Pengertian Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah teknik dimana terdapat pemisahan komponen dari campuran yang tercapai dengan elusi fase gerak yang membawa sampel dalam kertas.
Kromatografi kertas merupakan metode pemisahan sederhana yang digunakan untuk memisahkan komponen pigmen zat warna, biasanya pigmen. Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Semua jenis kromatografi pasti memiliki fase diam (biasanya berupa padatan) dan fase gerak (gas atau cairan). Fase gerak dilewatkan melalui fase diam sehingga sampel ikut terbawa oleh fase gerak. Bila kepolaran sampel lebih tinggi ke fase gerak maka sampel akan lebih terbawa fase gerak dan sebaliknya. Jadi kepolaran atau afinitas sampel yang akan menentukan pemisahannya.
Prinsip kromatografi kertas adalah sama dengan kromatografi adsorbsi. Kromatografi kertas adalah salah satu tipe kromatografi dimana dilakukan pada fase diam kertas khusus. Kromatografi kertas termasuk kromatografi palaner dimana kertas yang terdiri dari selulosa berfungsi sebagai fase diam. Fase diam ini tempat dimana pemisahan terjadi.Fase diam dari kromatografi kertas adalah kertas khusus.
Sejarah Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas ditemukan pertama kali oleh Martri, Consden dan Gordon.Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan
asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.
Prinsip Kromatografi Kertas
Prinsip kromatografi kertas adalah adanya pemisahahan substansi material (sampel) antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Bila sampel lebih polar ke fase gerak maka akan terikut elusi. Komponen sampel campuran terpisah karena perbedaan afinitas terhadap air daripada fase diam.
Prinsip dasar dari kromatografi kertas yaitu komponen-komponen terdistribusi dalam
dua fase yaitu fase gerak dan fase diam, diantara kedua fase tersebut terjadi transfer
pada bagian permukaan kompo pada bagian permukaan komponen tersebut. nen tersebut. Satu warna pada tinta spidol terdiri dari beberapa komponen warna lain yang dapat dipisahkan melalui metode kromatografi
Kegunaan dan Aplikasi Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas khusu untuk pemisahan campuran yang mempunyai sifat polar dan sifat non polar. Dapat juga untuk pemisahan asam amnino. Biasanya digunakan untuk penentuan komponen organik dan biokimia pada urin manusia. Di bidang farmasi kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan hormon, obat, dan pengawet. Kadang juga digunakan untuk evaluasi komponen inorganik seperti garam dan material kompleks.
Kromatografi Kertas metode Ascending
Ascending chromatography sesuai dengan namanya chromatogram (pola pemisahan sampel) naik ke atas. Ini terjadi karena pada kertas larutan naik melewati kertas. Fase gerak berada pada bagian bawah bejana. Sampel dititik-kan pada bagian bawah fase gerak sehingga sampel akan terbawa oleh fase gerak ke atas.
Kromatografi Kertas metode Descending
Pada kromatografi ini pemisahan sampel terjadi karena fase gerak arah turun pada kertas. Fase gerak pelarut beraada pada bagian atas. Pergerakan solven dibantu oleh adanya gravitasi dan juga gaya kapiler.
Alat dan Bahan
Alat
- Gelas
- Bejana
- Spidol warna
- Gunting
- Penggaris
- Pensil
- Penjepit kertas
- Kertas saring ukuran 9 x 4,5 cm
Bahan
- Air
- Fase gerak yang lain
Tata cara kromatografi kertas
- Gelas atau bejana yang telah disiapkan diisi fase gerak air kurang lebih 2,5 cm dari permukaan bawah bejana
- Tandai berupa garis pada bagian bawah kertas. Kira-kira 1,5 cm dari permukaan bawah. Tandai dengan pensil
- Totolkan spidol pada garis di bagian bawah kertas
- Penjepit kertas digunakan untuk menjepit kertas dan dimasukkan ke dalam gelas
- Ditunggu selama kurang lebih 5 menit
- Angkat kertas saring dari bejana dan hitung jarak tempu pelarut dan fase gerak
- Diamkan selama beberapa menit sampai kering
- Identifikasi warna apa saja yang terpisah dan hitung jarak pemisahannya
- Hitung nilai Rf-nya
Pengukuran Kromatografi Kertas
Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi (Rf) pada masing-masing noda, bercak atau spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang sama dengan sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang ditempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut.
Mengidentifikasi noda-noda dalam kertas menggunakan harga Rf (Retordationfactor) yang didefinisikan sebagai:
Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu :
- Pelarut
Pelarut disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan- perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.
- Suhu.
Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran. Ukuran dari bejanaVolume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer, jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar yang digunakan, ada kecenderungan perambatan lebih lama, seperti perubahan-perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan komposisi mempengaruhi harga Rf.
- Kertas
Pengaruh utama yaitu kertas pada harga-harga Rf yang terjadi dari perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran dan akan mempengaruhi pada kesetimbangan partisi.
- Sifat dari campuran.
Berbagai senyawa mengalami partisi di antara volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak, sehingga akan mempengaruhi karakteristik dari kelarutan yang satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf.
Untuk mengukur Rf perlu melokalisir permukaan pelarut. Harga Rf biasanya dinyatakan sebagai fraksi/bagian. Perbedaan dalam harga- harga Rf untuk dua senyawa yang dipisahkan tergantung pada besarnya noda-noda dan panjangnya aliran terlarut. Cara yang paling mudah dalam pengukuran Rf adalah dengan menggunakan penggaris. Ujung nol ditempatkan pada titik mula-mula dan ujung yang lain direntangkan ke arah permukaan pelarut dan harga Rf langsung dapat dibaca pada titik di mana angka penggaris tepat pada noda. Dalam penentuan Rf perlu mengukur dari pusat pita atau noda.
Sumber : http://repositori.kemdikbud.go.id/17432/3/BUKU%20INFORMASI%20Analisis%20Kromatografi%20pdf%202.pdf