Daftar Isi
Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek-objek yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop dapat memperbesar gambar objek hingga jutaan kali ukuran aslinya, sehingga kita dapat mengamati struktur dan detail dari objek tersebut. Mikroskop memiliki banyak fungsi, antara lain untuk mempelajari sel-sel, bakteri, virus, kristal, dan benda-benda mikroskopis lainnya.
Apa yang Dimaksud dengan Mikroskop dan Siapa Penemunya?
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros yang berarti kecil dan skopein yang berarti melihat. Jadi, mikroskop secara harfiah berarti alat untuk melihat benda-benda kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-17 oleh ilmuwan-ilmuwan Eropa, tetapi tidak ada kesepakatan mengenai siapa penemu pastinya. Beberapa orang yang diklaim sebagai penemu mikroskop adalah Zacharias Janssen, Hans Lippershey, Cornelis Drebbel, Galileo Galilei, dan Antonie van Leeuwenhoek.
Apa itu Mikroskop Menurut Para Ahli?
Mikroskop dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Berikut adalah beberapa definisi mikroskop menurut para ahli:
- Menurut Robert Hooke, mikroskop adalah “a magnifying glass fitted with a handle and an adjustable object glass and eye glass” (sebuah kaca pembesar yang dilengkapi dengan pegangan dan lensa objektif dan lensa mata yang dapat disesuaikan)
- Menurut Ernst Abbe, mikroskop adalah “an instrument for making visible the phase differences in the light reflected or transmitted by the object” (sebuah alat untuk membuat terlihat perbedaan fase dalam cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh objek).
- Menurut Brian J. Ford, mikroskop adalah “an instrument that provides a magnified image of a specimen which is too small to be seen with the unaided eye” (sebuah alat yang memberikan gambar yang diperbesar dari spesimen yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang).
Mikroskop itu Terbuat dari Apa? Sebutkan Bagian dari Mikroskop dan Apa Fungsinya?
Mikroskop terbuat dari berbagai macam bahan, tergantung pada jenis dan modelnya. Umumnya, mikroskop terbuat dari logam, kaca, plastik, dan komponen elektronik. Berikut adalah beberapa bagian utama dari mikroskop optik atau cahaya, yaitu jenis mikroskop yang paling sering digunakan:
- Okuler adalah lensa yang terletak di bagian atas mikroskop dan digunakan untuk melihat gambar objek. Okuler biasanya memiliki perbesaran 10x.
- Revolving nosepiece adalah bagian yang berputar dan menempelkan lensa-lensa objektif. Lensa-lensa objektif adalah lensa yang terletak di dekat objek dan digunakan untuk memperbesar gambar objek. Lensa-lensa objektif biasanya memiliki perbesaran 4x, 10x, 40x, dan 100x.
- Tubus adalah tabung yang menghubungkan okuler dengan lensa objektif. Tubus berfungsi untuk menyalurkan cahaya dari lensa objektif ke okuler.
- Rack and pinion adalah mekanisme roda gigi yang digunakan untuk mengatur jarak antara tubus dengan meja mikroskop. Rack and pinion berfungsi untuk memfokuskan gambar objek.
- Meja mikroskop adalah tempat meletakkan preparat atau objek yang akan diamati. Meja mikroskop biasanya dilengkapi dengan penjepit untuk menahan preparat agar tidak bergeser.
- Diafragma adalah lubang atau celah yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa objektif. Diafragma berfungsi untuk mengatur kontras gambar objek.
- Sumber cahaya adalah lampu atau cermin yang digunakan untuk menerangi objek. Sumber cahaya berfungsi untuk membuat objek terlihat jelas.
- Kaki mikroskop adalah bagian yang menyangga seluruh mikroskop. Kaki mikroskop berfungsi untuk memberikan stabilitas dan kemudahan dalam memindahkan mikroskop.
Manfaat dan kegunaan Mikroskop di Industri Farmasi
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop memiliki fungsi yang sangat penting dalam bidang industri farmasi, karena dapat membantu dalam hal-hal berikut:
- Mengamati struktur dan morfologi dari mikroorganisme, seperti bakteri, virus, protozoa, dan lainnya. Mikroorganisme ini dapat menjadi sumber bahan baku obat, agen penyebab penyakit, atau indikator kualitas produk farmasi
- Mengamati jaringan dan sel dari tumbuhan dan hewan yang dapat digunakan sebagai bahan obat, seperti daun, kulit, akar, biji, darah, urin, dan lainnya. Mikroskop dapat menunjukkan komponen kimia, biologis, dan fisiologis dari jaringan dan sel tersebut
- Mengamati proses reaksi kimia dan biokimia yang terjadi dalam pembuatan obat, seperti sintesis, kristalisasi, ekstraksi, pemurnian, dan lainnya. Mikroskop dapat mengukur parameter seperti ukuran partikel, bentuk kristal, warna, viskositas, dan lainnya
- Mengamati efek obat terhadap organisme hidup, seperti hewan percobaan atau sel kultur. Mikroskop dapat mengukur parameter seperti perubahan morfologi, aktivitas enzim, produksi antibodi, dan lainnya
Dengan demikian, mikroskop memiliki peran yang sangat besar dalam bidang industri farmasi. Mikroskop dapat membantu dalam penelitian dan pengembangan obat, pengujian kualitas dan keamanan obat, serta pemantauan efektivitas dan efek samping obat.
Semoga Bermanfaat