Kuliah di Farmasi (ditulis oleh Apoteker)

Apakah yang pertama terpikir sewaktu mendengar farmasi ?

Apakah anda tahu Persatuan Ahli Farmasi Indonesia seperti https://pafilangkat.org ?

Apakah yang terlintas dipikiran tentang obat ?

Apakah pembaca tahu tentang Apoteker ? Ahli obat kah?

Bagaimana prospek kerjanya?

Suasana kuliahnya seperti apa? apakah sulit kuliah di farmasi ?

Banyak pertanyaan yang saya tahu ada ketika mendengar tentang farmasi sewaktu dulu saya SMA. Ternyata pertanyaan ini juga saya temukan kepada banyak anak muda yang sedang menempuh pendidikan SMA. Pertanyaan juga muncul pada orang awam yang tidak mengenal farmasi.

kuliah di farmasi
Suasana Kuliah di Farmasi

Jurusan Farmasi dan Profesi Apoteker

Jurusan farmasi atau disebut juga program sarjana farmasi secara normal ditempuh dalam 8 semester atau 4 tahun. Sebaiknya dilanjutkan kuliah lanjutan ke program profesi apoteker yang ditempuh dalam 2 semester atau 1 tahun. Jadi untuk menjadi Apoteker wajarnya adalah kuliah selama 4 tahun di tingkat sarjana (S1), mendapatkan gelar sarjana farmasi (S. Farm) dan melanjutkan profesi selama 1 tahun untuk mendapatkan gelar (apt). Untuk sekarang ini gelar apt ditempatkan di depan nama, sebelumnya di belakang.

apoteker dan kerjanya
Gelar Apt ditempatkan di depan nama

Beda Apoteker dengan farmasi : Apoteker (kalau di luar negeri lebih sering disebut Pharmacist / Farmasis) adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi Apoteker dan telah mengucap sumpah jabatan Apoteker.

Bagaimana bila kuliah hanya sampai tingkat sarjana (S1) saja ?

Secara pilihan boleh saja seperti ini, banyak pertimbangan mulai dari sudah penat kuliah sampai pertimbangan biaya. Akan tetapi pendapat saya sebagai apoteker sangat direkomendasikan lanjut ke tingkat profesi Apoteker agar peluang bekerjanya lebih tinggi daripada hanya sarjana farmasi saja. Selain itu secara gaji di instansi juga berbeda cukup jauh. Coba pembaca bisa buktikan sendiri dengan mencari lowongan pekerjaan sarjana farmasi dengan apoteker di situs pekerjaan online. Pasti akan banyak yang membuka untuk lulusan Apoteker daripada sarjana farmasi. Bukti lainnya adalah dari formasi CPNS bisa dilihat bahwa lowongan untuk Apoteker lebih banyak dibandingkan dengan sarjana farmasi saja.

Kuliah di Farmasi Belajar Apa saja ?

Sebenarnya kita bisa melihat kurikulum farmasi di web resmi fakultas farmasi seperti di UGM atau ITB. Mata kuliah yang dipelajari seperti :

  • Farmasetika
  • Farmasi Fisik
  • Kimia Farmasi Dasar
  • Kimia Organik
  • Kimia Analisis
  • Biokimia Farmasi
  • Mikrobilogi farmasi
  • Sintesis Obat
  • Manajemen Farmasi
  • Teknologi Sediaan Padat

Untuk selengkapnya dapat dilihat disini.

Apakah kuliah jurusan farmasi sulit ?

Saya yang sudah pernah kuliah farmasi menyatakan bahwa kuliah jurusan farmasi itu memang sulit. Jurusan Farmasi juga menjadi salah satu jurusan paling sulit di dunia. Ini bukan berarti jurusan lain seperti kedokteran atau teknik mudah ya, mereka juga sulit. Pada intinya walaupun sulit tapi bisa diatasi dan bisa lulus. Kan kita kuliah tidak sendiri banyak teman sehingga akan terasa lebih mudah.

Dunia Perkuliahan

Pada awal kuliah mendapatkan mata kuliah dasar-dasar farmasi terlebih dahulu yang masih ada hubungannya dengan SMA IPA. Semakin lama di semester berikutnya maka akan mendapatkan mata kuliah yang lebih sulit lagi. Dunia perkuliahan dipenuhi dengan kuliah, laboratorium, dan laporan. Makanya banyak sekali yang tidak sempat main-main dan akhirnya jodohnya sesama teman kuliah juga. Oleh karena itu selama kuliah perlu diimbangi dengan penguasanaan softkill, saya pernah menulisnya disini.

Dunia perkuliahan farmasi dipenuhi dengan praktikum di laboratorium. Setelah praktikum pasti membuat laporan praktikum yang sudah ditentukan waktu pengumpulannya. Laporan praktikum disusun ada yang sendiri ada juga yang berkelompok. Pengalam saya dulu kuliah hampir setiap hari ada praktikum dan hampir setiap hari ada laporan yang harus dikumpulkan. Selain itu untuk mengikuti praktikum biasanya ada pre test atau post test yang harus bisa lulus dahulu baru bisa mengikuti praktikum. Sistem ini selain memaksa kita selalu belajar akan tetapi juga membuat stres. Saya sendiri dan banyak teman stress juga.

Untuk ujian baik tengah semester maupun akhir semester membuat stress juga. Kalau saya sendiri IPK tiap semester biasanya kurang dari 3, miris bukan ? dari tulisan-tulisan di blog ini apakah kira-kira saya bodoh sekali ?. Standar fakultas farmasi dulu tempat saya kuliah memang tinggi, ini terbukti teman saya juga banyak yang merasa kesulitan, padahal lulusan dari SMA terbaik. Tapi ada sisi bagusnya kita tertempa mentalnya bahwa untuk mendapatkan sesauatu yang tinggi memang harus berusaha sampai akhir, walaupun itu tidak selalu berhasil. Karakter ini saya rasakan terus sampai sekarang, kita harus memberikan yang terbaik karena usaha maksimal saja belum tentu berhasil apalagi santai-santai.

Sebenarnya itu tidak menjadi masalah bagi saya karena ternyata bisa bekerja juga. Untuk pilihan kota kuliah bisa kuliah farmasi di jogja seperti UGM (universitas Gadjah Mada), UII (universitas Islam Indonesia), UAD(universitas Ahmad Dahlan) atau USD(Universitas Sanata Dharma). Bisa juga di Bandung seperti sekolah farmasi ITB atau UNPAD (Universitas Padjajaran).

Biaya Kuliah Farmasi

Biaya kuliah di jurusan ini juga sangat bervariasi tergantung universitasnya. Namun sebagai perkiraan, biaya kuliah di jurusan farmasi berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per semester dengan sistem pembayaran UKT. Itu kalau di universitas negeri di universitas swasta akan lebih mahal lagi apalagi di jenjang profesi, per semester bisa lebih dari 20 juta.

Apoteker dan Prospek kerjanya

Pekerjaan Apoteker di RS dan BPOM
Pekerjaan Apoteker di RS dan BPOM

Secara undang-undang juga kewenangan dan hak Apoteker lebih luas juga, ini berdampak kepada luasnya kewenangan dah hak yang didapat. Lulusan sarjana farmasi setingkat dengan tenaga teknis kefarmasian, dimana disitu ada juga D3 Farmasi dan asisten apoteker (lulusan setingkat SMA). Kita semua tahu tingkatan seperti itu pasti pengaruh ke karir dan gaji yang didapatkan. Secara undang-undang juga bahwa hanya Apoteker yang berwenang dan harus ada di Apotek bila ingin mendirikan apotek, bukan sarjana farmasi.

Di industri farmasi sendiri (menurut undang-undang) minimal harus ada 3 Apoteker penanggung jawab yang dibutuhkan di QA, QC dan produksi. Sekali lagi bukan sarjana farmasi yang harus ada, boleh dibilang tidak ada sarjana farmasi di industri maka no problem. Tidak ada apoteker di industri = problem. Dalam prakteknya dalam satu industri obat hampir pasti lebih dari 3 apoteker bisa puluhan orang.

Untuk di industri kosmetik minimal harus ada satu Apoteker sebagai penanggung jawab mutu, akan tetapi dalam prakteknya bisa lebih dari satu, bisa 5 atau lebih. Untuk di industri obat tradisional, biasanya level UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional) ada lebih dari 1 apoteker. Minimal harus ada 1 apoteker sebagai penanggung jawab UKOT. Untuk industri IOT (industri Obat Tradisional) biasanya memperkerjakan lebih dari 5 apoteker, minimal ada 1 apoteker sebagai penanggung jawab.

Apoteker juga dapat bekerja di instansi seperti :

  • BPOM ( ini setahu saya instansi yang paling banyak Apotekernya),
  • Kemenkes/Dinas Kesehatan (ini lumayan banyak Apotekernya)
  • Lembaga Penelitian
  • Rumah Sakit (ini lumayan banyak juga Apotekernya)
  • Universitas, terutama di Fakultas Farmasi (rata-rata bekerja sebagai dosen)

Dapat Bekerja juga di Apotek atau klinik. Di apotek bisa sebagai owner atau ikut dengan orang lain. Di apoteker bisa bekerja sebagai apoteker penanggung jawab atau apoteker pendamping.

Perlu diketahui banyak sekali produk farmasi yang digunakan orang, tidak selalu obat. Sabun mandi, shampo dan make up juga merupakan produk farmasi. Jadi kosmetik juga merupakan produk farmasi.

Apakah ada sarjana farmasi yang bekerja di industri farmasi ?

Jawabnya ada, rata-rata bekerja sebagai staff atau analis/operator, kalau pendapat saya sih nanggung. Tapi saya mencoba mengerti dikarenakan kuliah profesi apoteker memang butuh biaya yang besar (> 20 juta), mungkin lulusan farmasi bekerja terlebih dahulu untuk mendapatkan modal untuk kuliah profesi.

Persaingan untuk masuk ke program profesi apoteker juga tidak mudah apalagi jurusan farmasi waktu S1 tidak ada profesinya. Setahu saya ada lebih dari 100 jurusan farmasi (S1) akan tetapi program profesinya hanya ada sekitaran 40 fakultas di seluruh Indonesia. Jadi tips kuliahnya adalah pilihlah jurusan farmasi (S1) yang sekaligus ada program profesinya. Kenapa ? karena tidak perlu pusing nanti cari program profesi lagipula lulusan S1 farmasi internal dari kampus tersebut 100% akan lebih diutamakan daripada mahasiswa dari luar kampus yang berbeda. Untuk fakultas farmasi yang saya rekomendasikan telah saya tulis di tulisan sebelumnya disini.

Berapa Gaji Apoteker

Seperti saya jelaskan sebelumnya lulusan sarjana farmasi dan Apoteker itu berbeda. Secara umum apoteker mempunyai gaji yang lebih tinggi dibandingkan lulusan sarjana farmasi. Gaji seorang lulusan farmasi di indonesia rata-rata berkisar antara 3 – 7 Juta per bulan, tentunya sangat bervariasi berdasarkan pengalaman, jabatan, serta wilayah tempat bekerja. Untuk Apoteker antara 5-10 juta/bulan untuk awal pertama bekerja seiring dengan pengalaman dan jabatan yang tinggi bisa lebih dari 15 juta/bulan. Apotker yang berkerja di industri pendapatannya relatif tinggi daripada di sektor pelayanan (puskesman, Apotek, atau rumah sakit).

https://farmasiindustri.com
M. Fithrul Mubarok, M.Farm.,Apt adalah Blogger Professional Farmasi Industri pertama di Indonesia, pendiri dan pengarang dari FARMASIINDUSTRI.COM sebuah blog farmasi industri satu-satunya di Indonesia. Anda dapat berlangganan (subscribe) dan menfollow blog ini untuk mendapatkan artikel terkait farmasi industri. Email: [email protected] WhatsApp/WA: 0856 4341 6332

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berlangganan Artikel

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru industri farmasi

Stay Connected

51FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
-

Artikel terkini