
  • Sodium starch glycolate
  • Cross-carmelose Sodium.
  • Cross linked PVP

Apa itu Disolusi ?

Disolusi adalah proses dimana sediaan terlarut membentuk larutan dan jumlah obat terlarut dapat diukur menggunakan HPLC atau alat ukur kadar yang lain.

Disolusi adalah proses dimana solute (zat yang terlarut) dalam bentuk gas, cairan atau padatan terlarut ke dalam solvent (pelarut) membentuk larutan.

Proses pengecekan laju obat terlarut dalam cairan disebut disolusi.

Ketika kita sediaan farmasi secara oral, harusnya obat tersebut terdisolusi terlarut dalam cairan gastro intestinal sehingga dapat melepaskan zat aktif obatnya.

Untuk pengujian disolusi in vitro terdapat 2 tipe aparatus. Tipe 1 berbentuk keranjang (basket) tipe 2 berbentuk dayung (paddle)

Uji disolusi merupakan suatu metode fisika yang penting sebagai parameter dalam pengembangan mutu sediaan obat yang didasarkan pada pengukuran kecepatan pelepasan dan pelarutan zat aktif dari sediaannya.

Disintegrasi vs Disolusi

DisintegrasiDisolusi

Tes secara fisika

Tes secara kimia

Pengujian ini dilakukan untuk sediaan padat
forms,gases and liquids.
Pengujian ini dilakukan untuk sediaan berbentuk padat, gas dan cairan

Pada pengujian ini sediaan padat terpecah menjadi fragmen kecil-kecil

Pada pengujian ini sediaan terlarut ke dalam cairan
In-vitroIn-vitro & In-Vivo

Hubungan antara Disintegrasi dengan Disolusi

  • Disintegrasi dan disolusi terkait satu dengan yang lain
  • Terdapat hubungan terbalik antara disintegrasi dengan disolusi
  • Jika waktu disintegrasi dari sediaan padat tinggi maka disolusi produk tersebut akan rendah
  • Untuk mendapatkan profil disolusi yang bagus produk harus disintegrasi secara cepat
  • Misalkan kita mengambil tablet dan dalam perut tidak secara sempurna terdisintegrasi maka profile disolusinya akan rendah dan juga bioavabilitasnya menjadi rendah

Faktor yang mempengaruhi Disintegrasi dan Disolusi

berikut faktor yang mempengaruhi disintegrasi dan disolusi sediaan

  • Jumlah bahan pengikat
    Pengikat adalah bahan tambahan yang digunakan untuk mengubah serbuk menjadi granul atau sederhanaya adalah membentuk ikatan kuat sehingga membentuk sediaan padat. Jika jumlah bahan pengikat terlalu banyak maka waktu disintegrasi akan menjadi lama sehingga waktu disolusi akan menjadi rendah. Sehingga jumlah bahan pengikat yang digunakan harus optimum agar mendapatkan formula yang tepat.
  • Kneading time
    Proses pencampuran untuk mengubah serbuk ke granuls etelah penambahan pengikat atau pelarut disebut kenading. Dan durasi proses ini disebut kneading time. Kneading time meningkatkan jumlah granul yang terbentuk dan tablet akan menjadi keras. Sehingga disolusinya rendah. Jadi waktu kneading harus selalu dimonitor secara cermat untuk mendapatkan kualitas granul yang bagus.
  • Pemilihan sieve
    Pemilihan ayakan mempengaruhi hasil akhir ukuran granul. Jika menggunakan mesh ayakan semisal nomor 24 akan memproduksi ukuran granul yang kecil. Jika kita menggunakan nomer mesh kecil seperti nomer 12 akan menghasilkan granul yang besar. Kita tahu bahwa ukuran grabul yang besar akan menurunkan disolusi. Sehingga pemilihan ayakan harus hati-hati.
  • Kekerasan tablet
    Kekerasan mempunyai dampak langsung ke disingegrasi dan disolusi tablet. Semakin keras tablet maka disitegrasi makin lama dan disolusi rendah.

Semoga Bermanfaat

Salam

M. Fithrul Mubarok, M. Farm.,Apt

Sumber :https://www.pharmainform.com/2021/06/difference-between-disintegration-and.html

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini